Web Analytics Made Easy -
StatCounter
"Kamus Arti Kata dan Arti Nama Rebanas"

arti kata/frase "orang bini beranak tak boleh disuruh" Menurut KBBI Edisi III

Kamus ini menjelaskan arti kata/frase orang bini beranak tak boleh disuruh menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata orang bini beranak tak boleh disuruh.

definisi orang bini beranak tak boleh disuruh

orang bini beranak tak boleh disuruh= [pb] pekerjaan yg tidak tetap selalu mendatangkan rugi

Lebih lanjut mengenai orang bini beranak tak boleh disuruh
Contoh kalimat untuk "orang bini beranak tak boleh disuruh"

Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "orang bini beranak tak boleh disuruh" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata orang bini beranak tak boleh disuruh untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.

Lebih lanjut mengenai orang bini beranak tak boleh disuruh

orang bini beranak tak boleh disuruh terdiri dari 6 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:

beranak

ber.a.nak [v] (1) mempunyai anak: ia sudah ~ dua orang; (2) melahirkan anak: istrinya baru ~; (3) dng anaknya: saudagar tiga ~

bini

bi.ni [n cak] perempuan yg sudah dinikahi; istri: -- nya sudah kembali dr kota

boleh

bo.leh [adv] (1) diizinkan; tidak dilarang: anak-anak -- menonton; (2) dapat: ia belum -- berdiri krn belum sehat benar; (3) kl beroleh; mendapat: berdoalah, biar -- anak raja

mendatangkan

men.da.tang.kan [v] (1) membawa dr tempat lain: siapa yg mula-mula ~ pohon kina ke Indonesia; (2) memasukkan; mengimpor: pengusaha-pengusaha nasional diberi kesempatan untuk ~ mesin pertanian dr luar negeri; (3) memanggil: mereka ~ ambulans untuk mengangkut korban kecelakaan; (4) menyebabkan: banjir telah ~ kerugian besar; (5) mengundang untuk diajak bertanding: persatuan sepak bola Indonesia ~ kesebelasan Brazil

orang

[n] (1) manusia (dl arti khusus); (2) manusia (ganti diri ketiga yg tidak tentu): jangan lekas percaya pd mulut --; (3) dirinya sendiri; manusianya sendiri: saya tidak bertemu dng -- nya; (4) kata penggolong untuk manusia: lima -- nelayan; (5) anak buah (bawahan): mereka itu -- nya Pak Camat; (6) rakyat (dr suatu negara); warga negara: -- Pakistan; (7) manusia yg berasal dr atau tinggal di suatu daerah (desa, kota, negara, dsb): dia -- Bogor; suaminya -- Eropa; (8) suku bangsa; (9) manusia lain; bukan diri sendiri; bukan kaum (golongan, kerabat) sendiri: jangankan anak sendiri, anak -- pun saya tolong; negeri -- , negeri lain (bukan negeri kita); (10) cak karena (sebenarnya): mana dapat membayar, -- belum gajian

pekerjaan

pe.ker.ja.an [n] (1) barang apa yg dilakukan (diperbuat, dikerjakan, dsb); tugas kewajiban; hasil bekerja; perbuatan: begitulah ~ nya sehari-hari, memelihara tanaman dan menata taman; (2) pencaharian; yg dijadikan pokok penghidupan; sesuatu yg dilakukan untuk mendapat nafkah: ia sedang berusaha mencari ~; (3) hal bekerjanya sesuatu: berkat ~ mesin baru, hasilnya sangat memuaskan

rugi

ru.gi [a] (terjual) kurang dr harga beli atau modalnya; tidak mendapat laba: -- sedikit dijualnya juga krn ia memerlukan uang tunai; (2) a kurang dr modal (krn menjual lebih rendah dp harga pokok): jika dijual Rp550.000,00, -- nya Rp50.000,00; (3) a tidak mendapat faedah (manfaat); tidak beroleh sesuatu yg berguna: ia merasa -- mengikuti kursus itu krn apa yg diajarkan di kursus itu telah dipelajarinya setahun yg lalu; (4) n sesuatu yg kurang baik (tidak menguntungkan); mudarat: apa -- nya kalau kaumaafkan kesalahan adikmu itu

selalu

se.la.lu [adv] (1) senantiasa; selamanya: mereka -- baik thd kami; (2) sering; terus-menerus; tidak pernah tidak: ia -- marah- marah saja kalau di rumah; ia -- mengharapkan kedatangannya; (3) Mk seluruh

tak

[adv] tidak: -- kenal maka -- sayang [n] tiruan bunyi tempurung diadu [n] jenis mesin (motor bakar) dilihat dari jumlah perputaran untuk setiap perubahan: dua -- , dua putaran untuk sekali pembakaran

tetap

te.tap [v] selalu berada (tinggal, berdiri, dsb) di tempatnya: orang tuanya -- tinggal di dusun; (2) a tidak berubah (keadaannya, kedudukannya, dsb): kalimat itu terbentuk menurut pola-pola -- dan tertentu; (3) v tidak berpindah-pindah; tidak beranjak: bertiup angin timur yg -- arahnya; (4) adv selalu demikian halnya (tt keadaan, perbuatan, dsb): sampai kini ia masih -- menjadi bupati; sekali merdeka -- merdeka; (5) adv tidak putus-putusnya; selalu; terus: matanya -- melihat pd satu tempat saja; biar bagaimanapun ia -- hendak mempertahankan haknya; (6) adv untuk selamanya (tidak untuk sementara): bangunan --; pegawai --; pembantu --; (7) a kekal selama-lamanya; lestari: di dunia ini tiada sesuatu pun yg --; mudah-mudahan persahabatan kita -- hingga akhir zaman; (8) a sudah pasti (tentu): tempat dan harinya sudah --; pajaknya sudah --; pekerjaannya tidak -- , tidak tentu [v] me.ne.tap v mengesat atau mengeringkan (sesuatu yg basah, spt tulisan tinta dsb) dng cara menekankan barang yg dapat mengisap (spt kertas kembang dan kain): ia ~ air matanya dng saputangan; ia segera ~ tinta pd tulisannya supaya cepat kering
Simpan Informasi Agar Tidak Hilang

Jika informasi mengenai "orang bini beranak tak boleh disuruh" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.

DISCLAIMER
Jika Terdapat Kesalahan Penerjemahan Kata atau Nama dalam Kamus Rebanas ini, Anda dapat membandingkan dengan kamus yang anda miliki. Terima Kasih
Index KBBI Edisi III
Tentang KBBI Edisi III

Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring

Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.

Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).