Kamus ini menjelaskan arti kata/frase tergedor menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata tergedor.
tergedor= ter.ge.dor [v] (1) terketuk (terpukul) pintu keras-keras; (2) tergugah (tt hati, tekad) untuk meningkatkan kemampuan (kemajuan, kehebatan, dsb): malah, saya sendiri yg ~ , tertantang, dan tersaingi oleh kemampuannya itu
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "tergedor" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata tergedor untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai tergedor
tergedor terdiri dari 1 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
tergedor |
ter.ge.dor [v] (1) terketuk (terpukul) pintu keras-keras; (2) tergugah (tt hati, tekad) untuk meningkatkan kemampuan (kemajuan, kehebatan, dsb): malah, saya sendiri yg ~ , tertantang, dan tersaingi oleh kemampuannya itu |
dan |
[p] penghubung satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan kalimat) yg setara, yg termasuk tipe yg sama serta memiliki fungsi yg tidak berbeda: ayah -- ibu, bibi -- paman, serta para anak, cucu, -- kemenakan bersama-sama merayakan 50 tahun perkawinan nenek mereka [n Olr] kelas atau tingkatan (I, II, III, IV, dsb) untuk yudo, karate, kempo |
itu |
[pron] (1) kata penunjuk bagi benda (waktu, hal) yg jauh dr pembicara: letusan Gunung Krakatau -- sangat dahsyat; (2) demikian itu: -- kalau Anda tidak berkeberatan |
kemampuan |
ke.mam.pu.an [n] (1) kesanggupan; kecakapan; kekuatan: kita berusaha dng -- diri sendiri; (2) kekayaan: krn -nya sudah memadai, ia membeli sebuah rumah baru |
meningkatkan |
me.ning.kat.kan [v] (1) menaikkan (derajat, taraf, dsb); mempertinggi; memperhebat (produksi dsb); (2) mengangkat diri |
oleh |
[p] (1) kata penghubung untuk menandai pelaku: rumah ini dibeli -- ayahnya bulan lalu; tidak teringat -- ibuku bahwa hari ini hari ulang tahun anaknya; (2) sebab; karena: tidak lapuk -- hujan; binasa -- perbuatannya sendiri; (3) akibat: -- kurang hati-hatinya maka ia jatuh; (4) ark (ke)pada (yg menyatakan hubungan keluarga): ia pun kemenakan juga -- Engku Payo; (5) bagi (untuk): persoalan itu menjadi pikiran -- ku; (6) dengan: pohon itu sarat -- buah |
pintu |
pin.tu [n] (1) tempat untuk masuk dan keluar: di -- lubang tikus dipasang perangkap; jangan duduk di --; (2) (papan dsb) penutup (pintu): Ibu membukakan -- untuk tamunya; (3) penggolong benda bagi rumah: rumah petaknya yg berjumlah 15 -- habis dimakan api; (4) palang (pd) jalan: rumah kira-kira 50 m dr -- kereta api; (5) ki jalan (ke ...); yg menjadi lantaran (untuk mendapat dsb): -- ke arah penyelesaian peristiwa itu masih terbuka |
saya |
sa.ya [pron] (1) orang yg berbicara atau menulis (dl ragam resmi atau biasa); aku; (2) ya: -- , Tuan! |
sendiri |
sen.di.ri [adv] (1) a seorang diri; tidak dng orang lain: ia tinggal -- di rumah itu; ia pergi ke Bandung -- saja; (2) a tidak dibantu (dipengaruhi) orang lain: rencana itu adalah hasil pikirannya --; (3) a tidak dibantu alat lain; otomatis: radio yg dapat berhenti --; berdiri -- , tidak diperintah orang lain; (4) n kepunyaan dr yg disebut (yg bersangkutan), bukan kepunyaan orang lain: ia tinggal di rumahnya --; (5) n diri dr yg bersangkutan (bukan wakil atau pengganti); orang yg sesungguhnya (berkepentingan): pelamar harus datang --; dr dia -- saya tidak pernah menerima surat; (6) a terpisah dr yg lain; terasing; sendiri-sendiri: setiap orang diperiksa --; (7) a yg paling: ia selalu mau menang -- , tidak mau menghiraukan pendapat orang lain |
tergugah |
ter.gu.gah [v] terbangkitkan; terbangunkan: melihat kesengsaraan rakyat di daerah itu, banyak dermawan yg ~ hatinya untuk menolong |
Jika informasi mengenai "tergedor" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).