Web Analytics Made Easy -
StatCounter
"Kamus Arti Kata dan Arti Nama Rebanas"

Kata Awalan S Menurut Kamus Peribahasa

Index Kamus Peribahasa
Kata Awalan S Menurut Kamus Peribahasa
No Kata Arti
1 sabung selepas hari petang Tetap harus berusaha walaupun berkali-kali jatuh bangun di dalam suatu usaha.
2 salah cotok melantingkan Jika telah melakukan kesalahan, maka harus segera memperbaiki diri.
3 salai tidak berapi Perempuan hamil yang ditinggalkan (atau bahkan diceraikan) suaminya.
4 sambil berdendang biduk hilir Melakukan dua pekerjaan sekaligus.
5 sambil menyelam minum air Sekali melakukan suatu pekerjaan, beberapa maksud tercapai.
6 sampan ada pengayuh tidak Keinginan yang tidak sesuai dengan keadaan dirinya.
7 satu juga gendang berbunyi Tidak berubah; selalu sama.
8 sedap dahulu pahit kemudian Bersenang-senang dahulu, lalu akhirnya mendapatkan kesusahan.
9 sedia payung sebelum hujan Sebaiknya berjaga-jagalah sebelum terjadi sesuatu yang membahayakan.
10 seekor kerbau berlumpur semuanya berlabur Satu orang yang berbuat jahat, seluruh anggota keluarga/kerabatnya mendapat malu (namanya tercoreng).
11 segan bergalah hanyut serantau Seorang pemimpin yang segan/enggan bertanya, akan menyusahkan seluruh anggota kelompoknya.
12 sehabis kelahi teringat silat Setelah persoalan atau pekerjaan selesai, baru teringat cara untuk menyelesaikannya.
13 sekam menjadi hampa berat Tidak akan dirugikan.
14 sekebat bagai sirih Kesepakatan dalam musyawarah.
15 sekerat ular sekerat belut Orang yang bermuka dua.
16 sekutuk beras basah Tidak ada gunanya.
17 selama hayat dikandung badan Selama masih hidup.
18 senjata makan tuan Sesuatu yang ditujukan untuk alasan tertentu, tetapi justru mencelakakan dirinya sendiri.
19 seorang ke hilir seorang ke mudik Selalu bertentangan.
20 sepala-pala mandi biarlah basah Bila mengerjakan sesuatu, sebaiknya janganlah setengah-setengah (terbengkalai).
21 seperti katak di bawah tempurung Orang yang berpengetahuan sempit; pemikiran yang picik.
22 serigala berbulu domba Orang jahat yang berpura-pura baik.
23 setali tiga uang Sama saja; tidak ada bedanya.
24 sia-sia menjaring angin Mengerjakan sesuatu yang mustahil.
25 sia-sia utang tumbuh Pekerjaan yang dilakukan tanpa kehati-hatian akan mendatangkan bahaya.
26 sirih pulang ke gagang Kembali ke tempat asalnya.
27 sudah basah kehujanan Kemalangan yang datang terus-menerus; tertimpa musibah berkepanjangan/bertubi-tubi.
28 sudah bertarah berdongkol pula Setelah perkara yang satu dibereskan/diselesaikan, timbul lagi perkara yang lain.
29 sudah dieban dihela pula Kemalangan yang datang terus-menerus.
30 sudah genap bilangannya Ajalnya sudah tiba; waktunya sudah tepat.
31 sudah kenyang makan kerak Sudah banyak pengalaman.
32 sudah lulus maka hendak melantai Penyesalan merupakan hal yang tidak berguna.
33 sudah panas berbaju pula Kesusahan/musibah yang bertumpuk-tumpuk/bertubi-tubi.
34 sudah tahu peria pahit Menyesali perbuatannya, padahal ia sudah tahu bahwa yang diperbuat itu kurang baik.
35 sukat air menjadi batu Mustahil/tidak mungkin.
36 sumur digali air terbit Mendapatkan hasil melebihi dari yang diharapkan.
37 salah wesel Orang yang salah mengerti dalam membicarakan orang lain.
38 seperti cacing kepanasan Tidak tenang; selalu gelisah.
39 Sahaja basahan jadi air mandi Orang yang berusaha menutupi kesalahannya, padahal semua orang sudah mengetahuinya.
40 Sakit hati berulam jantung Perasaan yang sangat sedih.
41 Sakit kepala panjang rambut, patah selera banyak makan Orang yang sedang berpura-pura di depan orang lain.
42 Sakit sama mengaduh, luka sama menyiuk Sikap yang sangat setia, sehidup semati, senasib sepenanggungan, seia sekata.
43 Salah bunuh memberi balas, salah cencang memberi pampas Hukuman yang diberikan harus sesuai/setimpal dengan perbuatannya.
44 Salah cencang memberi pampas, salah bunuh memberi bangun Salah mengerti orang lain dapat berakibat fatal; hukuman seharusnnya diberikan sesuai/setimpal dengan perbuatannya.
45 Salah cetok melantingkan Melakukan pekerjaan hendaknya sewajarnya, karena jika terlalu kurang atau berlebihan dapat menyulitkan diri sendiri.
46 Salah cotok berkerudung paruh, salah telan belah perut Berat dan ringannya suatu hukuman disesuaikan dengan perbuatannya.
47 Salah gelok hulu malang, pandai berrtenggang hulu baik Akan celaka diri sendiri jika kurang berhati-hati dalam menjalankan kewajiban.
48 Salah lebur sama binasa Selalu seia sekata, senasib sepenanggungan, dan sehidup semati.
49 Salah makan memuntahkan, salah tarik mengembalikan, salah langkah surut kembali Apabila sudah mengetahui kesalahan yang telah diperbuat, hendaknya segera memperbaiki diri.
50 Salangkan bah kapar yak hanyut, ini kemarau panjang Pada saat memiliki penghasilan saja tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, apalagi saat tidak berpenghasilan sama sekali.
51 Sama naik bagai gelombang, sama turrun bak kapencong Dua hal atau kejadian yang sama keadaannya.
52 Sama rasa sama rata Segala suka duka ditanggung bersama.
53 Sama turun dengan malim Bercerai dengan suaminya setelah menikah selama satu bulan.
54 Sambang jala terletak, laut kering ikan terhempas Usaha yang telah membawa hasil.
55 Sambang jala terletak, laut kering terhempas Suatu usaha yang sudah berhasil.
56 Sambang penuh jala terletak, laut kering ikan terhempas Melakukan suatu pekerjaan yang hasilnya sangat memuaskan.
57 Sambil berdendang nasi masak Melakukan dua pekerjaan sekaligus.
58 Sambil berdiang nasi masak, sambil berdendang biduk hilir Menyelesaikan dua hingga tiga perkerjaan sekaligus.
59 Sambil diang nasi masak Sekali menggarap suatu pekerjaan, dua hingga tiga maksud tercapai.
60 Sambil menyelam minum air, sambil menyeruduk galas lalu Sekali melakukan suatu pekerjaan, beberapa maksud tercapai.
61 Samir tak habis, kajang pula Belum membayar hutang yang lama sudah hendak berhutang lagi.
62 Sampah jangan ditendang sepak Jangan menganggap rendah orang miskin.
63 Sampai titik darah yang penghabisan Sampai meninggal.
64 Sampan upih berdayung bilah Mengerjakan sesuatu dengan peralatan yang tidak memadai.
65 Samun berdarah dingin Suatu permasalahan harus diputuskan setelah ada bukti yang sah.
66 Samun sakal berdarah tangan Kejahatan yang harus dihentikan.
67 Santan masak pasu, ampasnya tumpah ke tanah Orang tua yang membeda-bedakan perlakuannya terhadap anak-anaknya.
68 Sapu tangan menali ayam Orang yang hidupnya sangat miskin.
69 Sarak itu adik mati Seseorang yang sedang merindukan sesuatu hingga jatuh sakit.
70 Sarang tabuhan jangan dijolok Jangan mencari bahaya.
71 Sarang unam dimasuki ketam jadi umang-umang Menyamar untuk memperdayai/mengelabuhi orang lain.
72 Sarap sehelai dituilkan, batu sebungkah digulingkan Sangat teliti dalam memeriksa.
73 Satu bertelur, ayam sekandang ikut ribut Satu orang yang mendapatkan kesusahan atau keberuntungan, semua orang akan ikut membicarakannya.
74 Satu biduk nahkoda dua Bila dalam satu perusahaan/perkumpulan terdapat dua orang pimpinan tertinggi, pasti akhirnya tidak beres.
75 Satu jentik sepuluh rebah Keuntungan (yang halal) yang telah diperoleh sebaiknya jangan disia-siakan.
76 Satu nyawa dua badan Suami yang sangat setia terhadap isterinya, begitu pula sebaliknya.
77 Satu pintu bila tertutup, sepuluh pintu lagi kan terbuka Perkara yang telah tersebar luas.
78 Sauk air mandikan diri Orang yang hidup dengan usaha sendiri.
79 Sawah berpematang, ladang berbintralak Orang miskin yang berpenampilan seperti orang kaya.
80 Sawah luas tahan tua, rumah gedang tahan tonggak Dalam hal meminjam uang haruslah ada jaminannya.
81 Sayang aak badak tampung, cucu konon badak raya Orang yang mengaku keturunan bangsawan, padahal sebenarnya tidak.
82 Sayang akan baju, badan binasa Karena terlalu sayang terhadap keluarga/kerabatnya, ia mendapatkan musibah.
83 Sayang akan garam secacah, dibusukkan kerbau seekor Karena tidak mau mengeluarkan biaya sedikit, akhirnya menderita kerugian yang besar.
84 Sayang anak, tangan-tangani, syang bini tinggal-tinggalkan Anak dan isteri yang selalu dituruti kemauannya (dimanjakan) akan menjadi sombong dan takabur.
85 Sayang buah kepayang dimakan mabuk, dibuang sayang Keadaan yang serba salah.
86 Sayang di anak dilecut, sayang negeri ditinggalkan Memberikan kasih sayang kepada anak, bukan berarti memanjakannya.
87 Sayang garam secacah, busuk kerbau seekor Menderita kerugian besar karena takut mengeluarkan biaya sedikit.
88 Sayap patah bertongkat paruh Pantang berputus asa.
89 Sebab berkelahi jangan perigi akhirnya mati dahaga Sia-sia saja melawan orang yang berkuasa.
90 Sebab budi boleh kedapatan Nama baik tercemar akibat perbuatan buruk/jahat.
91 Sebab karena cendrawasih, merak emas dilepaskan Menyia-nyiakan harta yang sudah didapatkan karena mengharapkan keuntungan yang lebih besar namun belum pasti.
92 Sebab kasih akan bunga setangkai, dibuang bunga seceper Menyia-nyiakan teman-teman yang lain karena terlalu menyayangi seseorang.
93 Sebab mutiara sebiji, lautan dalam diselam orang Orang yang berilmu/berpengetahuan tinggi, walau di mana pun ia tinggal pasti akan dicari orang.
94 Sebab nila setitik rusak susu sebelanga Karena kejahatan kecil nama baik menjadi tercemar (tidak dipercayai oleh orang lain lagi).
95 Sebab pijat-pijat tuma mati Mendapatkan kesulitan karena berkawan dengan orang jahat.
96 Sebab pulut santan binasa, sebab mulut badan binasa Musibah/malapetaka/kesulitan yang timbul akibat berbicara yang tidak seharusnya.
97 Sebab tiada tahu menari dikatakan tanah lembab Mengatakan alatnya rusak, padahal karena ia tidak mampu mengerjakannya.
98 Sebagai ayam diasak malam Perihal seseorang yang tak berdaya.
99 Sebagai cendawan dibasuh Seseorang yang memilki penyakit keras.
100 Sebagai duri landak Jari-jari yang kecil dan runcing.
101 Sebagai kunyit dengan dapur Mudah bersatu.
102 Sebagai si bisa mimpi terasa ada terkatakan tidak Seseorang yang tidak dapat/mampu menyampaikan maksud hatinya kepada orang lain.
103 Sebaik-baiknya tinggal di rantau, baik juga di negeri sendiri Betapa pun makmurnya tinggal di negeri orang, tetap saja lebih baik tinggal di negeri sendiri.
104 Sebelum ajal berpantang maut Tidak akan mati sebelum tiba ajalnya.
105 Sebelum ajal berpantang-pantang mati Hidup dan mati seseorang hanya Tuhan yang dapat menentukan.
106 Sebelum ajalnya pantang mati Tidak akan berhenti sebelum berhasil mencapai tujuan.
107 Seberapa panjang sarungnya begitulah panjang matanya Perangai yang baik ataupaun jahat dapat menunjukkan sedikit atau banyaknya ilmu seseorang.
108 Seberapa tajam parang, masih tajam mulut manusia Suatu perkataan akan terasa lebih menyakitkan daripada tersayat senjata tajam, karena bekasnya lebih lama sembuh.
109 Seberat-beratnya beban, laba jangan ditinggalkan Betapa pun beratnya suatu pekerjaan, janganlah ditinggalkan karena suatu saat pasti akan memberikan keuntungan yang besar.
110 Seberat-beratnya kayu, terapung juga di air Betapa pun besarnya suatu permaslahan/perkara, pasti ada jalan keluarnya.
111 Sebesar-besarnya bumi dilempar tak kena Perkara yang tampak/kelihatannya mudah, namun sulit untuk dipecahkan/diselesaikan.
112 Sebuah lesung, seekor ayam gedangnya Setiap rapat/musyawarah pasti mempunyai seorang pemimpin (penengah) sebagai pelindung/pelerai dari akibat buruk yang mungkin muncul.
113 Sebusuk-busuknya daging dikincah dimakan juga, seharum-harumnya tulang dibuang Jika anggota keluarga berbuat salah akan dimarahi, tetapi setelah itu pasti diampuni, namun jika orang lain yang berbuat salah pasti tidak akan dimaafkan.
114 Sebusuk-busuknya telunjuk, telunjuk juga mencolek tahi mata Betapa pun jahatnya keluarga/kerabat, kalau anggota keluarga/kerabat tersebut dihina pasti anggota keluarga yang lain akan menutut balas.
115 Sebut aku pasti datang, sebut dia penantian Sebaiknya gunakan barang yang sudah ada.
116 Secicip bagai ayam, sedencing bagai besi Suka duka ditanggung bersama; senasib sepenanggungan.
117 Sedangkan bah kapur tak hanyut, ini pula kemarau panjang Masih memiliki mata pencaharian saja tidak kaya, apalagi jika tidak memiliki mata pencaharian.
118 Sedangkan cacing diinjak bergerak apalagi manusia Betapa pun lemahnya orang, bila terus-menerus dihina pasti akan melawan juga akhirnya.
119 Sedangkan gajah yang besar dan berkaki empat lagi terkadang terserondong dan jatuh tersungkur ke bumi Setiap orang berkuasa ada kalanya akan kehilangan kebesarannya, oleh karena itu sebaiknya janganlah mengagung-agungkan kebesaran yang telah/sedang dimiliki.
120 Sedangkan pucuk lagi tak merah, konon pula seleranya Dalam keadaan berkecukupan/mampu saja kikir, apalagi jika dalam keadaan miskin.
121 Sedangkan tupai lagi gawal Orang yang sangat ahli sekalipun pasti juga akan pernah melakukan kesalahan.
122 Sedap manis jangan ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan Sebaiknya berpikir dahulu sebelum melakukan sesuatu, agar tidak mendapat kesusahan pada akhirnya.
123 Sedatar saja lurah dengan bukit Tidak membeda-bedakan antara yang kaya dan yang miskin.
124 Sedekat-dekatnya tepi kain, dekat juga dengan bebat Betapa pun dekatnya hubungan kita dengan orang lain, masih lebih dekat dengan keluarga/kerabat sendiri.
125 Sedencing bagai besi, seciap bagai ayam Mengerjakan sesuatu secara bersama-sama.
126 Sedepa jalan ke muka, selangkah jalan kedepan Berusaha sesuai dengan kemampuan demi mencapai harapan.
127 Sedepa tanduk yang datang, sejengkal tanduk yang menanti, payah juga yang datang Lebih susah untuk mengadu nasib di negeri orang daripada di negeri sendiri.
128 Sedikit bicara banyak bekerja Lebih baik buktikan dalam hal pekerjaan daripada terlalu banyak berbicara; orang yang mapan dalam melakukan suatu pekerjaan tetapi tidak banyak bicara.
129 Sedikit hujan, banyak yang basah Perkara kecil yang dapat membuat beberapa pihak saling membenci/dendam.
130 Sedikit kerja banyak beruntung Perihal orang yang sangat malas.
131 Seekor cacing menelan naga Orang lemah yang dapat mengalahkan orang besar; anak bangsawan yang dinikahi oleh orang kebanyakan/rakyat biasa.
132 Seekor kerbau berkubang, sekandung kena luluknya Satu orang yang berbuat salah, semuanya ikut tebawa-bawa/dilibatkan.
133 Seekor kerbau membawa lumpur, semua habis terpalit Satu orang yang berbuat jahat, semuanya terkena akibatnya.
134 Segala yang baik ada cacatnya Di dunia ini tidak ada yang sempurna, semuanya memiliki kekurangannya masing-masing.
135 Segan berkayuh perahu hanyut Hidup haruslah berikhtiar, jika malas bekerja akan berbasib buruk.
136 Segan berkayuh, hanyut serantau Seorang pemalas hanya akan menjadi beban keluarga/kelompoknya.
137 Segan bertanya sasat dijalan, segan bergalah hanyut serantau Jika tidak tahu mengenai sesuatu hal, sebaiknya ditanyakan selengkapnya agar tidak celaka/mendapat musibah.
138 Segan menurut rundingan orang lain Merasa segan/enggan untuk mendengarkan nasihat dari orang lain.
139 Segantang tak akan jadi secupak Nasib seseorang tidak akan dapat diubah oleh orang lain.
140 Segar dipakai, layu dibuang Sesuatu yang sangat dihargai hanya pada waktu baik/perlu saja.
141 Sehabis rabuk, sehabis putaran Begitu pekerjaan selesai, modalnya pun habis.
142 Sehari sehelai benang, lama-lama jadi sehelai kain Perihal perbuatan orang yang sabar dan tidak putus asa, dari sedikit lama-lama membuahkan hasil.
143 Sehelai sepinang Semua harta kekayaan hilang karena tertimpa musibah.
144 Sehembus naik, sehembus turun Orang yang hampir meninggal dunia; mendekati ajalnya.
145 Seidas bagai benang, sebentuk bagai cincin Dua orang yang berjodoh.
146 Seikat bagai sirih, serumpun bagai serai Suka duka ditanggung bersama; sehidup sepenanggungan.
147 Seikat diulas, panjang dikerat Jika membagi sesuatu, hendaknya dibagi dengan sama rata.
148 Seiring bertukar jalan, beria bertukar sebut Kedua belah pihak memiliki maksud yang sepaham, tetapi berbeda cara melakukannya.
149 Seiring bertukar jalan, sekadang tidak sebau Pendapat berbeda, tetapi tujuan/maksudnya sama.
150 Sejahat-jahatnya harimau tak akan memakan anaknya sendiri Betapa pun jahatnya orang tua kandung, mereka tidak akan tega mencelakakan anaknya sendiri.
151 Sejengkal tak akan jadi sehasta, secupak tak akan jadi sesukat Umur, rezeki, dan jodoh sudah ditentukan oleh Tuhan.
152 Sekain sebaju, selauk senasi Gambaran persahabatan atau ikatan percintaan yang seia sekata serta sehidup sepenanggungan.
153 Sekali lancing ke ujian, seumur hidup orang tak percaya Sekali berbuat jahat, seumur hidup orang tidak akan percaya padanya lagi.
154 Sekali lancing ke ujian, seumur hidup orang takkan percaya Sekali berbuat jahat, seumur hidup orang tidak akan mempercayainya lagi.
155 Sekali membuka pura, dua tiga utang terbayar Sekali bekerja, beberapa maksud/tujuan terselesaikan/tercapai.
156 Sekali merengkuh dayung, dua, tiga pulau terlampaui Menyelesaikan dua hingga tiga pekerjaan dalam sekali waktu.
157 Sekejam-kejamnya harimau ia takkan makan anaknya Betapa pun kejamnnya orang tua kandung, mereka tidak akan tega untuk mencelakakan anaknya sendiri.
158 Sekejap bagai pelita akan padam Seorang gadis yang mempunyai wajah yang sangat cantik/rupawan.
159 Sekeras-kerasnnya batu bila tertimpa hujan akan retak juga Betapa pun kerasnya pendirian seseorang, bila terus-menerus dipengaruhi pasti akan berubah juga.
160 Sekudung llimbat sekudung lintah Karena sesuatu hal, pendirian seseorang menjadi goyah.
161 Selama air hilir, selama gagak hitam Tetap selama-lamanya; tidak akan berubah.
162 Selama capung cebok Suatu perkara/permasalahan yang diputuskan/diselesaikan dengan mudah tanpa pertimbangan yang matang.
163 Selama enggan mengeram Sangat lama.
164 Selama gagak hitam, selama air hilir Tetap selama-lamanya; tidak akan berubah.
165 Selama hayat dikandung badan, budi baik diingat pula Selama masih hidup, budi baik seseorang akan tetap dikenang dan dihargai.
166 Selama hujan akan panas Walaupun selama ini hidup dalam kemelaratan, kelak pasti akan memperoleh kesenangan juga.
167 Selangkah berpantang surut, setapak berpantang mundur Berani menghadapi apapun.
168 Selapik seketiduran, sebantal sekalang hulu Perihal hubungan suami isteri yang harmonis, sehingga suka duka pun ditanggung bersama.
169 Selapit seketiduran sebantal sekalang gulu Persahabatan yang sangat karib.
170 Selembab-lembabnya puntung di dapur, ditiup menyala juga Suatu pekerjaan bila dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti akan membuahkan hasil.
171 Selepas bedil berbunyi, mencebur ikan dalam laut, berkokok ayam dalam hutan Sepatah kata pun dapat menggemparkan orang-orang.
172 Selera bagai taji, tulang bagai kanji Malas bekerja, tetapi banyak meminta.
173 Selera bagai taji, tulang bagai sayap Orang yang berpendirian kuat; teguh.
174 Selera tajam bagai tali, tulang lemah bagai kanji Banyak meminta, tetapi tidak mau bekerja.
175 Selimat kain tiga hasta, ditarik ke atas bawah terbuka, ditarik ke bawah atas pula terbuka Tidak mencukupi; serba kekurangan.
176 Selisih berujung kerja berjunjung Setiap pekerjaan besar selalu ada orang yang bertanggung jawab.
177 Selompat hidup selompat mati Mendekati ajal.
178 Seluas dada tuma Terlalu sempit.
179 Seludang menolak mayang Telah kelihatan/diketahui isi hatinya.
180 Seludang menolakkan mayangan Memperlihatkan atau kelihatan kecantikannya.
181 Seluduk sama bangkok, melompat sama patah Seia sekata.
182 Semahal-mahal gading, kalau patah tak berguna Betapa pun seseorang dianggap mulia/besar, sekali saja melakukan kesalahan besar, pasti tidak akan dihormati lagi.
183 Semak-semak disaingi, rimbun-rimbun ditutuh Memelihara segala sesuatu dengan sebaik-baiknya.
184 Semalam di bawah nyiur pinang orang, kala di turut Harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
185 Semalam di bawah nyiur pinang orang, kata di turut Seseorang yang hampir bisa untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang baru.
186 Semangat harimau Sanggup melakukan pekerjaan dengan resiko besar.
187 Semanis-manis gula, ada pasir di dalamnya Kata-kata yang manis terkadang memiliki maksud tidak baik yang tersembunyi.
188 Semanis-manisnya gula ada pasir di dalamnya, sepahit-pahitnya mambu kelatnya menjadi obat Kata-kata manis terkadang bisa menipu, sedangkan kata-kata keras/kasar terkadang bisa bermanfaat karena berisi nasihat.
189 Sembahyang diberi waktu, janji diberi berketika Segala sesuatu ada masanya.
190 Sembahyang mencari akal, rusuk mencari kira-kira Berpura-pura baik, padahal sebenarnya jahat.
191 Sembelih ayam dengan pisau, sembelih orang denngan kapak Memperlakukan sesuatu sesuai dengan keadaannya.
192 Sembunyi tuma kepala tersorok, ekor kelihatan Berusaha menyembunyikan kejahatan yang telah diketahui oleh banyak orang.
193 Sementara suruk ekor habis Selalu ditimpa kemalangan.
194 Semir tak habis kajang pula Mencari hutang baru, padahal hutang yang lama belum terbayar.
195 Semut gatal gonggong gunung, bagaimana dunia takkan sunyi Melakukan sesuatu yang aneh/tidak wajar.
196 Semut terpijak tidak mati, alu bertarung patah tiga Kehidupan seorang wanita yang berpendirian teguh.
197 Sendok berdengar-dengar, nasi habis budi dapat Tidak/kurang berhati-hati dalam mengerjakan sesuatu, sehingga akhirnya hanya mendapat malu karena rahasianya terungkap.
198 Sengsara membawa nikmat Orang yang semula hidupnya menderita, namun kemudian dapat hidup bahagia karena pantang menyerah dalam berusaha.
199 Seorang budi-budian, seorang tabung seruas Dua orang yang sangat berbeda sifatnya.
200 Seorang dicecak, semuanya merasa pedih Jika salah satu anggota keluarga disakiti, dihina, dsb, maka sanak keluarganya juga akan merasa sakit hati.
201 Seorang makan nangka, semua kena getahnya Satu orang yang melakukan kesalahan, tetapi yang lainnya juga ikut terkena imbasnya.
202 Sepandai-pandai bungkus, yang busuk berbau juga Perbuatan buruk yang selalu dirahasiakan, suatu saat pasti akan ketahuan juga.
203 Sepandai-pandai mencecang, landasan juga yang akan habis Betapa pun baiknya orang yang menumpang di rumah orang lain, pasti akan merugikan juga dalam hal tertentu terhadap orang yang ditumpanginya.
204 Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh ke tanah jua Betapa pun pandai atau hebatnya seseorang dalam suatu perkara/permasalahan ataupun pekerjaan, pasti memiliki kelemahan juga (pernah salah juga).
205 Sepandai-pandai tupai melompat sekali akan gagal juga Betapa pun pandai atau hebatnya seseorang dalam suatu perkara/permasalahan ataupun pekerjaan, pasti memiliki kelemahan juga (pernah salah juga).
206 Sepantun elang dengan ayam, lambat laun disambar jua Laki-laki dan perempuan hendaknya tidak bergaul secara bebas, karena pada akhirnya pasti akan menimbulkan suatu permasalahan.
207 Sepedih-pedihnya mata memandang, pedih juga kulit merasai Betapa pun pedihnya orang yang melihat penderitaan orang lain, masih lebih pedih lagi orang yang mengalami penderitaan tersebut.
208 Sepenggalah matahari Saatnya untuk bertindak/bekerja; sudah menginjak dewasa.
209 Seperti Belanda minta tanah, diberi sehasta minta sedepa Perihal orang yang sangat tamak.
210 Seperti abu di atas tunggul Kedudukan yang tidak kuat.
211 Seperti air dalam talam Keadaan yang aman dan sentosa.
212 Seperti air dalam terenang Orang yang sikapnya selalu tenang dalam menghadapi permasalahan.
213 Seperti alu penumbuk emping Perihal orang yang sombong, kemana pun selalu bertingkah congkak/angkuh dan tidak menyadari kekurangan yang dimilikinya.
214 Seperti anai-anai makan kayu Mengerjakan suatu pekerjaan dengan sangat tekun.
215 Seperti anak ayam kehilangan induknya Bercerai-derai hingga mengalami kesusahan untuk hidup.
216 Seperti anak panah lepas dari busurnya Melaju sangat kencang.
217 Seperti anjing bertemu pasir Bertemu/menjumpai barang kesukaannya.
218 Seperti api dengan asap Pertalian/hubungan yang tidak dapat diputuskan.
219 Seperti api di dalam sekam Perasaan dendam yang tersembunyi.
220 Seperti api makan lalang kering, tidak dapat dipadamkan Karena kesalahan orang lain, diri sendiri menjadi korban; suatu permasalahan yang disulut dengan permasalahan lain, hingga tidak dapat diselesaikan.
221 Seperti aur ditarik sungsang Pekerjaan yang sangat sulit untuk diselesaikan.
222 Seperti ayam beranak itik Perihal orang tua yang berpemikiran kolot/kuno dan memiliki anak yang berpemikiran modern.
223 Seperti ayam, kais pagi makan pagi, kais petang makan petang Orang yang miskin dan harus bekerja keras siang malam untuk bisa makan.
224 Seperti badak makan anaknya Orang tua yang tega mencelakakan anaknya sendiri.
225 Seperti bangsi buluh perindu Suara yang merdu dan gerakan yang lemah lembut.
226 Seperti baranak besar, hidung dikeluani Seseorang yang selalu memamerkan barang yang diperolehnya.
227 Seperti batang mengkudu, dahulu buah dari bunga Perihal orang yang lekas/cepat marah sebelum mengetahui benar kesalahan orang yang hendak dimarahinya.
228 Seperti benang putih Orang yang selalu menurut; tidak membantah.
229 Seperti beras lembab, dijual tak laku, ditanak tak mual Sesuatu yang tidak/kurang berharga.
230 Seperti bergalah di tengah arus Melakukan pekerjaan yang sangat sulit; seseorang yang selalu dirundung kegelisahan.
231 Seperti bergendang ke Sirukam, perut kenyang emas dapat Memperoleh keuntungan yang tidak terduga.
232 Seperti berjejak di atas bara Gelisah karena ditimpa kesulitan.
233 Seperti biji saga rambat di atas talam Tidak berpendirian tetap; selalu berubah-ubah; goyah.
234 Seperti buah bemban masak Air mata jatuh bercucuran.
235 Seperti buku gaharu Apabila perlu, diperlihatkan semua keunggulannya/kemampuannya.
236 Seperti bunyi gong pecah Suara yang tidak enak/bagus didengar.
237 Seperti bunyi gong tengkurap Perkataan yang tidak jelas, sehingga sulit untuk dimengerti oleh orang yang mendengarkan.
238 Seperti burung gagak pulang ke benua Seseorang yang pulang dari perantauan/negeri asing, tetapi keadaannya masih sama seperti sebelum merantau.
239 Seperti cecak makan kapur Seseorang yang mengalami kesulitan karena perbuatannya sendiri.
240 Seperti cembul dengan tutupnya Cocok sekali; benar-benar sesuai.
241 Seperti cendawan tumbuh di musim hujan Banyak hal yang terjadi.
242 Seperti cincin dengan permata
243 Seperti daun delima dengan bunganya Hidup yang tidak berguna.
244 Seperti dedalu api hinggap dipohon kayu, hinggap di batangnya mati, hinggap di ranting, rantingnya patah Orang jahat yang berkawan dengan orang baik, pada akhirnya hanya akan merugikan orang yang baik saja.
245 Seperti delima merekah Bibirnya merah dan bagus.
246 Seperti denak mencari lawan Perihal orang yang gagah berani.
247 Seperti durian menunjukkan pangsanya Tingkah laku atau cara bicara seseorang dapat menunjukan baik atau buruk asal-usulnya.
248 Seperti elang menyongsong angin Orang yang gagah berani.
249 Seperti emas baru disepuh Kecantikan seorang wanita yang luar biasa.
250 Seperti embacong buruk kulit Orang yang buruk rupa, tetapi berhati baik/mulia.
251 Seperti embun di daun keladi Orang yang tidak mempunyai pendirian yang tetap; selalu berubah-ubah; goyah.
252 Seperti gajah masuk kampung Orang besar/berkuasa yang bertindak sewenang-wenang di lingkungan orang yang lemah.
253 Seperti gajah putih ditambat Merasa susah karena menanggung kesengsaraan orang lain.
254 Seperti garam dengan asam Sangat serasi.
255 Seperti gerundang kekeringan Orang yang sedang dalam kesulitan dan tidak mendapatkan pertolongan.
256 Seperti gula dalam mulut Perihal pekerjaan yang sangat mudah, sesuatu yang sudah dikuasai sepenuhnya; seseorang yang sedang menikmati hasil usahanya.
257 Seperti gunting makan di ujung Pelan-pelan, tetapi tepat sasaran.
258 Seperti harimau kena kucing pekak Orang yang marah, tetapi takut karena bahaya akan datang.
259 Seperti harimau menunjukkan kukunya Berusaha menonjolkan diri terhadap orang lain.
260 Seperti ikan dalam belanga Sesuatu yang sudah pasti akan didapatkan.
261 Seperti ikan kena tuba Sudah tidak berdaya.
262 Seperti ilmu padi, makin tua makin merunduk Perihal orang yang pandai, semakin berilmu semakin merendah.
263 Seperti inai dengan kuku Persahabatan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan.
264 Seperti itik mendengar guntur Terkejut karena berita menyedihkan yang datang secara tak terduga.
265 Seperti jana belum bersuami Perawan yang sudah ternoda.
266 Seperti janggut pulang ke dagu Berada pada tempatnya.
267 Seperti kaduk kena air tahi Orang yang tidak lagi berharga di masyarakat, namun terkadang justru dapat berkembang maju.
268 Seperti kain buruk, dibakar tak berbau Perihal orang yang hidupnya miskin dan menderita.
269 Seperti kain kasa diatas duri Keadaan perkara yang sudah parah, sehingga sulit untuk diselesaikan.
270 Seperti kambing dengan harimau Orang lemah/rendahan yang melawan orang kuat/besar.
271 Seperti kambing dihalau ke air Orang malas yang tidak mau melakukan suatu pekerjaan.
272 Seperti kambing putus tali Lekas/cepat pergi.
273 Seperti kapak menyelam beliung Perihal orang malas yang menyuruh orang yang lebih malas.
274 Seperti kapak naik ke pemindangan Sesuatu yang tidak pada tepatnya.
275 Seperti kapal tiga tiang Lelaki yang suka main perempuan dan tidak senonoh kelakuannya.
276 Seperti kapas yang dibusur Sangat putih dan bersih.
277 Seperti kapur di ujung telunjuk Tidak dapat memberikan pertolongan kepada sanak saudara yang sedang membutuhkan pertolongan.
278 Seperti katak minta hujan Mengharapkan sesuatu dengan cara yang tidak sopan.
279 Seperti kebau berendam, sekandang kena luluknya Satu orang yang bersalah, namun semuanya yang mendapatkan hukuman.
280 Seperti kecek ular Membesar-besarkan suatu perkara/permasalahan.
281 Seperti kelekati masuk api, tiada tahu akan mati Perihal orang yang terlalu berambisi untuk mencapai tujuan, sehingga akhirnya justru rugi dan tujuan tidak tercapai.
282 Seperti kelekatu masuk api Tidak peduli dengan bahaya yang mengancam.
283 Seperti kelopak pandan Perihal bentuk tubuh wanita yang sangat indah.
284 Seperti kepiting tidak tahu bungkuknya, sebagai udang tak tahu bungkuknya Orang yang tidak tahu akan cacat/kekurangan dirinya, serta tidak sadar akan kebohohannya/tingkah laku buruknya.
285 Seperti kera dengan monyet Sama saja.
286 Seperti kerbau dicocok hidungnya Selalu menurut.
287 Seperti kerbau menanduk anak dengan kapar tanduk tidak dengan ujung Memberikan hukuman kepada seseorang bukan untuk menyakitinya, tetapi untuk memberinya pelajaran.
288 Seperti kerbau menanduk anak dengan papar bukan dengan tanduk Memberikan hukuman kepada seseorang bukan untuk menyakitinya, tetapi untuk memberinya pelajaran.
289 Seperti keris makan tuan Merugi/sial karena tipu muslihatnya/tingkah laku buruknya sendiri.
290 Seperti kersik di pulau Mendapatkan rezeki yang berlimpah.
291 Seperti ketiak ular, panjang lanjut Tidak dapat ditentukan baik ataupun buruknya.
292 Seperti kiambang dilepas Berpisah sebentar, namun kemudian berkumpul kembali.
293 Seperti kijang lepas ke rimba Merasa senang karena telah pulang dari rantauannya.
294 Seperti kodok ditimpa kemarau Perihal seseorang yang berkeluh-kesah.
295 Seperti kodok merindukan bulan Mustahil.
296 Seperti kucing dapat tikus Tidak bisa diam.
297 Seperti kucing dengan tikus Tidak pernah akur.
298 Seperti kucing dibawakan lidi Sangat takut.
299 Seperti kucing terkena balur Seorang lelaki atau perjaka yang malu kepada seorang gadis.
300 Seperti kuda lepas dari pingitan Merasa gembira setelah terbebas dari kungkungan/pasung.
301 Seperti kulit badak Keras dan kejam; tidak berperasaan dan tidak tahu malu.
302 Seperti kumbang dijolok Suatu perkataan yang menusuk hati dan tidak enak untuk didengar.
303 Seperti laba-laba cinta kepada telurnya Perihal orang tua yang sangat mengasihi anak kandungnya; saling mencintai.
304 Seperti lalat mencari puru Perihal orang yang tamak dan tidak tahu malu dalam mencari kekayaan.
305 Seperti lampu kekurangan minyak Serba kekurangan.
306 Seperti lebah, mulut bawa madu, pantat bawa penyengat Perihal orang yang bertutur kata manis, tetapi di dalam hatinya ada niat jahat.
307 Seperti limau masak seluas Paling menonjol di antara saudara-saudaranya/kerabatnya/teman-temannya.
308 Seperti lipas kudung Selalu sibuk.
309 Seperti lonjak alu penumbuk padi Kesombongan seseorang yang terlihat dari tingkah lakunya.
310 Seperti manau, seribu kali empat haram tak patah Orang yang teguh pendiriannya; orang yang kuat imannya.
311 Seperti mayang menolak selundang Orang tua yang melepaskan anaknya karena sudah dewasa.
312 Seperti mayang terurai Rambut wanita yang bagus sekali.
313 Seperti melukut di tepi gantang Merasa sedih karena tidak dapat menolong keluarganya.
314 Seperti melukut di tepi gunung, keluar tidak mengurangi, masuk tidak memenuhi Tidak berdaya ketika keluarganya membutuhkan pertolongan.
315 Seperti memalu ular dengan benih, ular jangan mati, benih jangan rusak Hukum yang sangat adil.
316 Seperti membangkitkan bangkai ular Mengungkit-ungkit perkara yang sudah dilupakan, sehingga menimbulkan perselisihan lagi.
317 Seperti memegang tali layang-layang Orang berkuasa yang dapat berbuat sekehendak hatinya terhadap orang lemah.
318 Seperti menarik rambut dalam tepung, rambut jangan putus, tepung jangan bergoyang Sangat sulit dalam memutuskan sesuatu dan membutuhkan kesabaran serta ketekunan.
319 Seperti mencari kutu dalam ijuk Mengerjakan suatu pekerjaan yang sangat susah.
320 Seperti menegakkan benang basah Sia-sia.
321 Seperti menepung tiada betas Pekerjaan yang dilaksanakan tanpa kepandaian/keahlian yang memadai sangat jarang akan berakhir baik/sesuai harapan.
322 Seperti menggantang anak ayam, masuk dua keluar tiga Perbuatan yang merugikan.
323 Seperti mentimun dengan durian, menggolek rusak, kena golek binasa Perlawanan yang tidak sebanding, antara orang lemah dengan orang kuat/antara orang bodoh dengan orang pandai.
324 Seperti menuangkan minyak tanah dalam api Menambah keruh suasana; menyulut kemarahan orang.
325 Seperti minyak dengan air Tidak bisa bersatu; tidak mau sepaham.
326 Seperti monyet dipakaikan sutra Tidak dapat menghargai sesuatu yang diberikan kepadanya.
327 Seperti negeri dikalahkan garuda Daerah yang sepi karena ada gangguan.
328 Seperti ombak darat jolong menurun Tercengang/terheran-heran, seperti orang desa masuk ke kota.
329 Seperti orang mabuk gadung Lemah karena kehabisan tenaga.
330 Seperti orang mati bila tiada orang yang mengangkat bilakah bergerak Orang lemah yang tidak berdaya, jika tidak ada orang yang menolong akan bertambah susah.
331 Seperti orang mati jika tidak diangkat tidak bergerak Orang miskin/lemah yang membutuhkan pertolongan.
332 Seperti orang penghisap candu, dengan candu sampai mati Kebiasaan buruk sukar untuk ditinggalkan atau dihilangkan.
333 Seperti padi hampa, makin lama makin mencongak Perihal orang yang bodoh, semakin lama semakin sombong dan semakin besar omongannya.
334 Seperti paru dengan kepak Perihal dua orang atau kelompok yang semufakat dan saling tolong-menolong.
335 Seperti pelandak lepas dari jerat Terlepas dari sengsara.
336 Seperti peluru dua setuangan Sesuatu yang memiliki berbagai kesamaan.
337 Seperti perahu tidak berjuragan Suatu organisasi atau perkumpulan yang tidak memiliki pemimpin.
338 Seperti pikat kehilangan mata Bingung tidak keruan; kehilangan akal sehat.
339 Seperti pinang pulang ketampyak Sesuai benar.
340 Seperti pinggan dengan mangkuk, salah sedikit hendak berantuk Pertengkaran suami isteri adalah hal yang biasa/lumrah dalam rumah tangga.
341 Seperti pinggan putih retak sedikit kelihatan Berhati-hatilah dalam menjaga kehormatan diri, karena bila mendapat cela sedikit saja akan terlihat.
342 Seperti polong kena sembur Lari ketakutan.
343 Seperti pucuk dengan pelepah Sama juga.
344 Seperti pucuk eru, kemana angin yang keras kesana condongnya Seseorang yang tidak berpendirian teguh dan selalu mencari hal-hal yang menguntungkan baginya.
345 Seperti puyuh mau yang betina dari yang jantan Isteri yang membanting tulang/bekerja keras sedangkan suaminnya hanya bersenang-senang saja.
346 Seperti rusa masuk kampung Orang yang yang sangat kagum melihat sesuatu; terheran-heran.
347 Seperti santan dengan tengguli Cocok.
348 Seperti sebuah biji tersesat dalam rrumput Sesuatu yang sangat kecil.
349 Seperti sembunyi puyuh, kepada tersorok, ekor kelihatan Orang yang memiliki suatu rahasia dan mengira rahasianya tersebut tidak diketahui oleh orang lain, padahal sebenarnya justru semua orang sudah mengetahuinya.
350 Seperti sendok dengan periuk sentuh-menyentuh Ada kalanya terjadi perselisihan dengan sahabat/anggota keluarga.
351 Seperti si buta baru melihat Orang yang baru mendapatkan kekayaan menjadi sombong.
352 Seperti si cebot hendak mencapai bulan Suatu keinginan yang tidak mungkin tercapai; mustahil.
353 Seperti sirin pulang ke gagangnya Kembali pada keadaan aslinya; seperti semula.
354 Seperti sumpit ditegakkan Olok-olok bagi orang gemuk yang berjalan dengan sangat lambat.
355 Seperti tabuhan dalam tukil Orang yang berbicara tidak/kurang jelas, seperti bunyi lebah dalam tabung bambu.
356 Seperti talam dua muka Bermuka dua; mendua.
357 Seperti tebu, airnya dimakan, ampasnya dibuang Perkataan orang haruslah dipilah, mana yang baik dan mana yang buruk.
358 Seperti tempayan tertiarap Orang bebal (orang yang lambat dalam menanggapi sesuatu) yang mau mengikuti nasihat.
359 Seperti tikus jatuh di beras Memperoleh kedudukan yang bagus; memperoleh kekayaan yang melimpah.
360 Seperti tikus jatuh ke beras Terlalu gembira.
361 Seperti tikus masuk perangkap Sangat gelisah.
362 Seperti tikus masuk roman Kecewa karena keinginannya tidak terpenuhi.
363 Seperti tudung dengan delamak Tidak dapat bercerai lagi.
364 Seperti tulis di atas air Sia-sia menasihati orang jahat, karena tidak akan dapat mengubah tabitatnya.
365 Seperti tuma, di kain putih, dia putih, di kain hitam, dia hitam Orang yang pandai menempatkan diri dalam pergaulan.
366 Seperti ular dicubit ekor Mudah marah.
367 Sepuluh batang bertindih, yang bawah juga yang luluh Perkataan yang tidak sesuai dengan kenyataan dan akhirnya membuat orang lain merasa terkucilkan.
368 Sepuluh kapal datang, anjing pun bercawat ekor Perihal orang yang mempertahankan tradisi dan tidak mau diajak maju/berubah.
369 Serak tak sudah Wanita yang sangat gemuk, sehingga terlihat seperti tidak berpinggang.
370 Serasa di liang lahat Seseorang yang sedang ditimpa kemalangan yang sangat dalam.
371 Serba guruh serba putus Karena mengingat sesuatu, pekerjaan yang sedang dilakukan dikerjakan dengan tergesa-gesa tanpa mempergunakan alat sama sekali.
372 Sering bertukar jalan, sering bertukar sebut Beberapa orang yang memiliki tujuan yang sama, namun menggunakan cara yang berbeda.
373 Serta lalu kucing, tikus tiada berdecit lagi Seseorang yang merasa ketakutan.
374 Seruas tebu yang berulat, sebatang yang dibuang Seluruh keluarga/kerabat/kelompok menanggung malu akibat perbuatan anggotanya.
375 Serumpun bagai serai, tentu maung Seia sekata.
376 Serumpun bagai serasi, seliang bagai tebu Suka duka dihadapi bersama-sama.
377 Serupa paham perempuan Suka mencampuri urusan orang lain.
378 Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada gunanya Hendaklah berpikir secara matang sebelum membuat suatu keputusan.
379 Sesal dahulu yang bertuah, sesal kemudian yang celaka Dalam melakukan sesuatu hendaklah dipikirkan dahulu akibatnya agar tidak mendatangkan kesulitan kemudian.
380 Sesat di ujung jalan, balik ke pangkanlnya Sebelum melakukan sesuatu sebaiknya direncanakan terlebih dahulu agar hal tersebut tidak terus diulang-ulang karena gagal.
381 Sesat di ujung jalan, lebih baik ke pangkal jalan Jika tahu perbuatan yang kita lakukan adalah salah/tidak baik, maka sebaiknya cepat kembali ke jalan yang benar sebelum terlanjur.
382 Sesipai bagai lidi Sehidup semati; seia sekata; senasib sepenanggungan.
383 Sesiuk kuaran terbang, selayang kuda berlari Rumah adat yang panjang dan besar.
384 Setajam-tajamnya parang, tajam juga mulut orang Suatu perkataan/ucapan bisa lebih menyakitkan dibandingkan senjata tajam.
385 Setampar seemas, dua tampar seemas, baik ditampar benar Janganlah berbangga atas kelakuan jahat yang sudah dilakukan.
386 Setapak jangan lalu, setapak jangan surut Pendirian yang kuat; kokoh.
387 Setelah hujan akan panas jua Setiap penderitaan/kesulitan pasti akan berakhir, dan mungkin dengan akhir bahagia.
388 Setempuh lalu, sebondong surut Tetap bersatu; kompak.
389 Setiap tunas akan tumbuh ke atas dan akar akan tumbuh ke bawah Sudah menjadi hukum alam; sesuatu yang sudah wajar.
390 Setinggi-tingginya melanting, jatuh juga ke tanah Betapa pun jauhnya orang merantau, suatu saat pasti kembali ke kampung halamannya juga.
391 Setinggi-tingginya terbang bangau, hinggap di bubungan juga Betapa pun jauhnya orang merantau, suatu saat pasti akan pulang ke negeri asalnya juga.
392 Setolok bagai gelang, setempa bagai cincin Perihal suami isteri yang sangat sepadan/cocok.
393 Seukur berbaur, bertopang bercerai Suami yang sedang bertengkar dengan isterinya.
394 Seumpama telur sesarang dierami induknya Anak yang maju dan sukses karena mendapatkan bimbingan/didikan dari orang tuanya.
395 Seumur-umur belum pernah megalami Belum pernah sekalipun merasakan atau mengalami.
396 Si bungsu pengindang antah Anak yang tidak dapat dimanjakan, karena hidup miskin.
397 Sial bercampur malang Bernasib naas; sangat sial.
398 Siang bagai hari, terang bagai bulan Perihal kasus atau perkara yang sudah jelas.
399 Siang bernapas, malam berembun Seseorang yang sangat miskin dan tidak mempunyai tempat tinggal.
400 Siapa berkotek siapa bertelur Orang yang berbuat kesalahan biasanya menjadi orang pertama yang membicarakan kesalahan itu.
401 Siapa bermakan lada, ialah berasa pedas Barang siapa yang merasa bersalah, pasti akan tersinggung saat dibicarakan.
402 Siapa cepat boleh dulu, siapa kemudian putih mata Yang lebih dulu datang lebih hulu ditolong, sedangkan yang datang belakangan ditolong belakangan juga.
403 Siapa cepat dia yang dapat Berusaha dengan cepat untuk mendapatkan sesuatu.
404 Siapa cerdik naik tinggi, siapa calak menang terhitung Orang yang pandai berbicara untuk menutupi kesalahannya dan mampu membuat orang lain percaya bahwa ia benar.
405 Siapa gatal, dia yang menggaruk Siapa yang berbuat maka, dialah yang harus bertanggung jawab; bila mempunyai suatu keinginan untuk diwujudkan, maka harus mau berusaha.
406 Siapa lama tahan, menang Apabila bekerja dengan tekun dan tidak tergesa-gesa, maka lama-kelamaan pekerjaan itu pasti akan selesai juga dengan baik.
407 Siapa makan cabai dialah yang merasa pedas Barang siapa yang berbuat, maka dialah yang harus bertanggung jawab.
408 Siapa makan nangka, akan terkena getahnya Siapa yang berbuat kesalahan, maka dialah yang akan menanggung akibatnya.
409 Siapa melalah, siapa patah Berani berbuat, maka harus berani juga bertanggung jawab.
410 Siapa menjala, siapa terjun Siapa yang menginginkan sesuatu, maka dialah yang harus berusaha meraihnya.
411 Siapa patah, siapa melejang Pekerjaan yang dikerjakan dengan tergesa-gesa hasilnya tidak akan bagus.
412 Siapa pun menjadi raja, tangan ke dahi juga Siapa pun yang menjadi pemimpin, pasti tetap akan dihormati juga.
413 Siapa yang gatal, dialah yang menggaruk Siapa yang berkehendak, maka dialah yang harus berusaha mewujudkannya.
414 Siapa yang kena cubit, akan merasa pedih Orang yang bersalah akan merasa tersinggung kalau mendengar sindiran.
415 Siapa yang makan nangka, dia yang terkena getahnya Siapa yang bersalah, maka dialah yang harus menerima akibatnya/hukuman.
416 Siapa yanng berketuk, dia yang bertelur Siapa yang berbuat jahat, maka dialah yang akan menerima akibatnya/hukuman.
417 Siapakah yang mau menghujankan garamnya? Tidak ada orang yang mau menunjukkan aibnya sendiri.
418 Sigai dua berseragai Suatu perkara yang masih tersangkut-paut dengan masalah yang lain.
419 Silang berpangkal, kerja berjunjung Ada pemimpin dalam setiap pekerjaan agar segala sesuatunya dapat berjalan lancar dan dapat dipertanggung jawabkan.
420 Silap cakap kena radak, hilang jiwa percuma saja Sebaiknya berhati-hati dalam menangani suatu masalah agar tidak menemui kesulitan kemudian atau agar tidak memperkeruh suasana.
421 Silap mata, pecah kepala Sedikit kesalahan dapat membawa akibat yang besar sekali.
422 Silih berganti bagai ombak di tepi pantai Hidup bagai roda pedati, kadang di bawah kadang di atas, kadang senang kadang susah.
423 Sinar ikan dalam air, sudah tahu jantan betinanya Orang yang bijaksana tahu akan baik buruknya sesuatu.
424 Singkat diulas, panjang dikerat Menambah sesuatu yang kurang dan mengurangi yang lebih.
425 Singkat tidak terluas, panjang tidak terkerat Kematian seseorang akan tiba bila waktunya sudah tepat.
426 Singkat untuk tabuh, panjang untuk gendang Perihal sesuatu yang serba tanggung/tidak cukup.
427 Sirih berlipat datang sendiri Mudah mendapatkan keuntungan.
428 Sirih naik junjungannya naik Mendapatkan keuntungan dari berbagai arah.
429 Sirih naik, junjungan patah Baru saja bahagia atau mendapatkan keuntungan, namun sudah mendapatkan kesusahan lagi.
430 Sisih antah dengan beras Persaingan antara orang kaya dengan orang miskin.
431 Sudah baik kedudukannya, tidak tempatnya Tidak pantas.
432 Sudah banyak makan asam garam Mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman.
433 Sudah bergulung lapik saja Perihal orang miskin yang berpakaian ala kadarnya saja.
434 Sudah bungkuk seperti wau Tua renta.
435 Sudah calit jangan palit Tidak perlu (sebaiknya jangan) memperkeruh suasana.
436 Sudah dapat gading bertuah, tanduk tiada berguna lagi Sudah mendapatkan yang lebih baik, yang lama ditinggalkan.
437 Sudah dianjung dihempaskan Sudah diangkat kemudian dihinakan.
438 Sudah dikecek, dikecong pula Dua kali tertipu.
439 Sudah diludahkan, dijilat kembali Seseorang yang menghina orang lain dan kemudian justru memujinya.
440 Sudah gaharu cendana pula, sudah tahu bertanya pula Orang yang pura-pura tidak tahu.
441 Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu tetapi masih bertanya akan hal itu.
442 Sudah jatuh tertimpa tangga Mendapatkan musibah secara beruntun/bertubi-tubi.
443 Sudah kelihatan belangnya Perbuatan jahat yang selama ini disembunyikan dan kemudian telah terbongkar atau diketahui oleh orang banyak.
444 Sudah keluar kering keringatnya Sangat parah penyakitnya.
445 Sudah ketinggalan zaman Sudah tidak lagi sesuai dengan zaman sekarang.
446 Sudah lepas dari bahunya Sudah tidak lagi menjadi beban/tanggung jawabnya.
447 Sudah merasai makna santun Setelah merasakan betapa sakitnya hidup susah, barulah ia berbelas kasihan kepada orang yang tertimpa musibah/sedang dalam kesulitan.
448 Sudah seayun bagai berbuai Seia sekata; sehidup semati.
449 Sudah suratan takdir Sudah merupakan ketetapan Tuhan.
450 Sudah tahu akan ragi kain Sudah dapat membedakan mana yang benar/baik dan mana yang salah/buruk.
451 Sudah tahu asam garamnya Sudah diketahui keadaannya.
452 Sudah tahu di asam garam Sudah tau pahitnya kehidupan.
453 Sudah tahu di kain beragi Perihal kehidupan seseorang yang dulunya miskin/melarat, tetapi sekarang sudah mulai membaik kehidupannya.
454 Sudah terantuk, baru tengadah
455 Sudah terijuk awak Perihal seseorang yang kecewa karena kekurangan dalam dirinya sudah diketahui orang lain.
456 Sudah terlalu malam, apa hendak dikata lagi Sesuatu yang telah terlanjur mati dan tidak bisa diapa-apakan lagi.
457 Sudah tidak bersudu oleh angsa, baharu diberikan kepada itik Orang miskin yang mendapatkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang kaya.
458 Sudah tujuh janda berduduk, sembilan neranak tiri, tercecah uban di gigi Sindiran terhadap orang tua yang menikah/kawin berulang kali.
459 Sudah uban baru berguam Orang tua yang berperilaku layaknya anak muda.
460 Sudu-sudu di tepi jalan dipanjat kena durinya, disinggung kena rabasnya, ditakik kena getahnya Orang yang sangat kuat.
461 Sukakan gaharu karena baunya, sukakan guru karena ilmunya Menyukai sesuatu karena ada faedahnya.
462 Sukar kaji pada orang alim, sukar uang pada orang kaya Orang pandai biasanya baru mau memutuskan persoalan apabila sudah dipertimbangkan dalam-dalam, dan orang kaya baru mau mengeluarkan uang kalau ada untungnya.
463 Sukat darah bertimbang daging Berjuang mati-matian.
464 Suku tak boleh diajak, malu tak boleh diagih Susah dan senang ditanggung bersama.
465 Sumbing melalui ratak melampaui garis Seseorang yang memiliki kesalahan yang sangat besar.
466 Sumbing menitik, patah mengimpal Memperbaiki barang pinjaman yang rusak.
467 Sungguh berjanggut tiada berjubah Perihal sesuatu yang tidak sempurna.
468 Sungguh bersubang tiada berdara Seseorang yang berpenampilan baik, namun hatinya jahat.
469 Sungguh pun batang merdeka, ingat pucuk akan terhempas Suatu pekerjaan sebaiknya jangan hanya diharapkan senangnya, tetapi juga kesusahannya, karena sewaktu-waktu itu bisa saja terjadi.
470 Sungguhpun kawat yang dibentuk, ikan ditebat diagak Melakukan sesuatu dengan maksud tersembunyi.
471 Sungguhpun lemak santan akhirnya basi jua Anak muda yang rupawan akhirnya akan tua juga.
472 Supaya tahu akan pedas lada, supaya tahu asin garam Biarlah merasakan sendiri pengalaman/perjuangan hidup.
473 Surat di atas batu Keputusan yang sudah tidak dapat diubah.
474 Suruh putih, hitam datang Penantian yang sia-sia; harapan yang berbanding terbalik dengan kenyataan.
475 Susu di dada tak dapat dielakkan Apa yang telah digariskan oleh Tuhan tidak akan dapat ditolak manusia.
476 Syarak yang mengata, adat yang memaksa Setiap daerah mempunyai adat-istiadat yang berbeda, tetapi pada dasarnya dengan tujuan yang sama.
477 Syariat palu memalu, hakikat balas membalas Jangan melebih-lebihkan sesuatu, hendaknya semua itu dikatakan sesuai dengan apa yang sebenarnya.
Tentang Kamus Peribahasa

Kamus Kamus Peribahasa ini merupakan online. Jika anda mencari terjemah atau arti kata menurut kamus Kamus Peribahasa, anda bisa mencari disini. Kamus bisa ditelaah menggunakan abjad atau formulir pencarian.