No | Kata | Arti |
---|---|---|
1 | gaharu dibakar kemenyan berbau | Orang yang memperlihatkan kelebihannya supaya dipercaya oleh orang lain. |
2 | geruh tak mencium bau | Tertimpa kemalangan tanpa diketahui/disadari. |
3 | getah terbangkit kuaran tiba | Salah perhitungan. (kuaran = burung kuak-kuak) |
4 | gila di abun-abun | Mengangan-angankan sesuatu yang mustahil. (abun-abun = angan-angan) |
5 | Gabak di hulu tanda akan hujan, ceuang di langit tanda akan panas | Tanda-tanda akan terjadi sesuatu. (gabak = redup) |
6 | Gadai terdorong ke Cina | Terlanjur; tidak dapat ditarik kembali. |
7 | Gadai terdorong ke pajak, sehari sebulan juga | Perbuatan yang terlanjur (walaupun hanya berbuat sedikit, akibatnya sama juga dengan yang berbuat banyak). |
8 | Gading pada gajah yang sudah keluar itu bolehkah dimasukkan pula? | Raja (orang besar/mulia) yang telah turun derajatnya dan tidak mungkin meraih kembali martabatnya itu; sesuatu yang sudah ditetapkan (undang-undang, keputusan, dsb) dan tidak bisa untuk diubah lagi. |
9 | Gagak bersuara murai | Rupanya bodoh/dungu/hina, tetapi baik tingkah laku dan budi bahasanya. |
10 | Gagak dimandikan tujuh kali sehari pun, takkan putih bulunya | Orang jahat, walaupun diberikan kesenangan, namun kalau mendapat kesempatan, pasti akan diulanginya lagi perbuatan jahatnya. |
11 | Gagak lalu punggur rebah | Orang besar/berkuasa yang berlaku kurang adil kepada orang kecil/rendahan (karena ingin memperlihatkan kekuasaannya). |
12 | Gajah berak besar, kancil pun hendak berak besar, akhirnya mati kebebangan | Orang kecil/rendahan yang hendak meniru tingkah laku orang besar/mampu yang akhirnya membawa dirinya dalam kekalahan/kesulitan. (kebebangan = tertahan, tidak dapat terus keluar) |
13 | Gajah bergajah-gajah, pelanduk mati tersepit | Kalau orang-orang berkuasa saling berselisih, maka orang-orang kecil/rakyatnyalah yang akan mendapatkan kesusahan. |
14 | Gajah berhati, kuman pun berhati juga | Kaya/berkuasa dan miskin/rendahan sama-sama memiliki pemikiran dan nafsu. |
15 | Gajah berjuang sama gajah, pelanduk mati di tengah-tengah | Kalau orang-orang berkuasa saling berselisih, maka orang-orang kecil/rakyatnyalah yang akan mendapatkan kesusahan. |
16 | Gajah dialahkan oleh pelanduk | Orang berkuasa yang dikalahkan oleh orang kecil/rendahan; perempuan bangsawan yang diperisteri oleh orang kebanyakan/rakyat biasa. |
17 | Gajah dipandang seperti kuman | Terlalu marah. |
18 | Gajah ditelan ular lidi | Orang berkuasa yang dikalahkan oleh orang kecil/rendahan; perempuan bangsawan yang diperisteri oleh orang kebanyakan/rakyat biasa. |
19 | Gajah empat kaki lagi tersaruk | Orang besar/berkuasa ada kalanya akan kehilangan kebesaran/kekuasaannya; nasib yang tidak dapat ditentukan. (tersaruk = tersandung) |
20 | Gajah harimau di hutan hendak diburu, pijat-pijat di bantal tak dapat dihapuskan | Kejahatan orang besar/berkuasa hendak dibasmi, tetapi kejahatan anak buah sendiri di rumah tidak dapat diatasi. |
21 | Gajah hendak berak besar, kita pun hendak berak besar juga | Orang kecil/rendahan yang hendak meniru tingkah laku orang besar/mampu yang akhirnya membawa dirinya dalam kekalahan/kesulitan. |
22 | Gajah lalu dibeli, kusa tidak terbeli | Mengerjakan suatu hal yang besar, tetapi melupakan hal-hal kecil/pendukung yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan besar itu. (kusa = besi penghalau gajah) |
23 | Gajah lalu kumpai layu | Orang kecil/rendahan yang hendak meniru tingkah laku orang besar/mampu yang akhirnya membawa dirinya dalam kekalahan/kesulitan. (kumpai = sejenis rumput layu) |
24 | Gajah masuk kampung, kalau kayu tak tumbang, rumput layu juga | Orang berkuasa yang berbuat sekehendak hatinya di lingkungan orang lemah/kecil/rendahan. |
25 | Gajah mati dicatuk katak | Orang berkuasa yang dikalahkan oleh orang kecil/rendahan; perempuan bangsawan yang diperisteri oleh orang kebanyakan/rakyat biasa. |
26 | Gajah mati karena gadingnya | Mendapat kesulitan/malapetaka karena kelebihannya. |
27 | Gajah mati meninggalkan tulang, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama | Orang baik meninggalkan nama/kenangan baik, orang jahat meninggalkan nama/kenangan jahat. |
28 | Gajah mati, tulang setimbun | Orang kaya/berkuasa yang meninggal dan mewariskan banyak harta. |
29 | Gajah memamah aris, baik diikat kera kecil yang memakan buah kayu | Daripada mengharapkan suatu hal yang besar yang tak mungkin didapatkan, lebih baik menerima sesuatu hal yang kecil yang sudah ada dalam genggaman. (aris = getah kayu yang sudah beku) |
30 | Gajah pengangkut lada, kuda pelejang bukit | Anak muda yang menjadi pesuruh orang karena diberikan pujian. (lejang = melompat sambil berlari) |
31 | Gajah rompong belalai | Raja/orang besar yang sudah tidak berkuasa. |
32 | Gajah sama gajah berjuang, pelanduk mati di tengah-tengah | Kalau orang-orang berkuasa saling berselisih, maka orang-orang kecil/rakyatnyalah yang akan mendapatkan kesusahan. |
33 | Gajah seekor, gembala dua | Suatu pekerjaan dikepalai/dipimpin oleh dua orang; dua orang lelaki yang mencintai perempuan yang sama. |
34 | Gajah terdorong karena gadingnya, harimau terlompat karena belangnya | Berbuat sesuatu yang kurang baik demi memamerkan kelebihannya. |
35 | Gajah terum di tengah rumah | Orang besar/berkuasa yang bertamu ke rumah orang miskin, sehingga menyusahkan orang yang menerimanya itu. (terum = duduk) |
36 | Galas habis senggulung tandas, lamun dihitung rugi juga | Kegiatan niaga yang tidak menguntungkan; melakukan pekerjaan yang sia-sia. |
37 | Galas terdorong kepada Cina | Terlanjur; tidak dapat ditarik kembali. |
38 | Gali lubang menutup lubang | Meminjam uang/berhutang untuk membayar hutang. |
39 | Gamak-gamak seperti menyambal | Hanya dengan coba-coba atau kira-kira. |
40 | Ganti hidup berkeredaan , ganti mati berkebulatan | Mencari pengganti seorang pimpinan harus melalui musyawarah dan mufakat. (reda = rela, senang hati) |
41 | Gantung tak bertali, salai tak berapi | Isteri yang ditinggalkan (tidak dinafkahi) suaminya tanpa diceraikan. |
42 | Gar-gar, kata gelegar, rasuk juga yang menahannya | Memang mudah untuk memerintah orang agar melakukan berbagai hal, tetapi yang sulit adalah mengerjakannya sendiri. |
43 | Garam di laut, asam di gunung, bertemu dalam belanga juga | Perempuan dan lelaki, kalau sudah jodoh, pada akhirnya akan bertemu juga. |
44 | Garam dikulum tak hancur | Orang yang pandai menyimpan/menjaga rahasia. |
45 | Garam jatuh di air | Nasihat yang diterima dengan baik. |
46 | Garam tumpah apakah tempatnya? | Orang miskin/hina yang meninggal dan tidak dihiraukan orang banyak. |
47 | Garuda diburu layang-layang yang dapat | Sesuatu yang diperoleh tidak sebanding/setara/sesuai dengan yang diinginkan. |
48 | Gaya saja, rasanya wallah | Rupanya saja yang elok, tetapi tingkah laku dan budi bahasanya buruk. |
49 | Gayung bersambut, kata berjawab | Budi baik dibalas baik, sebaliknya budi jahat dibalas jahat. |
50 | Gayung tua, gayung memutus | Perkataan orang tua biasanya tepat. |
51 | Gedang gerundang di kubangan, gedang ikan raya di lautan | Setiap orang besar/mulia/berkuasa berada di tempatnya masing-masing. (gerundang = berudu) |
52 | Gedang kayu, gedang dahannya | Banyak penghasilan/pendapatan, maka banyak pula belanja/pengeluarannya. |
53 | Gedang sebagai dilambuk-lambuk, tinggi sebagai dijunjung | Memegahkan/mengagung-agungkan diri sendiri dengan kelebihan yang sebenarnya tidak ada. |
54 | Gelang di tangan orang yang hendak dirampas tidak dapat, cincin di jari sendiri terlucut hilang | Orang yang dengki dan tamak suatu saat akan mendapatkan kerugian/kesulitan. |
55 | Gelang tidak laga sebentuk, laga keduanya | Cinta kasih haruslah datang dari kedua belah pihak. |
56 | Geleng seperti si patung kenyang | Berjalan melonjak-lonjak karena sombong. |
57 | Gemuk membuang lemak, cerdik membuang kawan | Sesudah kaya atau berpangkat tidak mau menolong atau bergaul dengan keluarga/kerabatnya dulu. |
58 | Geneng di tengah lebuh, tahan galah bersijingkat; geneng di tengah medan, tahan taruh di ayam kuyu | Menunjukkan kemampuan/kebisaan kepada orang lain membuat kita mengeluarkan uang untuk menolong ataupun untuk sekedar perjamuan makan dan minum. (geneng = gagah) |
59 | Genggam bara api biar sampai jadi arang | Melakoni suatu pekerjaan yang susah hendaklah bersabar, sehingga tujuannya tercapai pada akhirnya. |
60 | Genggam-genggam bara, terasa hangat dilepaskan | Melakukan suatu pekerjaan dengan setengah hati/tidak sungguh-sungguh akan terasa sukar dan pada akhirnya akan ditinggalkan tanpa ada manfaatnya. |
61 | Genta saja yang berbunyi, kuda sudah dek gerindin | Orang yang berpakaian bagus dan bergaya congkak, tetapi uangnya sudah tidak ada lagi. |
62 | Genting menanti putus, biang menanti tembuk | Suami-isteri yang hampir bercerai; perkara yang hampir selesai. |
63 | Genting putus, biang tembuk | Perkara yang sudah terselesaikan dan tidak dapat diubah kembali; suami-isteri yang sudah bercerai. |
64 | Geruh luka ajal mati | Jika masih beruntung, hanya akan luka saja; jika sudah tidak beruntung, mati. |
65 | Geruh menempuh dalam tubuh | Nasib buruk yang mempengaruhi diri. (geruh = sial, malang) |
66 | Geruh tak berbunyi, malang tak berbau | Tertimpa kemalangan tanpa diketahui/disadari. |
67 | Getah meleleh ke pangkal, daun melayang jauh | Anak/kerabat sendiri lebih dikasihi/disayangi dibandingkan dengan anak/kerabat saudara. |
68 | Getikkan puru di bibir | Tidak dapat membenci anak-isteri atau keluarga yang buruk tingkah lakunya. (getik = menggetil) |
69 | Getu sementara lagi bintik | Suatu bahaya hendaklah dihindari selagi masih kecil agar jangan sampai menimbulkan malapetaka. |
70 | Gigi dengan lidah ada kalanya bergigit juga | Suatu saat pasti pernah juga timbul perselisihan antar suami-isteri, sanak saudara, ataupun dengan sahabat. |
71 | Gigi tanggal, rawan murah | Keinginan yang datang setelah tidak ada kesempatan yang tersisa. |
72 | Gigi telah gugur, tebu pun menjadi | Keinginan yang datang setelah tidak ada kesempatan yang tersisa. |
73 | Gombak gemilang kutu banyak, bibir hitam gigi kotor | Bersih dan cantik di luar, tetapi hatinya busuk. (gombak = rambut, jambul) |
74 | Gulai sedap nasi mentah, nasi sedap gulai mentah | Perbuatan yang tidak sempurna. |
75 | Gulai terlampau serai maung rasanya | Perbuatan/perkataan yang berlebihan dan akhirnya hanya sia-sia. |
76 | Guna-guna alu, sesudah menumbuk dicampakkan | Digunakan/diperlukan hanya saat ada perlunya, setelah itu ditinggalkan. |
77 | Gundahkan buah dimakan burung | Bersusah hati terhadap wanita yang sudah menjadi isteri orang. |
78 | Gunung juga yang dilejang panas | Orang kaya yang semakin kaya; orang jahat yang dituduh bila terjadi kejahatan. |
79 | Gunung yang tinggi akan runtuh jika setiap hari digali | Sebanyak apapun harta yang dimiliki pasti akan habis juga jika jika terlalu boros dan tidak diatur dengan baik. |
80 | Guru kencing berdiri, murid kencing berlari | Murid yang mencontoh tingkah laku gurunya (terutama dalam hal yang tidak baik). |
Kamus Kamus Peribahasa ini merupakan online. Jika anda mencari terjemah atau arti kata menurut kamus Kamus Peribahasa, anda bisa mencari disini. Kamus bisa ditelaah menggunakan abjad atau formulir pencarian.