Kamus ini menjelaskan arti kata/frase bala lalu dibawa singgah menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata bala lalu dibawa singgah.
bala lalu dibawa singgah= [pb] sengaja mencari kesusahan (kecelakaan)
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "bala lalu dibawa singgah" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata bala lalu dibawa singgah untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai bala lalu dibawa singgah
bala lalu dibawa singgah terdiri dari 4 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
bala lalu dibawa singgah |
Sengaja mencari kesusahan. |
Balam dua sesangkar |
Seorang perempuan yang dicintai/disukai oleh dua orang laki-laki. |
Lalu hangus, surut layu |
Berada dalam keadaan yang serba salah; dilakukan/dikerjakan salah, tidak dilakukan pun salah. |
Lalu penjahit, lalu kelindan |
Apabila usaha yang pertama telah berhasil, niscaya usaha yang berikutnya pun akan berhasil juga. |
Ada hujan ada panas, ada hari boleh balas |
Setiap perbuatan itu sewaktu-waktu pasti akan mendapat balasan yang setimpal. |
Ada ubi ada batas, ada masa boleh balas |
Segala perbuatan itu sewaktu-waktu akan mendapat balasan yang setimpal. |
Ada ubi ada talas, ada budi ada balas |
Perbuatan baik dibalas baik, perbuatan jahat dibalas jahat. |
Air pun ada pasang surutnya, takkan pasang selalu dan surut senantiasa |
Nasib manusia tidak dapat dipastikan untung atau sial selalu. |
air susu dibalas dengan air tuba |
Kebaikan yang dibalas dengan kejahatan. |
Air tuba dibalas dengan air susu |
Kejahatan yang dibalas dengan kebaikan. |
Jika informasi mengenai "bala lalu dibawa singgah" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).