Kamus ini menjelaskan arti kata/frase geruh tak mencium bau menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata geruh tak mencium bau.
geruh tak mencium bau= [pb] kecelakaan datang tidak dng memberitahukan (kecelakaan tidak dapat diketahui lebih dahulu)
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "geruh tak mencium bau" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata geruh tak mencium bau untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai geruh tak mencium bau
geruh tak mencium bau terdiri dari 4 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
Geruh tak berbunyi, malang tak berbau |
Tertimpa kemalangan tanpa diketahui/disadari. |
geruh tak mencium bau |
Tertimpa kemalangan tanpa diketahui/disadari. |
Takut akan bayang-bayang sendiri |
Takut akan kelemahan atau perbuatannya sendiri. |
Takut akan kutu dibuang kain |
Takut akan bahaya yang kecil, lalu membuang keuntungan yang besar yang mungkin diperoleh. |
takut titik lalu tumpah |
Takut kehilangan sedikit, justru kehilangan banyak. |
Takutkan tuma, dibuang kain |
Takut akan sesuatu hal yang kecil, lalu membuang keuntungan besar yang mungkin diperoleh. |
Geruh menempuh dalam tubuh |
Nasib buruk yang mempengaruhi diri. (geruh = sial, malang) |
Tak sama getah daun dengan getah batang |
Watak dan tabiat masing-masing orang berbeda, walaupun berasal dari satu keluarga. |
Tak usah bimbang, gula dalam mulut, tinggal telan saja |
Jangan ragu-ragu, sesuatu yang ditakdirkan menjadi milik kita tidak akan berpindah tangan begitu saja. |
Takut dihantu, terpeluk di bangkai |
Mendapatkan musibah baru setelah menghindari sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakutkan. |
Jika informasi mengenai "geruh tak mencium bau" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).