Kamus ini menjelaskan arti kata/frase perang harga menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata perang harga.
perang harga= cara menurunkan harga yg dilakukan penjual, menyebabkan penjual lainnya terpaksa mengikutinya
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "perang harga" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata perang harga untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai perang harga
perang harga terdiri dari 2 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
cara |
ca.ra [n] (1) jalan (aturan, sistem) melakukan (berbuat dsb) sesuatu: begitulah -- orang membuat tapai; bagaimana -- menulis huruf ini; (2) gaya; ragam (spt bentuk, corak): ia mempunyai baju -- Cina; ia pandai menari -- Sunda, Jawa, dan Bali; (3) adat kebiasaan; perbuatan (kelakuan) yg sudah menjadi kebiasaan: jika berada di negeri orang, jangan membawa -- mu sendiri; perkawinan -- Barat tidak sama dng -- kita; (4) bahasa; logat (dialek): ia menjawab -- Cina; -- Jakarta disebut "tampek", -- Jawa "gabak", dan -- Melayu "campak"; (5) jalan yg harus ditempuh: ia sedang memikirkan satu -- untuk membebaskan dirinya dr cengkeraman lawannya; (6) usaha; ikhtiar: hal itu adalah suatu -- untuk memupuk rasa nasionalisme |
harga |
har.ga [n] (1) nilai barang yg ditentukan atau dirupakan dng uang: mobil ini sangat mahal -- nya; (2) jumlah uang atau alat tukar lain yg senilai, yg harus dibayarkan untuk produk atau jasa, pd waktu tertentu dan di pasar tertentu; (3) ki kehormatan (diri): tahu akan -- dirinya; (4) ki guna (arti, kepentingan, kabar, dsb): saran itu dianggap tidak ada -- nya untuk diperhatikan |
menurunkan |
me.nu.run.kan [v] (1) membawa (menjadikan) turun, spt menarik turun, mengerek ke bawah, membongkar muatan, dsb: ~ bendera; ~ sauh; ~ barang dr kapal; ~ pasukan payung; (2) merendahkan (derajat, kedudukan, dsb); memerosotkan atau mengurangkan (harga, nilai, dsb) menyurutkan (menyusutkan); memakzulkan (raja): ~ derajat (pangkat, gengsi); ~ harga (pajak, ongkos, biaya); (3) memperanakkan; meninggalkan (warisan, pusaka, dsb) kpd; memindahkan kpd (anak, cucu, dsb): lurah itu ~ jabatannya kpd anaknya; (4) menggembalakan: ~ lembu; (5) menyampaikan wahyu (sabda, ajaran, dsb): Allah ~ wahyu kpd Nabi Muhammad saw.; (6) memilih untuk ikut bermain (bertandang dsb); menyertakan; mengikutkan: Persija ~ pemain-pemain terbaik; (7) Ling membentuk (kata dsb) jadian (spt dng awalan, akhiran, atau sisipan): kata 'makan' dng akhiran '-an' ~ kata 'makanan' |
menyebabkan |
me.nye.bab.kan [v] (1) mendatangkan (menimbulkan, menerbitkan) adanya suatu hal; menjadikan sebab: kelengahannya -- terjadinya kecelakaan itu; kata-kata yg kurang tepat seringkali -- salah paham; (2) memberi (menjadi) lantaran: benar, hanya perkara ini yg -- terjadinya perkelahian itu |
penjual |
pen.ju.al [n] orang yg menjual (baju, sayur, dsb) |
perang |
pe.rang [n] (1) permusuhan antara dua negara (bangsa, agama, suku, dsb): kedua negara itu dl keadaan --; (2) pertempuran besar bersenjata antara dua pasukan atau lebih (tentara, laskar, pemberontak, dsb): tidak lama kemudian kedua pasukan itu sudah terlibat dl -- sengit; (3) perkelahian; konflik: -- batu; (4) cara mengungkapkan permusuhan: -- ideologi |
terpaksa |
ter.pak.sa [v] berbuat di luar kemauan sendiri krn terdesak oleh keadaan; mau tidak mau harus; tidak boleh tidak: kami ~ menerimanya krn tidak ada jalan lain |
harga baku |
harga yg menjadi dasar harga |
harga banderol |
harga menurut yg tertulis pd pita cukai (yg ditetapkan oleh pemerintah) |
harga beli |
harga pd waktu membeli |
Jika informasi mengenai "perang harga" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).