Web Analytics Made Easy -
StatCounter
"Kamus Arti Kata dan Arti Nama Rebanas"

arti kata/frase "kaidah Behaghel kedua" Menurut KBBI Edisi III

Kamus ini menjelaskan arti kata/frase kaidah Behaghel kedua menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata kaidah Behaghel kedua.

definisi kaidah Behaghel kedua

kaidah Behaghel kedua= [Ling] prinsip bahwa unsur kalimat yg menjadi pokok pembicaraan cenderung untuk ditempatkan ke depan dan tekanannya dilemahkan dl intonasi atau dijadikan pronomina, sedangkan apa yg dibicarakan tt pokok itu cenderung untuk ditempatkan pd akhir kalimat dan ditonjolkan dl intonasi

Lebih lanjut mengenai kaidah Behaghel kedua
Contoh kalimat untuk "kaidah Behaghel kedua"

Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "kaidah Behaghel kedua" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata kaidah Behaghel kedua untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.

Lebih lanjut mengenai kaidah Behaghel kedua

kaidah Behaghel kedua terdiri dari 3 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:

kedua

ke.dua [num] (1) nomor dua: anaknya yg ~ lahir kemarin; (2) kelompok yg terdiri atas dua (orang dan barang): ~ mobilnya disita kejaksaan

akhir

[n] (1) belakang; yg belakang sekali; kemudian: suku kata yg --; (2) kesudahan; penghabisan: pd -- tahun ini

apa

[pron] kata tanya untuk menanyakan nama (jenis, sifat) sesuatu: ular -- ini?; pohon -- yg kautanam?; (2) pron kata tanya untuk pengganti sesuatu: -- yg dimaksudkan orang itu tadi?; (3) pron kata tanya untuk menanyakan pertalian kekeluargaan: (pernah) -- mu anak itu?; (4) pron pengganti sesuatu yg kurang terang; pengganti barang sesuatu: ia tidak tahu -- isi kotak itu; (5) p hor untuk menghaluskan permintaan: sudi -- lah kiranya Bapak mengabulkan permohonan kami; (6) p cak untuk mendahului kalimat tanya: -- besok ada ulangan? -- tamu itu pamanmu?; (7) p cak atau: mau minum teh -- kopi; jadi berangkat hari ini -- besok

atau

[p] kata penghubung untuk menandai pilihan di antara beberapa hal (pilihan): Anda boleh memilih yg mana saja, majalah, buletin, -- surat kabar

bahwa

bah.wa [p] (1) kata penghubung untuk menyatakan isi atau uraian bagian kalimat yg di depan: ia mengira -- hari ini libur; (2) kata penghubung untuk mendahului anak kalimat yg menjadi pokok kalimat: -- ia seorang anggota DPR, memang benar

cenderung

cen.de.rung [a] (1) agak miring; tidak tegak lurus; condong: bangunan itu tiangnya -- ke depan; (2) menaruh minat (keinginan, kasih, dsb) kepada; suka (ingin) akan: semakin nyata bahwa hatinya -- kpd gadis miskin itu; ia selalu -- berbuat yg tidak baik

dan

[p] penghubung satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan kalimat) yg setara, yg termasuk tipe yg sama serta memiliki fungsi yg tidak berbeda: ayah -- ibu, bibi -- paman, serta para anak, cucu, -- kemenakan bersama-sama merayakan 50 tahun perkawinan nenek mereka [n Olr] kelas atau tingkatan (I, II, III, IV, dsb) untuk yudo, karate, kempo

depan

de.pan [n] hadapan; muka: rumahnya di -- rumahku; anak-anak berjalan di -- , yg besar berjalan di belakang

intonasi

in.to.na.si [n] (1) Ling lagu kalimat; (2) Mus ketepatan penyajian tinggi rendah nada (dr seorang penyanyi)

itu

[pron] (1) kata penunjuk bagi benda (waktu, hal) yg jauh dr pembicara: letusan Gunung Krakatau -- sangat dahsyat; (2) demikian itu: -- kalau Anda tidak berkeberatan
Simpan Informasi Agar Tidak Hilang

Jika informasi mengenai "kaidah Behaghel kedua" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.

DISCLAIMER
Jika Terdapat Kesalahan Penerjemahan Kata atau Nama dalam Kamus Rebanas ini, Anda dapat membandingkan dengan kamus yang anda miliki. Terima Kasih
Index KBBI Edisi III
Tentang KBBI Edisi III

Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring

Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.

Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).