Web Analytics Made Easy -
StatCounter
"Kamus Arti Kata dan Arti Nama Rebanas"

arti kata/frase "duodesimal" Menurut KBBI Edisi III

Kamus ini menjelaskan arti kata/frase duodesimal menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata duodesimal.

definisi duodesimal

duodesimal= du.o.de.si.mal [num] dihitung dng bilangan dasar dua belas

Lebih lanjut mengenai duodesimal
Contoh kalimat untuk "duodesimal"

Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "duodesimal" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata duodesimal untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.

Lebih lanjut mengenai duodesimal

duodesimal terdiri dari 1 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:

dua

[num] (1) bilangan yg dilambangkan dng angka 2 (Arab) atau II (Romawi); (2) urutan ke-2 sesudah pertama dan sebelum ke-3; (3) jumlah bilangan 1 ditambah 1 [v] men.dua v berlari menderap: kuda itu ~

duodesimal

du.o.de.si.mal [num] dihitung dng bilangan dasar dua belas

belas

be.las [n] perasaan iba atau sedih melihat orang lain menderita: muncul rasa -- nya melihat pengemis tua itu [n] satuan bilangan dr 11-19

dasar

da.sar [n] (1) tanah yg ada di bawah air (tt kali, laut, dsb): ia berhasil menyelam sampai ke -- laut; (2) bagian yg terbawah (tt kuali, botol, dsb) yg di sebelah dalam ataupun yg di sebelah luar: isi botol itu tinggal 1 cm dr -- nya; (3) lantai: rumah papan -- nya ubin; (4) latar (warna yg menjadi alas gambar dsb): gambar bulan sabit putih pd -- warna hijau; (5) lapisan yg paling bawah: meni dipakai sbg cat --; (6) bakat atau pembawaan sejak lahir: tidak ada -- dagang padanya; (7) alas; fondasi: gotong royong adalah -- masyarakat Indonesia; (8) pokok atau pangkal suatu pendapat (ajaran, aturan); asas: apa yg akan dijadikan -- pembicaraan kita nanti; tindakan itu bertentangan dng -- demokrasi yg sebenarnya; (9) cak memang begitu (tt adat, tabiat, kelakuan, dsb): -- pencuri, di mana pun tetap juga mencuri; -- miliknya, walaupun sudah dua hari hilang akhirnya ditemukan juga; (10) Ling bentuk gramatikal yg menjadi asal dr suatu bentukan [p] memang: -- bandel biar sudah diberi tahu masih bersikap masa bodoh

bilangan

bi.lang.an [n] (1) banyaknya benda dsb; jumlah: tidak diketahui benar -nya; (2) satuan jumlah: satu dan tiga adalah -- ganjil; (3) Mat satuan dl sistem matematis yg abstrak dan dapat diunitkan, ditambah, atau dikalikan; (4) golongan (lingkungan): ia masuk -- orang berada; (5) cak lingkungan daerah: rumahnya di -- Kebayoran Baru; (6) ramalan untung malang, baik buruk, dsb: menurut -- hari itu kurang baik untuk berziarah; (7) nasib dsb yg telah tertentu; takdir: sudah sampai -nya akan meninggal; (8) Mat ide yg bersifat abstrak yg bukan simbol atau lambang, yg memberikan keterangan mengenai banyaknya anggota himpunan

belas kasihan

rasa belas dan kasihan

belasan

be.las.an [num] bilangan antara 11 dan 19: tidak banyak yg hadir, hanya -- orang; remaja -- tahun, remaja yg berumur antara 11 dan 19 tahun

belasut

be.la.sut [v] mem.be.la.sut v (1) berbunyi spt mendengus (tt kucing, lembu, kerbau, dsb); (2) melawan atau menjawab dng suara keras

dasar mudasir

[cak] memang sudah dasarnya demikian

dasar terikat

[Ling] morfem terikat yg bukan afiks, yg dapat berdiri sbg kata jika bergabung dng morfem lain, msl juang, temu
Simpan Informasi Agar Tidak Hilang

Jika informasi mengenai "duodesimal" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.

DISCLAIMER
Jika Terdapat Kesalahan Penerjemahan Kata atau Nama dalam Kamus Rebanas ini, Anda dapat membandingkan dengan kamus yang anda miliki. Terima Kasih
Index KBBI Edisi III
Tentang KBBI Edisi III

Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring

Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.

Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).