Web Analytics Made Easy -
StatCounter
"Kamus Arti Kata dan Arti Nama Rebanas"

Kata Awalan S Menurut Kamus Kesehatan

Index Kamus Kesehatan
Kata Awalan S Menurut Kamus Kesehatan
No Kata Arti
1 sanatorium Fasilitas medis yang dikhususkan untuk menyembuhkan penderita tuberkulosis (TB). DIperkenalkan pada tahun 1849, sanatorium mencegah pasien TB dari kontak dengan penduduk yang tidak terinfeksi dan memberikan akses pasien pada sinar matahari, udara segar dan makanan bergizi. Seorang dokter Jerman terinsprirasi untuk menciptakan sanatorium setelah dia sembuh dari TB, saat tinggal di pegunungan Himalaya dan mengonsumsi makanan bergizi.
2 sarana pelayanan kesehatan Institusi yang melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik kesehatan dasar, penunjang maupun rujukan
3 sedatif Zat-zat yang dalam dosis terapi yang rendah dapat menekan aktivitas mental, menurunkan respons terhadap rangsangan emosi sehingga menenangkan.
4 sehat Keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (Sumber: Pedoman Upaya Kesehatan Olahraga di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI Ditjen Bina Kesmas tahun 2004)
5 seksualitas Segala sesuatu yang menyangkut hidup manusia sebagai makhluk seksual, yaitu emosi, perasaan, kepribadian, sikap yang berkaitan dengan perilaku seksual, hubungan seksual dan orientasi seksual.
6 serum Di dalamdarah,serumadalah komponen yang bukan berupasel darah, juga bukanfaktor koagulasi; serum adalahplasma darahtanpafibrinogen. Serum terdiri dari semuaprotein(yang tidak digunakan untuk pembekuan darah) termasukcairan elektrolit,antibodi,antigen,hormon, dan semua substansiexogenous. Rumusan umum yaitu: serum = plasma - fibrinogen -proteinfaktor koagulasi.
7 sianosis Warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat karena kandungan oksigen yang rendah dalam darah. Kondisi ini terutama mencolok di bibir dan kuku. Sianosis dapat muncul dalam berbagai kondisi medis di mana konsentrasi oksigen darah rendah, misalnya pada penyakit paru-paru, kelainan jantung dan di daerah geografis yang tinggi.
8 sinusitis Suatu peradangan pada sinus yang terjadi karena alergi atau infeksi virus, bakteri maupun jamur.
9 sistem peringatan dini Sistem (rangkaian proses) pengumpulan dan analisis data serta diseminasi informasi tentang keadaan darurat atau kedaruratan.
10 sistem rujukan Suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan pelimpahan wewenang atau tanggung jawab timbal balik, terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan, secara vertikal dalam arti dari unit yang terkecil atau berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horisontal dalam arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya.
11 skala Richter Satuan ukuran kekuatan gempa
12 stroke Terjadinya serangan otak dimana terdapat bekuan darah yang menyumbat atau akibat pecahnya pembuluh darah, yang mengakibatkan gangguan aliran darah pada suatu bidang tertentu di otak dan mengakibatkan kematian sel otak. Penderita stroke dapat mengalami gejala kelumpuhan setengah badan, gangguan menelan, gangguan daya ingat (memori), gangguan berpikir, dan gejala lainnya, tergantung pada bagian otak yang terkena serangan. Pada keadaan yang fatal, stroke yang mengenai batang otak atau bagian yang cukup luas di otak, dapat menyebabkan kematian.
13 serangan jantung Kematian otot jantung akibat hilangnya suplai darah. Hilangnya suplai darah biasanya disebabkan oleh penyumbatan lengkap sebuah arteri koroner, pembuluh darah yang memasok nutrisi dan oksigen ke otot jantung. Serangan jantung adalah kondisi serius yang berpotensi mematikan. Komplikasi serius dari serangan jantung antara lain mencakup fibrilasi ventrikel dan embolisme paru.
14 sadari Pemeriksaan Payudara Sendiri, sebaiknya dilakukan oleh setiap perempuan setiap bulan sekali dimulai pada usia 20 tahun atau sejak menikah.
15 stok pengaman Jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga. (Sumber : Depkes, Ditjen Yanfar dan Alkes, Dit Bina Oblik & Bekkes, Pedoman Pengelolaan Oblik & Bekkes diPaskesmas, 2004)
16 sear South East Asian Region
17 SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) Sindroma gangguan pernafasan yang terjadi mendadak dan dapat menjadi berat (hingga dapat menyebabkan kematian) disebabkan oleh virus Corona. Penyakit ini muncul dan menarik perhatian dunia pada tahun 2003
18 SARS (Surveilans Aktif Rumah Sakit) Suatu upaya kewaspadaan dini di rumah sakit untuk memantau per-kembangan penyakit menular dengan kegiatan melaporkan setiap kasus penyakit menular tiap minggu ke dinas kesehatan setempat.
19 SATKORLAK PBP (Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi) Organisasi di bawah BAKORNAS PBP yang berada di setiap propinsi dan dipimpin oleh seorang ketua yaitu Gubernur dan Kepala Dinas Kesehatan menjadi salah satu anggotanya
20 SDG's (Sustainable Development Goals) Bagian dari rencana tindak lanjut atas program MDG's yang tetap menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan manusia tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Konsep pembangunan yang akan diterapkan adalah menggabungkan sejumlah titik isu global seperti ketidakadilan, pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, tingkat kerusakan lingkungan, ketersediaan air, energi, serta keamanan pangan.
21 SDIDTK (Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk deteksi dini 1) Pertumbuhan; status gizi normal, kurang-buruk, makrocephali dan mikrocephali, 2) Perkembangan; kelambatan perkembangan, gangguan daya lihat dan daya dengar, 3) Gangguan mental emosional, 4) Autisme, 5) Hiperaktifitas dan gangguan pemusatan perhatian
22 SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia) Salah satu survei berskala nasional yang sangat penting dalam bidang kependudukan, keluarga berencana, dan juga kesehatan
23 SDT (Studi Diet Total) Studi kesehatan masyarakat untuk menentukan tingkat keterpaparan zat kimia berbahaya dalam makanan penduduk, dengan cara menganalisis makanan. Studi ini akan melihat jumlah, mutu dan keamanan makanan yang merupakan salah satu cara untuk melihat status kesehatan yang berprinsip pada "you are what you eat".Studi ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) dan Analisis Cemaran Kimia dalam Makanan (ACKM).
24 SEARHEF (South East Asia Regional Health Emergency Fund) Organisasi yang mengeluarkan bantuan dana untuk kesiapsiagaan dan pemulihan fase bencana atau krisis.
25 SEARO South East Asian Region Office
26 SGOT (Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase) Enzim yang biasanya hadir di sel-sel hati dan jantung. SGOT dilepaskan ke dalam darah ketika hati atau jantung rusak. Tingkat SGOT meningkat bila ada kerusakan hati (misalnya, dari virus hepatitis) atau penyakit jantung. Beberapa obat juga dapat meningkatkan kadar SGOT. Kini disebut AST (aspartat aminotransferase).
27 SGPT (Serum Glutamat Piruvat Transaminase) Enzim yang biasanya hadir di sel-sel hati dan jantung. SGPT dilepaskan ke dalam darah ketika hati atau jantung rusak. Juga disebut alanin aminotransferase (ALT).
28 SHK (Skrining Hipotiroid Kongenital) Deteksi hipotiroid konginetal sejak dini untuk mencegah kerusakan otak yang permanen dan retardasi mental (mental terbelakang) dengan memberikan pengobatan sebelum anak berusia 1 bulan. Pada hari ke 2-6 setelah lahir, sedikit darah bayi diteteskan pada kertas saring, dikeringkan dan bercak darah kemudian dikirim ke laboratorium. Di laboratorium kadar hormon TSH (Thyroid-Stimulating Hormone) diukur dan hasilnya dapat diketahui normal atau tidak. Hasil tes bisa diketahui dalam waktu kurang dari satu minggu. Bila hasil tes tidak normal, bayi akan diperiksa oleh Tim Konsultan Program Skrining Bayi Baru Lahir untuk penanganan lebih lanjut.
29 SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) Kematian tiba-tiba pada bayi, umumnya terjadi pada larut malam tanpa penyebab pastinya, namun diduga penyebabnya adalah infeksi virus dan reaksi alergi.
30 SIK (Sistem Informasi Kesehatan) =Health Information System Kadang kala disebut juga dengan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan adalah suatu sistem yang menyediakan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di setiap jenjang administrasi kesehatan, baik di tingkat unit pelaksana upaya kesehatan, di tingkat kabupaten/kota, di tingkat propinsi, maupun di tingkat pusat. SIK memiliki sejumlah unsur yang saling berkait dan terorganisasi, yang dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori: 1) Proses informasi, yang terdiri atas unsur-unsur: • identifikasi kebutuhan informasi dan data • pengumpulan data dan peng iriman/pelaporan data • pengolahan data, analisis data, penyajian dan penggunaan data dan informasi 2) Stuktur manajemen sistem informasi, yang terdiri atas unsur-unsur: • Sumber daya informasi (sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, dana) • Perangkat pengaturan (struktur organisasi, standar, prosedur, dan lainlain)
31 SIKERNas Badan POM (Sentra Informasi Keracunan Nasional Badan Pengawasan Obat dan Makanan) Suatu unit kerja yang secara aktif mencari kemudian mengumpulkan data atau informasi keracunan dan menyiapkannya sebagai informasi yang benar serta siap pakai untuk diberikan kepada masyarakat luas, tenaga profesi kesehatan, serta instansi pemerintah/swasta yang membutuhkan. Pelayanan ini diberikan terhadap semua lapisan masyarakat, tenaga/profesi kesehatan, instansi pemerintah, instansi swasta. Pelayanan yang diberikan adalah informasi dan petunjuk penanganan korban keracunan, informasi tentang pencegahan keracunan, Informasi tentang efek racun dan bahaya pada keracunan akut dan kronis. Sentra Informasi Keracunan Badan POM RI memberikan pelayanan informasi keracunan kepada masyarakat tanpa dipungut biaya.
32 SIMPONI Sistem Informasi PNBP Online
33 SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) Suatu tatanan manusia/peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajeman Puskesmas mencapai sasaran kegiatannya. Sumber informasi utamanya adalah SP2TP, sedangkan informasi lain yang ada berperan sebagai pelengkap. (Sumber : Pedoman SIMPUS, Ditjen Binkesmas, 1997)
34 SIP2NAPZA = Sistem Informasi Penanggulangan Penyalahguna NAPZA : Suatu sistem informasi yang merupakan bagian dari sistem kesehatan, yang dapat memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif bagi manajemen dalam masalah penanggulangan penyalahguna NAPZA.
35 SIPT = Surat Izin Pengobat Tradisional Bukti tertulis yang diberikan kepada pengobat tradisional yang metodenya telah dikaji, diteliti dan diuji terbukti aman dan bermanfaat bagi kesehatan
36 SIPTK = Sistem Informasi Pendidikan tenaga Kesehatan Sistem Informasi yang dikembangkan oleh Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk menjaring informasi seluruh komponen pendidikan tenaga kesehatan dengan sumber data berasal dari institusi pendidikan tenaga kesehatan baik milik Depkes, Daerah, TNI/POLRI maupun Swasta
37 SIRS = Sistem Informasi Rumah Sakit Sistem pelaporan rumah sakit revisi ke-4
38 SIRS Sistem Informasi Rumah Sakit
39 SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) Sebuah sistem jaminan sosial yang ditetapkan di Indonesia dalam Undang-Undang nomor 40 tahun 2004. Jaminan sosial ini adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara Republik Indonesia guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak, sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM tahun 1948 dan konvensi ILO No.102 tahun 1952. SJSN ini bertujuan untuk memenuhi dasar hidup yang layak. Konsep pelaksanaan SJSN adalah dengan membayar iuran yang dilakukan setiap bulan oleh tiap rakyat, maka rakyat tersebut akan mendapatkan jaminan kesehatan.
40 SKD = Sistem Kewaspadaan Dini Upaya sistematis untuk mengetahui kemungkinan terjadinya KLB atau wabah atau peningkatan kasus sehingga dapat segera diambil tindakan seperlunya. Upaya sistematis ini meliputi kegiatan 1) kewaspadaan dini, 2) peringatan dini, 3) kesiapsiagaan menghadapi KLB
41 SKD-KLB = Sistem Kewaspadaan Dini - Kejadian luar Biasa Suatu upaya yang dilakukan dalam penanggulangan KLB yang dilaksanakan sejak dini dengan malaksanakan kegiatan pemantauan
42 SKDN
43 SKMI Survei Komsumsi Makanan Individu
44 SKN = Sistem Kesehatan Nasional = National Health System Suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945
45 SKO = Surat Keputusan Otorisasi Dokumen otorisasi Lmtuk penyediaan dana kepada Departemen/Lembaga/Pemerintah daerah dan pihak lain yang berhak baik untuk rutin rnaupun pembangunan (misalnya: penyertaan modal, subsidi, pembayaran cicilan hutang, bunga, dsb.)
46 SKPD = Satuan Kerja Perangkat Daerah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
47 SKPG (Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi) Sistem informasi yang dapat digunakan sebagai alat bagi pemerintah daerah untuk mengetahui situasi pangan dan gizi masyarakat. SKPG bertujuan untuk: 1. Mengetahui lokasi (kecamatan dan desa) yang mempunyai risiko rawan pangan dan gizi. 2. Memantau keadaan pangan dan gizi secara berkesinambungan. 3. Merumuskan usulan tindakan jangka pendek dan jangka panjang.
48 SKRT = Survei Kesehatan Rumah Tangga Merupakan bagian upaya Departemen Kesehatan untuk mendapatkan informasi kesehatan yang sifatnya community based yang bertujuan untuk mengumpulkan data di masyarakat dengan tersedianya informasi yang dapat menunjang perencanaan, pemantauan dan penilaian berbagai program kesehatan
49 SLE (Systemic Lupus Erythematosus) Penyakit inflamasi dari jaringan, merupakan gangguan autoimun; tubuh tidak dapat membedakan sel tubuhnya dan sel asing.
50 SMAK = Sekolah Menengah Analis Kesehatan Pendidikan Kesehatan tingkat jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempelajari Laboratorium Kesehatan
51 SMF = Sekolah Menengah Farmasi Pendidikan Kesehatan tingkat jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempelajari kefarmasian
52 SMMAK Sistem Manajemen Mutu Alat Kesehatan
53 SP2RS (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Rumah Sakit) Salah satu bagian Sistem Informasi Kesehatan, dan sebagai sumber data yang berasal dari Rumah Sakit dan dapat dimanfaatkan di berbagai jenjang administratif.
54 SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas) Salah satu bagian Sistem Informasi Kesehatan, sumber data yang berasal dari Puskesmas dan dapat dimanfaatkan di berbagai jenjang administratif.
55 SP3T = Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobat Tradisional Suatu wadah/laboratorium untuk pengkajian/penelitian/pengujian, pendidikan, pelatihan, pelatihan dan pelayanan tentang obat dan cara pengobatan tradisional. (Sumber: Panduan Kerja Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional, Departemen Kesehatan RI tahun 2002)
56 SPAAP = Surat Pengesahan Alokasi Anggaran Pembangunan Dokumen yang menetapkan besaran anggaran pembangunan untuk setiap proyek/bagian proyek yang selanjutnya akan dibahas antara Kantor wilayah DJA dengan instansi vertikal /dinas untuk kemudian dituangkan dalam DIP.
57 SPAAR = Surat Pengesahan Alokasi Anggaran Rutin Dokumen yang menetapkan besaran anggaran rutin untuk setiap kantor/satuan kerja di daerah yang selanjutnya akan dibahas antara Kantor wilayah DJA dengan instansi vertikal Departemen/Lembaga untuk kemudian dituangkan dalam DIK.
58 SPAG = Sekolah Pembantu Ahli Gizi Pendidikan Kesehatan tingkat jenjang pendidikan Diploma 1 dengan kekhususan mempelajari Gizi
59 SPAL (Sarana Pembuangan Air Limbah) Bangunan yang digunakan untuk mengumpulkan air buangan sisa pemakaian dari kran / hidran umum, sarana cuci tangan, kamar mandi, dapur, dan lain-lain, sehingga air limbah tersebut dapat tersimpan atau meresap ke dalam tanah dan tidak menyebabkan penyebaran penyakit serta tidak mengotori lingkungan sekitarnya. SPAL tidak menyalurkan air kotor dari peturasan/jamban).
60 SPGDT = Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu Suatu sistem pelayanan pasien gawat darurat yang terdiri dari pelayanan Pra Rumah Sakit, pelayanan di Rumah Sakit dan pelayanan antar Rumah Sakit. Pelayanan berpedoman pada respon cepat yang menekankan pada time saving is live and limb saving, yang melibatkan unsur pelayanan oleh masyarakat awam umum, awam khusus, petugas medis, pelayanan ambulan gawat darurat dan sistem komunikasi
61 SPK = Sekolah Perawat kesehatan Pendidikan Kesehatan tingkat jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempelajari keperawatan
62 SPM (Suspended Particulate Matter) = partikulat debu melayang Campuran partikel yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara dengan diameter yang sangat kecil, mulai dari
63 SPM = Standar Pelayanan Minimal Suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang mencakup jenis pelayanan, indikator dan nilai (benchmark). • Pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial yang dapat dipenuhi pada tingkat paling minimal secara nasional
64 SPM Kesehatan Kabupaten/Kota (Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan) Tolak ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan pemerintah Kabupaten/Kota (PMK Nomor 741 Tahun 2008).
65 SPMKK (Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik) Upaya peningkatan kemampuan manajerial dan kinerja perawat dan bidan dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana/institusi pelayanan kesehatan yang bermutu.
66 SPPH = Sekolah Pembantu Penilik Higiene Pendidikan Kesehatan tingkat jenjang pendidikan Diploma I dengan kekhususan mempelajari kesehatan Lingkungan
67 SPPN = Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
68 SPRG = Sekolah Pengatur Rawat Gigi Pendidikan Kesehatan tingkat jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempelajari keperawatan Gigi
69 SPSFP Sarana Penyimpanan Sediaan Farmasi Pemerintah
70 SPSS (Statistical Program for Social Science) Salah satu program aplikasi komputer untuk menganalisis data statistik.
71 SRS-Indonesia (Sample Registration System - Indonesia) = Sistem Registrasi Sampel Sistem Registrasi Sampel merupakan suatu cara mendapatkan angka statistik vital di suatu negara dengan melakukan sampel dalam sistem registrasi yang ada di negara tersebut. Di Indonesia SRS dilaksanakan di 4 provinsi di 14 kabupaten/kota.
72 STBM = Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Sanitasi total adalah kondisi ketika suatu komunitas tidak buang air besar (BAB) sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.
73 STBP Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku
74 STP = Surveilans Terpadu Penyakit Sistem pencatatan dan pelaporan penyakit yang dilakukan oleh Puskesmas, rumah sakit, laboratorium dan dinas kesehatan secara periodik terhadap penyakit menular dan penyakit tidak menular berdasarkan Kepmenkes no. 1479 tahun 2003
75 STPT = Surat Terdaftar Pengobat Tradisional Bukti tertulis yang diberikan kepada pengobat tradisional yang telah melaksanakan pendaftaran. (Sumber: Kepmenkes nomor 1076/menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional)
76 STR (Surat Tanda Registrasi) Dokumen hukum/tanda bukti tertulis bagi dokter dan dokter spesialis bahwa yang bersangkutan telah mendaftarkan diri dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan serta telah diregistrasi pada Konsil Kedokteran Indonesia. Masa berlaku STR dokter dan dokter spesialis di Indonesia adalah 5 (lima) tahun.
77 STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker) Bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Apoteker yang telah diregistrasi. STRA berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang selama memenuhi persyaratan.
78 SUPAS = Sensus Penduduk Antar Sensus Survei yang dirancang secara khusus untuk menjembatani kebutuhan data kependudukan pada titik tengah kurun waktu antar sensus
79 Sadanis (CBE = Clinical Breast Examination) Periksa Payudara Klinis, pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang ada pada payudara dan untuk mengevaluasi kanker payudara pada tahap dini sebelum berkembang ke tahap yang lebih lanjut. CBE dapat menjadi metode deteksi dini kanker payudara yang efektif pada wanita yang tidak melakukan mammogram secara teratur. Secara spesifik, CBE memberikan kesempatan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan deteksi kanker payudara serta memberikan penyuluhan pada wanita tentang kanker payudara, baik gejala klinis, faktor resiko, serta peran deteksi dini untuk menurunkan angka kematian akibat kanker payudara. Pada wanita berusia 20-40 tahun CBE dianjurkan untuk dilakukan setiap tiga tahun sekali.
80 Safe Community Keadaan aman dan sehat di masyarakat dalam seluruh siklus kehidupan sejak dalam kandungan sampai lanjut usia yang diwujudkan oleh masyarakat, dari masyarakat, untuk masyarakat dengan fasilitasi pemerintah. (Sumber : Pedoman Puskesmas dalam Penanggulangan Bencana, Depkes RI, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2005)
81 Saintifikasi Jamu Pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan.
82 Saka Kencana Satuan Karya Pramuka Kependudukan dan Keluarga Berencana merupakan salah satu saka pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang keluarga berencana bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
83 Saluri Periksa Lupus Sendiri, dengan memperhatikan gejala-gejala lupus seperti demam lebih dari 38C dengan sebab yang tidak jelas, rasa lelah dan lemah berlebihan, sensitif terhadap sinar matahari, rambut rontok, ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu di wajah yang sayapnya melintang dari pipi ke pipi, ruam kemerahan di kulit, sariawan yang tidak sembuh-sembuh terutama di atap rongga mulut, nyeri dan bengkak pada persendian terutama di lengan dan tungkai, menyerang lebih dari dua sendi dalam jangka waktu lama, ujung jari-jari tangan dan kaki menjadi pucat hingga kebiruan saat udara dingin, nyeri dada terutama saat berbaring dan menarik napas, kejang atau kelainan saraf lainnya. Jika mempunyai empat atau lebih gejala di atas segera konsultasi dengan dokter pemerhati lupus.
84 Sanggama Terputus Metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi
85 Sanitasi Dasar Sarana sanitasi rumah tangga yang meliputi sarana Buang Air Besar, sarana pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga.
86 Sarana Kesehatan Olahraga Tempat melakukan kegiatan olahraga baik di dalam maupun di luar gedung. Bentuk yang dimaksud dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dalam bentuk sanggar senam, kelompok olahraga, dll. (Sumber: Pedoman Upaya Kesehatan Olahraga di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI Ditjen Bina Kesmas tahun 2004)
87 Sarana Pengobatan Tradisional Tempat penyelenggaraan pengobatan tradisional yang dapat digunakan oleh pengobat radisional. (Sumber: Hasil Rapat Tim Verifikasi Battra Asing Departemen Kesehatan RI)
88 Satker (Satuan Kerja) Bagian dari suatu unit kerja pada Kementerian/lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program
89 Satlak PBP (Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pe-ngungsi) Organisasi di bawah SATKORLAK PBP yang berada di setiap kabupaten/kota yang dipimpin oleh seorang ketua yaitu Bupati atau Walikota dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota sebagai salah satu anggotanya
90 Scabies Penyakit kulit berupa budukan dapat ditularkan melalui kontak erat dengan orang yang terinfeksi, merupakan penyakit yang disebabkan oleh investasi dan sensitisasi terhadap kutu Sarcopiesscabiei var hominis dan tinjanya pada kulit manusia.
91 Scaling Up Nutrition (SUN) Gerakan global Peningkatan Gizi yang dipimpin negara dengan keikutsertaan ratusan organisasi yang bekerja untuk meningkatkan efektifitas dari program-program yang sedang berjalan dengan memberikan dukungan terhadap prioritas-prioritas nasional, menyelaraskan sumber daya dan mendorong kepemilikan yang luas dan komitmen terhadap gizi.
92 Schistosomiasis Penyakit yang disebabkan oleh cacing pipih trematoda dari spesies schistosoma japonicum yang ditularkan lewat perantara keong dari genus oncomelania dan hanya bisa ditemukan di dataran tinggi Lindu dan Napu, Sulawesi Tengah. Cacing ini masuk ke tubuh manusia bukan dari mulut kita, tapi langsung menembus pori-pori kulit menuju aliran darah menyerbu jantung dan paru-paru untuk selanjutnya menuju hati. Jika sudah dalam tubuh manusia, penderita akan mengalami gatal sampai ruam/kemerahan pada kulit tempat masuknya serkaria, demam diare, tidak nafsu makan, mual, lesu; pembengkakan limpa; pembengkakan hati, perut bengkak seperti orang hamil, kerusakan hati sebabkan kematian.
93 Sedatif- Hipnotik Golongan obat depresi SSP. Efeknya bergantung pada dosis, mulai dari yang ringan (menenangkan, menyebabkan kantuk, menidurkan) hingga yang berat (menghilangkan kesadaran, keadaan anestesi, koma dan mati.
94 Sedentary lifestyle Kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan seseorang yang tidak banyak melakukan aktifitas fisik atau tidak banyak melakukan gerakan. Pola hidup sedentari dianggap sebagai faktor risiko terhadap berbagai masalah kesehatan yang penting dan populer seperti penyakit jantung dan stroke.
95 Sediaan farmasi Obat, bahan obat, obat asli Indonesia, alat kesehatan dan kosmetika. (Sumber : UU No 23/1992 tentang kesehatan)
96 Seksio Sesaria Suatu tindakan melahirkan janin melalui suatu pembedahan dengan cara melakukan insisi pada dinding perut dan dinding rahim.
97 Sel Punca (Stimulus-Triggered Acquisition of Pluripotency/STAP) Sel-sel utama tubuh dan mampu berdiferensiasi menjadi semua tipe sel. Ada dua tipe utama sel punca, sel punca embrionik dan sel-sel dewasa, yang diambil dari kulit atau darah dan diprogram kembali menjadi sel punca. Sel-sel punca ini mampu berdiferensiasi dan dewasa menjadi macam-macam sel dan jaringan tergantung pada lingkungan tempat mereka ditempatkan.
98 Sensus (Census) Pencacahan seluruh populasi, biasanya dicatat secara lengkap mengenai tempat tinggal, usia, jenis kelamin, pekerjaan, suku bangsa, status per-kawinan, riwayat kelahiran, dan hubungannya dengan kepala rumah tangga. Sensus de facto hanya mencatat orang-orang yang berada di tempat pada saat pencacahan, sedangkan sensus de jure mencatat semua orang berdasarkan tempat tinggal tetapnya pada saat dicacah
99 Sentra P3T (Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional) Suatu wadah/laboratorium untuk pengkajian/penelitian/pengujian, pendidikan-pelatihan dan pelayanan pengobatan tradisional sebelum pengobatan tersebut diterapkan secara luas di masyarakat atau diintegrasikan ke dalam jaringan pelayanan kesehatan. Selanjutnya setelah dapat diketahui manfaat dan keamanannya dikembangkan baik terintegrasi di dalam jaringan pelayanan kesehatan formal maupun berkembang tersendiri di masyarakat atau dapat juga dilarang apabila membahayakan masyarakat dan tidak bermanfaat
100 Sepuluh (10) T Standar pelayanan antenatal ibu hamil yang terdiri dari (1) Timbang berat badan dan tinggi badan; (2) Tekanan Darah; (3) Tentukan Lingkar Lengan Atas (LILA); (4) Tinggi Fundus Uteri; (5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ); (6) Tentukan skrining status imunisasi tetanus; (7) Tablet tambah darah; (8) Tes laboratorium; (9) Tata laksana kasus; (10) Temu wicara/konseling.
101 Seribu Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK) Program pemberian makan bergizi tinggi, susu, MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) dan suplemen kesehatan lengkap untuk ibu hamil di Kabupaten Tolikara.
102 Sertifikasi Jamu Aktivitas-aktivitas iptek yang menghasilkan, mendiseminasikan dan mengembangkan bukti keamanan, khasiat, dan mutu dari ramuan jamu hasil budaya etnis Nusantara dalam lingkungan iptek dalam rangka mengintegrasikan jamu dalam sistem kesehatan
103 Sertifikasi Prima Sertifikasi pangan segar asal tumbuhan dikenal dengan istilah Prima. Terdapat 3 tahapan dalam sertifikasi Prima, yakni Prima3, Prima2 dan Prima1. Sertifikat Prima3 diberikan kepada produk pangan segar asal tumbuhan yang memenuhi kriteria aman. Sedangkan Prima2 diberikan kepada pangan segar yang sudah memenuhi kriteria aman dan bermutu. Adapun Prima1 adalah sertifikat kepada produk pangan segar asal tumbuhan yang aman, bermutu dan proses produksinya bersifat ramah lingkungan.
104 Sertifikat Kalibrasi Sertifikat yang dikeluarkan oleh institusi penguji terhadap alat yang lulus kalibrasi.
105 Sertifikat Pengujian dari Pabrik Sertifikat yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat alat sebagai bukti bahwa alat yang diproduksi telah lulus pengujian pabrik, meliputi: keluaran (output), fungsi dan keselamatan
106 Sertifikat Pengujian Sertifikat yang dikeluarkan oleh institusi penguji terhadap alat yang lulus uji.
107 Sertifikat bebas jual (certificate of free sale) Surat keterangan yang dikeluarkan oleh instansi berwenang dari negara asal produk dijual yang menerangkan bahwa suatu produk alat kesehatan sudah mendapatkan izin edar atau sudah bebas jual di negara tersebut.
108 Sertifikat produksi Sertifikat yang diberikan oleh Menteri Kesehatan kepada pabrik yang telah mengikuti Pedoman Cara Pembuatan yang Baik untuk memproduksi Alat Kesehatan dan atau Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga. (Sumber: Permenkes No. 1184/Menkkes/Per/2004 tentang Pengamanan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga)
109 Serum Anti Bisa Ular Polivalen (Kuda) Antisera murni yang dibuat dari plasma kuda yang memberikan kekebalan terhadap bisa ular yang bersifat neurotoksik dan yang bersifat hemotoksik, untuk pengobatan terhadap gigitan ular berbisa dari jenis Naja sputatrix - ular Kobra, Bungarus fasciatus - Ular Belang, Agkistrodon rhodostoma - Ular Tanah yang banyak ditemukan di Indonesia
110 Serum Anti Difteri (Kuda) Antisera murni yang dibuat dari plasma kuda yang dikebalkan terhadap difteri untuk pengobatan difteri
111 Serum Anti Tetanus (Kuda) Antisera yang dibuat dari plasma kuda yang dikebalkan terhadap tetanus, untuk pengobatan tetanus
112 Severe Acute Respiratory Infection (SARI) SARI adalah penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut Berat yang sering menimbulkan kedaruratan kesehatan dan meresahkan (Public Health Emergency International Concern, PHEIC).
113 Sex Ratio Lihat Rasio Jenis Kelamin
114 Sexual Abuse terhadap anak Pelibatan anak dalam kegiatan seksual, dimana ia sendiri tidak sepenuhnya atau tidak mampu memberi persetujuan atau oleh karena perkembangannya belum siap atau tidak dapat memberi persetujuan atau yang melanggar hukum atau pantangan masyarakat.
115 Siklus RJP (Resusitasi Jantung Paru) Tindakan bantuan hidup dasar pada orang dewasa dengan melakukan 5 siklus RJP (satu siklus terdiri dari 30 kompresi dada dan 2 kali bantuan nafas). Setelah 5 siklus RJP dilakukan selanjutnya cek ulang kondisi korban dengan menilai kembali nadi selama 10 detik, bila nadi tidak ditemukan, maka diulang lagi sebanyak 5 siklus. Begitu seterusnya sampai bantuan datang.
116 Silent Heart Attack Serangan jantung yang tidak memberikan gejala.
117 Silinder Mata = Astigmatisma Gejala penyimpangan dalam pembentukkan bayangan pada lensa, hal ini disebabkan oleh cacat lensa yang tidak dapat memberikan gambaran/bayangan garis vertikal dengan horizontal secara bersamaan.
118 Simplisia Simplisia merupakan bahan baku alamiah yang dipergunakan sebagai obat tradisional yang belum mengalami pengolahan. Bagian tanaman yang biasa dijadikan sebagai simplisia yaitu daun, rimpang, bunga, biji dan kulit kayu. Terdapat 2 jenis simplisia yang dapat digunakan dalam pembuatan jamu yaitu simplisia basah atau simplisia kering. Jika simplisia yang digunakan memiliki kondisi yang kurang baik maka zat aktif yang terkandung dalam bahan baku jamu dapat berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali, sehingga diperlukan proses pemilihan simplisia yang baik dan benar.
119 Sindrom Ketergantungan Suatu kelompok fenomena fisiologis, perilaku, dan kognitif akibat penggunaan suatu NAPZA tertentu yang mendapat prioritas lebih tinggi bagi individu tertentu ketimbang yang pernah diunggulkan pada masa lalu. Gambaran utama yang khas dari sindrom ketergantungan ialah keinginan (sering amat kuat dan bahkan terlalu kuat) untuk menggunakan obat psikoaktif (baik yang diresepkan maupun tidak), alkohol atau tembakau. Mungkin ada bukti bahwa mereka yang menggunakan kembali NAPZA setelah suatu periode abstinensia akan lebih cepat kambuh daripada individu yang sama sekali tidak ketergantungan.
120 Sindrom Metabolik Kumpulan faktor risiko metabolik yang berkaitan langsung terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler, Diabetes Mellitus, Penyakit Jantung Koroner dan Stroke.
121 Sindrom Pulih Imun (SPI) = Immune Reconstitution Syndrome (IRIS) Penurunan kondisi klinis sebagai akibat respons inflamasi berlebihan pada saat pemulihan respons imun setelah pemberian terapi antiretroviral. Sindrom pulih imun mempunyai manifestasi dalam bentuk penyakit infeksi maupun non infeksi. Manifestasi tersering pada umumnya adalah berupa inflamasi dari penyakit infeksi. Sindrom pulih imun infeksi ini didefinisikan sebagai timbulnya manifestasi klinis atau perburukan infeksi yang ada sebagai akibat perbaikan respons imun spesifik patogen pada ODHA yang berespons baik terhadap ARV. Mekanisme SPI belum diketahui dengan jelas, diperkirakan hal ini merupakan respon imun berlebihan dari pulihnya sistem imun terhadap rangsangan antigen tertentu setelah pemberian ARV.
122 Sindrom Stevens Johnson Sindrom yang bersifat parah dan mengancam kehidupan. Merupakan reaksi hipersensitifitas kompleks yang menyebabkan lesi pada kulit dan ulserasi pada mata dan membran mukosa.Sindrom ini disebabkan oleh infeksi (infeksi karena virus seperti herpes simpleks, mumps, influenza, histoplasmosis, tumor (karsinoma, limfoma), reaksi alergi obat (flukonazol, valdecoxib, penisilin, barbiturat, penisilin, sulfa, fenitoin, lamotigrin, niverapin, ibuprofen, ethoxusimide dan karbamazepin dan 50% tidak diketahui penyebabnya.
123 Sindroma Down = Down Syndrome = Trisomi 21 Kondisi yang menyebabkan sekumpulan gejala mental dan fisik khas ini disebabkan oleh kelainan gen dimana terdapat ekstra salinan kromosom 21. Penyandang sindroma Down biasanya memiliki apa yang disebut penampilan "mongoloid" di wajah mereka; memiliki hidung pesek, mata sipit dan telinga kecil yang rendah. Mereka juga mungkin mengalami masalah kognitif, termasuk keterbelakangan mental dan masalah koordinasi fisik.
124 Sindroma Steven Johnson (SSJ) Kumpulan gejala klinis erupsi mukokutaneus yang ditandai oleh trias kelainan kulit vesikulobulosa, mukosa orifisium serta mata disertai gejala umum berat.
125 Sirosis Hati Kelainan hati dimana terdapat nekrosis, fibrosis dan regenerasi.
126 Sistem Formularium Suatu sistem bagi anggota staf medik yang mencakup pengusulan obat untuk di masukkan ke dan / atau dihapus dari formularium, program evaluasi penggunaan obat (EPO), pelaporan ROM, pengadaan program monografi acuan dan program pendidikan in service yang berkaitan dengan obat
127 Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) Suatu sistem penanggulangan pasien gawat darurat yang terdiri dari unsur pelayanan pra-rumah sakit, pelayanan d rumah sakit, dan pelayanan antar-rumah sakit. Pelayanan berpedoman pada respons cepat yang menekankan pada "Time Saving is Life and Limb Saving", yang melibatkan masyarakat awam umum, awam khusus, petugas medis, ambulans gawat darurat dan sistem komunikasi.
128 Skrining = penapisan Skrining (screening) adalah deteksi dini dari suatu penyakit atau usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan secara klinis belum jelas dengan menggunakan test, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat tetapi sesunguhnya menderita suatu kelainan. Test skrining dapat dilakukan dengan Pertanyaan (anamnesa), Pemeriksaan fisik, Pemeriksaan laboratorium.
129 Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) Uji saring untuk memilah bayi dengan HK (Hipotiroid Kongenital) dari bayi sehat sebagai alat deteksi dini. Skrining dilakukan pada bayi usia 48-72 jam, dengan pengambilan darah dari tumit bayi (2-3 tetes) oleh petugas kesehatan kemudian diperiksa di laboratorium kesehatan.
130 Spermisida Obat kontrasepsi yang merupakan bahan kimia (biasanya non oksinol-9) yang berfungsi untuk menonaktifkan atau membunuh sperma
131 Spesifikasi Alat Kesehatan Data yang menguraikan kemampuan, kapasitas, teknoloi, sistem, fungsi, aksesoris, keselamatan, dan aspek teknis lainnya dari suatu alat
132 Sphygmomanometer Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah, dengan memasang manset (sabuk) di lengan atas orang yang hendak diukur tekanan darahnya, tepat di atas lipatan siku.
133 Sporadis = Sporadic Penyakit atau kejadian yang jarang timbul dan munculnya tidak teratur. Istilah ini biasanya dipakai untuk penyakit menular tertentu
134 Stabilitas Obat
135 Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Kabupaten/Kota Standar pelayanan berdasarkan kewenangan yang telah diserahkan yang harus dilaksanakan Rumah Sakit Kabupaten/Kota untuk meningkatkan mutu pelayanan yang dapat dijangkau oleh masyarakat yang sekaligus merupakan akuntabilitas Daerah kepada Pemerintah dalam penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten/Kota serta sebagai instrumen pembinaan dan pengawasan Pemerintah kepada Pemerintah Kabupaten/Kota. (Sumber: Kep Menkes RI No. 228/Menkes/SK/III/2002)
136 Standar Profesi Pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik. (Sumber : UU Kesehatan No.23 tahun 1992)
137 Standard Precautions Merupakan kewaspadaan lapis pertama, kombinasi antara Universal Precautions (UP) dan Body Substance Isolations (BSI) yang bertujuan menurunkan resiko penularan dari infeksi yang sudah atau belum diketahui dan diperlukan untuk semua pasien apapun diagnosanya, yang sudah diketahui termasuk penyakit infeksi, ditujukan pada darah, semua cairan tubuh, sekresi dan ekskresi (kecuali keringat), baik yang nyata bercampur darah maupun tidak, baik kulit yang terluka dan membran mukosa.
138 Statistik vital = Vital Statistics Informasi yang sistematis dalam bentuk tabel mengenai kelahiran, perkawinan, perceraian, dan kematian yang bersumber dari pencatatan kejadian vital.
139 Status gizi = Nutritional Status
140 Stem cell = sel punca/sel induk/sel batang Sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh. Sel punca juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme. Saat sel punca terbelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap menjadi sel punca atau menjadi sel dari jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus, misalnya sel otot, sel darah merah atau sel otak.
141 Stereotipi Gender Hal yang dianggap sesuai dan biasa untuk suatu jenis kelamin (laki-laki atau perempuan)
142 Still birth = Lahir mati Kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan, tidak terdengar detak jantung, tidak teraba denyut tali pusat, tidak bernafas atau tidak ada gerakan.
143 Stok Optimum Pemakaian per periode distribusi di tambah stok pengaman dan waktu tunggu. (Sumber: Depkes, Ditjen Yanfar dan Alkes, Dit. Bina Oblik & Bekkes, Pedoman Pengelolaan Oblik & Bekkes di Pustu, 2005)
144 Studi Kohort Sebuah studi dengan dua atau lebih kelompok orang (kohort) yang memiliki karakteristik serupa. Satu kelompok menerima pengobatan, terkena faktor risiko atau memiliki gejala tertentu dan kelompok lainnya tidak. Penelitian ini mengikuti perkembangan mereka dari waktu ke waktu dan mencatat apa yang terjadi.
145 Stunting = balita pendek Ditandai dengan kurangnya tinggi/panjang badan menurut umur anak (TB/U). Panjang badan digunakan untuk anak berumur kurang dari 24 bulan dan tingga badan digunakan untuk anak berumur 24 bulan ke atas. Balita pendek diakibatkan oleh keadaan yang berlangsung lama, maka ciri masalah gizi yang ditunjukkan oleh balita pendek adalah masalah gizi yang sifatnya kronis.
146 Suami Siaga Seorang suami yang siap sedia dengan kondisi apapun untuk mengantarkan istrinya yang sedang hamil, mulai dari pemeriksaan kehamilan triwulan 1 sampai dengan triwulan 4. Mempersiapkan segala sesuatunya menjelang persalinan, senantiasa menjaga kondisi dan keselamatan istrinya dari mulai hamil, persalinan dan bersama-sama dengan istri dalam membesarkan anak.
147 Sub PIN Imunisasi polio masal seperti PIN, tetapi terbatas hanya dalam satu wilayah propinsi atau lebih kecil dari itu. Sub PIN dilaksanakan pasca PIN terhadap wilayah yang dicurigai mempunyai risiko tinggi terhadap kemungkinan terjadinya transmisi virus polio liar, tetap i bukan disebabkan karena ditemukannya virus polio liar.
148 Sub Penyalur Alat Kesehatan Badan Hukum atau Badan Usaha yang menyalurkan Alat Kesehatan dari satu atau lebih penyalur kesehatan yang memiliki izin. (Sumber: Permenkes No. 1184/Menkkes/Per/2004 tentang Pengamanan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga)
149 Substances Segala bentuk zat kimia yang memiliki efek spesifik terhadap otak dan tubuh. (istilah dalam pedoman Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-Revised)
150 Sumber Daya Manusia Kesehatan Tenaga kesehatan (termasuk tenaga kesehatan strategis) dan tenaga pendukung/ penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam upaya dan manajemen kesehatan (Perpres Nomor 72 Tahun 2012).
151 Surkesnas = Survei Kesehatan Nasional Merupakan upaya memadukan berbagai survei yang mengumpulkan data kesehatan dengan lingkup nasional untuk tersedianya data kesehatan secara optimal. Survei-survei nasional kesehatan yang termasuk dalam Surkesnas adalah Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Surkesnas diselenggarakan dalam sirklus (putaran) tiga tahunan dimulai tahun 2001
152 Survei Cepat = Rapid Survey Merupakan rancangan sampel klaster dua tahap, dengan pilihan klaster pada tahap pertama secara probability proportionate to size. Pemilihan sampel pada tahap ke dua, yaitu pemilihan sampel rumah tangga dilakukan dengan cara random sederhana (simple random) atau dengan menerapkan sistem rumah terdekat.
153 Surveilans AFP Pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasus kelumpuhan yang sifatnya seperti kelumpuhan pada poliomielitis dan terjadi pada anak berusia
154 Surveilans epidemiologi Pengamatan terus-menerus atas distribusi dan kecenderungan suatu penyakit melalui pengumpulan data yang sistematis dan relevan. Konsep ini mencakup pula penyebaran dan analisa data
155 Surveilans gizi = Nutrition Surveillance Proses pengamatan masalah gizi secara terus-menerus baik situasi normal maupun darurat meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis dan pengkajian data secara sistematis serta penyebarluasan informasi untuk pengambilan tindakan sebagai respon segera dan terencana.
156 Surveilans ketat Bagian dari penanggulangan KLB yang bertujuan mengetahui masih terjadinya penularan pada lokasi KLB dengan cara melakukan pengamatan harian/mingguan selama dua kali masa inkubasi
157 Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) Survei yang dirancang untuk mengumpulkan data sosial kependudukan yang relatif sangat luas dan dilaksanakan setiap tahun. Data yang dikumpulkan antara lain menyangkut bidang-bidang pendidikan, kesehatan/gizi, perumahan, sosial ekonomi lainnya, kegiatan sosial budaya, konsumsi/pengeluaran dan pendapatan rumah tangga, perjalanan, dan pendapat masyarakat mengenai kesejahteraan rumah tangganya.
158 Swamedikasi Pemilihan dan penggunaan obat, termasuk pengobatan herbal dan tradisional, oleh individu untuk merawat diri sendiri dari penyakit atau gejala penyakit. Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang sering dialami masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag, kecacingan, diare, penyakit kulit dan lain-lain. Obat-obat golongan bebas dan obat bebas terbatas merupakan obat yang relatif aman digunakan untuk swamedikasi.
Tentang Kamus Kesehatan

Kamus Kamus Kesehatan ini merupakan online. Jika anda mencari terjemah atau arti kata menurut kamus Kamus Kesehatan, anda bisa mencari disini. Kamus bisa ditelaah menggunakan abjad atau formulir pencarian.