Kamus ini menjelaskan Arti Kata Sedepa tanduk yang datang, sejengkal tanduk yang menanti, payah juga yang datang menurut Kamus Peribahasa. Selain Arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata Sedepa tanduk yang datang, sejengkal tanduk yang menanti, payah juga yang datang.
Sedepa tanduk yang datang, sejengkal tanduk yang menanti, payah juga yang datang= Lebih susah untuk mengadu nasib di negeri orang daripada di negeri sendiri.
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "Sedepa tanduk yang datang, sejengkal tanduk yang menanti, payah juga yang datang" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata Sedepa tanduk yang datang, sejengkal tanduk yang menanti, payah juga yang datang untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai Sedepa tanduk yang datang, sejengkal tanduk yang menanti, payah juga yang datang
Sedepa tanduk yang datang, sejengkal tanduk yang menanti, payah juga yang datang terdiri dari 12 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
Daripada cempedak baiklah nangka, daripada tidak baiklah ada |
Lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali. |
Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah |
Lebih baik mati daripada harus menanggung malu yang teramat sangat. |
Daripada hidup bergelumang tahi, lebih baik mati bertimbun bunga |
Lebih baik mati daripada harus menanggung malu yang teramat sangat. (bergelumang = berlumur) |
Datang nampak muka, pergi nampak belakang |
Datang dengan baik-baik, pergi pun harus dengan baik juga; datang dan pergi bertamu hendaklah memberitahu/bersalam. |
Datang tampak muka, pulang tampak punggung |
Datang dengan baik-baik, pergi pun harus dengan baik juga; datang dan pergi bertamu hendaklah memberitahu/bersalam. |
Di lurah air yang besar, di bukit orang yang hanyut |
Orang tidak bersalah yang menerima hukuman. |
Di mana lalang habis, di situ api padam |
Dimana mati maka disana pulalah dikuburkan. |
Di mana tumbuh, di situ disiang |
Dimana timbul perkara/permasalahan maka disana pulalah diselesaikan. |
Di padang orang berlari-lari, di padang sendiri berjengket-jengket |
Orang yang suka menerima/menuntut hak orang lain, tetapi hak sendiri disembunyikan (tidak ingin dituntut). |
Diam-diam ubi berisi, diam-diam besi berkarat |
Orang pendiam yang suka berpikir atau banyak memiliki pengetahuan; bekerja dengan diam-diam. |
Jika informasi mengenai "Sedepa tanduk yang datang, sejengkal tanduk yang menanti, payah juga yang datang" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Kamus Peribahasa ini merupakan online. Jika anda mencari terjemah atau arti kata menurut kamus Kamus Peribahasa, anda bisa mencari disini. Kamus bisa ditelaah menggunakan abjad atau formulir pencarian.