Web Analytics Made Easy -
StatCounter
"Kamus Arti Kata dan Arti Nama Rebanas"

arti kata/frase "sudah arang-arang hendak minyak pula" Menurut KBBI Edisi III

Kamus ini menjelaskan arti kata/frase sudah arang-arang hendak minyak pula menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata sudah arang-arang hendak minyak pula.

definisi sudah arang-arang hendak minyak pula

sudah arang-arang hendak minyak pula= [pb] sesudah dicemarkan nama seseorang, hendak bermanis-manis pula kpd orang itu

Lebih lanjut mengenai sudah arang-arang hendak minyak pula
Contoh kalimat untuk "sudah arang-arang hendak minyak pula"

Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "sudah arang-arang hendak minyak pula" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata sudah arang-arang hendak minyak pula untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.

Lebih lanjut mengenai sudah arang-arang hendak minyak pula

sudah arang-arang hendak minyak pula terdiri dari 5 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:

itu

[pron] (1) kata penunjuk bagi benda (waktu, hal) yg jauh dr pembicara: letusan Gunung Krakatau -- sangat dahsyat; (2) demikian itu: -- kalau Anda tidak berkeberatan

minyak

mi.nyak [n] zat cair berlemak, biasanya kental, tidak larut dl air, larut dl eter dan alkohol, mudah terbakar, bergantung pd asalnya, dikelompokkan sbg minyak nabati, hewani, atau mineral dan bergantung pd sifatnya pd pemanasan dapat dikelompokkan sbg asiri atau tetap

nama

na.ma [n] (1) kata untuk menyebut atau memanggil orang (tempat, barang, binatang, dsb): -- anjing itu Miki; (2) gelar; sebutan: dikaruniai -- Adipati; -- nya saja pegawai tinggi, tetapi kekuasaannya tidak ada; (3) kemasyhuran; kebaikan (keunggulan); kehormatan: ia beroleh (mendapat) --

orang

[n] (1) manusia (dl arti khusus); (2) manusia (ganti diri ketiga yg tidak tentu): jangan lekas percaya pd mulut --; (3) dirinya sendiri; manusianya sendiri: saya tidak bertemu dng -- nya; (4) kata penggolong untuk manusia: lima -- nelayan; (5) anak buah (bawahan): mereka itu -- nya Pak Camat; (6) rakyat (dr suatu negara); warga negara: -- Pakistan; (7) manusia yg berasal dr atau tinggal di suatu daerah (desa, kota, negara, dsb): dia -- Bogor; suaminya -- Eropa; (8) suku bangsa; (9) manusia lain; bukan diri sendiri; bukan kaum (golongan, kerabat) sendiri: jangankan anak sendiri, anak -- pun saya tolong; negeri -- , negeri lain (bukan negeri kita); (10) cak karena (sebenarnya): mana dapat membayar, -- belum gajian

pula

pu.la [p] (1) sekali lagi; (kembali, berulang) lagi: rupanya penyakitnya kembali --; tadi sudah datang, sekarang datang --; (2) tambahan (lagi); lebih-lebih (lagi): lagi -- ia seorang terkemuka dan istimewa; (3) sama halnya dng yg terdahulu; juga: saya pun demikian --; (4) gerangan; konon (yg berarti tah); apa -- yg dimintanya; mengapa -- maka begitu; siapa -- yg berani melawan dia

sesudah

se.su.dah [p] sehabis; setelah: sebelum dan -(nya), sebelum dan sesudah (mendapat sesuatu)

sudah

su.dah [adv] (1) telah jadi; telah sedia; selesai: setelah -- , kirimkan lekas-lekas baju itu

bermanis-manis

ber.ma.nis-ma.nis [v] berkata-kata dng manis atau dng perkataan yg elok-elok: bicaralah sekadar yg perlu saja, jangan -

hendak

hen.dak [adv] mau; akan; bermaksud akan: pamannya -- pergi jauh; ia -- mengadakan pesta perpisahan

hendak akan

hendakkan
Simpan Informasi Agar Tidak Hilang

Jika informasi mengenai "sudah arang-arang hendak minyak pula" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.

DISCLAIMER
Jika Terdapat Kesalahan Penerjemahan Kata atau Nama dalam Kamus Rebanas ini, Anda dapat membandingkan dengan kamus yang anda miliki. Terima Kasih
Index KBBI Edisi III
Tentang KBBI Edisi III

Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring

Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.

Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).