Kamus ini menjelaskan arti kata/frase keris sari menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata keris sari.
keris sari= keris parung
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "keris sari" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata keris sari untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai keris sari
keris sari terdiri dari 2 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
sari |
sa.ri [n] (1) isi utama (dr suatu benda); pati: -- buah-buahan; -- makanan; (2) pokok isi (karangan, berita, dsb); bagian terpenting (tt pelajaran dsb); ikhtisar (dr uraian, pidato, dsb): -- berita sepekan; (3) butir-butir pd bunga yg mengandung sel jantan (sbg alat pembiakan bagi tumbuh-tumbuhan), spt serbuk sari [kl n] bunga: taman -- [Jk n] , sa.ri-sa.ri n tiap-tiap hari; saban sari: tidak spt -- nya, tidak spt setiap hari; tidak spt biasanya; luar biasa [n] pakaian wanita tanpa jahitan, panjangnya 5-7 m, terlilit rapi, ujung yg satu menutup tubuh, ujung yg lain disampirkan di pundak dan terjuntai di dada |
keris |
ke.ris [n] senjata tajam bersarung, berujung tajam, dan bermata dua (bilahnya ada yg lurus, ada yg berkeluk- keluk) |
keris alang |
keris yg sedang panjangnya |
keris bahari |
keris kuno (bertuah) |
keris melela |
keris baja (tidak berpamor) |
keris pandak |
keris alang |
keris panjang |
keris alang |
keris parung |
keris yg berbentuk ular menjalar (berkeluk sembilan) |
keris pendawa |
keris dng lima lekukan |
keris pendus |
keris yg dipakai sbg cadangan |
Jika informasi mengenai "keris sari" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).