Web Analytics Made Easy -
StatCounter
"Kamus Arti Kata dan Arti Nama Rebanas"

arti kata/frase "dp hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah" Menurut KBBI Edisi III

Kamus ini menjelaskan arti kata/frase dp hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata dp hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah.

definisi dp hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah

dp hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah= [pb] dp menanggung malu lebih baik mati

Lebih lanjut mengenai dp hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah
Contoh kalimat untuk "dp hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah"

Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "dp hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata dp hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.

Lebih lanjut mengenai dp hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah

dp hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah terdiri dari 9 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:

baik

ba.ik [a] elok; patut; teratur (apik, rapi, tidak ada celanya, dsb): karangan bunga itu -- sekali; (2) a mujur; beruntung (tt nasib); menguntungkan (tt kedudukan dsb): nasibnya -- sekali; mendapat kedudukan yg --; (3) a berguna; manjur (tt obat dsb): buku ini sangat -- untuk dibaca; daun kumis kucing -- untuk obat penyakit ginjal; (4) a tidak jahat (tt kelakuan, budi pekerti, keturunan, dsb); jujur: anak itu -- budi pekertinya; (5) v sembuh; pulih (tt luka, barang yg rusak, dsb): sudah dua minggu dirawat di rumah sakit, ia belum -- juga; lukanya sudah --; (6) a selamat (tidak kurang suatu apa): selama ini keadaan kami -- saja; (7) a selayaknya; sepatutnya: kami diterima dng --; -- orang ini kusuruh pulang sekarang; (8) p (untuk menyatakan) entah ... entah ...: -- di kota maupun di desa, olahraga sepak bola digemari orang; (9) p ya (untuk menyatakan setuju): berangkatlah sekarang! -- , Ayah; (10) n kebaikan; kebajikan: kita wajib berbuat -- kpd semua orang

bangkai

bang.kai [n] (1) tubuh yg sudah mati (biasanya untuk binatang): -- anjing; (2) barang yg telah tua dan rusak: -- kapal; -- mobil lihat kembang

hidup

hi.dup [v] (1) masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya (tt manusia, binatang, tumbuhan, dsb): kakeknya masih -- , tetapi neneknya telah lama meninggal; (2) bertempat tinggal (diam): -- di desa lebih tenang dp di kota besar; (3) mengalami kehidupan dl keadaan atau dng cara tertentu: dulu dia -- mewah, sekarang merana; kita harus -- dng hemat; (4) beroleh (mendapat) rezeki dng jalan sesuatu: penduduk di sekitar pelabuhan itu -- dr berniaga; (5) berlangsung (ada) krn sesuatu: yayasan itu dapat -- krn uang sumbangan para dermawan; (6) tetap ada (tidak hilang): peristiwa indah itu masih -- dl ingatannya; (7) masih berjalan (tt perusahaan, perkumpulan, dsb): walaupun jumlah anggotanya tidak lagi sebanyak dahulu, perkumpulan itu tetap -- juga; (8) tetap menyala (tt lampu, radio, api): dia sudah tertidur, tetapi lampu di sampingnya masih saja --; tetap bergerak terus: arloji saya masih -- juga walaupun jatuh ke lantai; (9) masih tetap dipakai (tt bahasa, adat, sumur, dsb): adat itu masih tetap -- dl masyarakat; (10) ramai (tidak sepi dsb): menjelang Lebaran perdagangan kain dan makanan -- sekali; (11) seakan-akan bernyawa atau benar-benar tampak spt keadaan sesungguhnya (tt lukisan, gambar): lukisan itu sangat --; (12) spt sungguh-sungguh terjadi atau dialami (tt cerita): cerita dan gaya bahasanya segar lagi --; (13) seruan yg menyatakan harapan mudah-mudahan tetap selamat

lebih

le.bih [a] (1) lewat dr semestinya (tt ukuran, banyaknya, besarnya, dsb): sudah kuberi Rp10.000,00 -- dr uang sekolahnya; ia merasa -- dr kawan-kawannya; panjangnya -- dr 3 cm; (2) (ber)sisa; ada sisanya: kalau kaubayar Rp5.000,00, -- nya tinggal Rp2.000,00; (3) (dl perbandingan menyatakan) sangat (dp): di sini saya -- senang (dp di sana); -- baik membaca dp mengobrol; (4) kira-kira sekian bertambah sedikit: ia pernah ditahan polisi seminggu --; sudah kuberi seribu rupiah --; (5) bertambah; semakin: kesehatannya sudah -- baik; harganya menjadi -- mahal

malu

ma.lu [a] (1) merasa sangat tidak enak hati (hina, rendah, dsb) krn berbuat sesuatu yg kurang baik (kurang benar, berbeda dng kebiasaan, mempunyai cacat atau kekurangan, dsb): ia -- krn kedapatan sedang mencuri uang; aku -- menemui tamu krn belum mandi; (2) segan melakukan sesuatu krn ada rasa hormat, agak takut, dsb: murid yg merasa bersalah itu -- menemui gurunya; tidak usah -- untuk menanyakan masalah itu kpd ulama; (3) kurang senang (rendah, hina, dsb): ia berasa -- berada di tengah-tengah orang penting itu

mati

ma.ti [v] (1) sudah hilang nyawanya; tidak hidup lagi: anak yg tertabrak mobil itu -- seketika itu juga; pohon jeruk itu sudah -- , akarnya pun sudah busuk; (2) tidak bernyawa; tidak pernah hidup: batu ialah benda --; (3) tidak berair (tt mata air, sumur, dsb); (4) tidak berasa lagi (tt kulit dsb); (5) padam (tt lampu, api, dsb); (6) tidak terus; buntu (tt jalan, pikiran, dsb): krn pikirannya sudah -- , ia tidak dapat berbuat apa-apa; (7) tidak dapat berubah lagi; tetap (tt harga, simpul, dsb); (8) sudah tidak dipergunakan lagi (tt bahasa dsb); (9) ki tidak ada gerak atau kegiatan, spt bubar (tt perkumpulan dsb): kalau tidak diurus, koperasi itu akan --; (10) diam atau berhenti (tt angin dsb): perahu layar itu terombang-ambing di tengah laut krn angin --; (11) tidak ramai (tt pasar, perdagangan, dsb): setelah ada pasar swalayan, pasar ini --; (12) tidak bergerak (tt mesin, arloji, dsb): saya terlambat krn jam saya ternyata --

menanggung

me.nang.gung [v] (1) menyangga (bahan yg berat); memikul; memanggul: ia tidak sanggup ~ beban berat itu; (2) menderita; mengalami (sesuatu yg tidak menyenangkan); menahan; tertimpa (oleh): para korban kecelakaan itu ~ cacat seumur hidup; perusahaan itu bangkrut krn banyak ~ rugi; (3) (bersedia) memikul biaya (mengurus, memelihara, dsb): sbg seorang suami dan kepala keluarga, ia harus ~ istri dan anak-anaknya; (4) menjamin: TNI ~ pertahanan negara; perusahaan yg bonafide harus ~ mutu barang produksinya; (5) menyungguhkan bahwa sesuatu baik (besar, tulen, dsb): ia ~ keaslian dokumen itu; (6) menyatakan kesediaan untuk membayar utang orang lain kalau orang itu tidak menepati janjinya: ia tidak mau ~ utang suaminya krn bermain judi; (7) bertanggung jawab (atas): ia harus ~ segala akibatnya

bercermin

ber.cer.min [v] becermin

berkalang

ber.ka.lang [v] berbantal

tanah

ta.nah [n] (1) permukaan bumi atau lapisan bumi yg di atas sekali: hujan membasahi --; (2) keadaan bumi di suatu tempat: -- nya gersang, tidak dapat ditanami; (3) permukaan bumi yg diberi batas: pemerintah menyediakan -- seluas tiga hektar untuk permukiman para transmigran; (4) daratan: penerjun payung itu tewas setelah jatuh terempas di --; (5) permukaan bumi yg terbatas yg ditempati suatu bangsa yg diperintah suatu negara atau menjadi daerah negara; negeri; negara; -- Eropa; -- Melayu [ark n] satuan ukuran panjang yg sama dng depa
Simpan Informasi Agar Tidak Hilang

Jika informasi mengenai "dp hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.

DISCLAIMER
Jika Terdapat Kesalahan Penerjemahan Kata atau Nama dalam Kamus Rebanas ini, Anda dapat membandingkan dengan kamus yang anda miliki. Terima Kasih
Index KBBI Edisi III
Tentang KBBI Edisi III

Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring

Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.

Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).