Kamus ini menjelaskan arti kata/frase bagai perian pecah menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata bagai perian pecah.
bagai perian pecah= [pb] suara yg sember (tidak merdu)
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "bagai perian pecah" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata bagai perian pecah untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai bagai perian pecah
bagai perian pecah terdiri dari 3 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
Bagai kacang direndang |
Suara yang tak putus-putus (tak henti-henti). |
bagai perian pecah |
Suara cempreng/tidak merdu. (perian = tabung bambu untuk membawa air) |
Bagaimana bunyi gendang, begitulah tarinya |
Bagaimana perintah, begitulah yang dilakukan; bagaimana aksi, begitulah reaksinya. |
Bagaimana tepuk begitulah tarinya |
Bagaimana perintah, begitulah yang dilakukan; bagaimana aksi begitulah reaksinya. |
bagai air di daun talas |
Berusaha tanpa henti. (talas= keladi) |
Bagai anak dara mabuk andam |
Anak perempuan yang tidak tahu malu. (andam = rambut di dahi) |
Bagai anak nangui |
Hanya bermalas-malasan di rumah orang lain. (nangui = babi kecil yang banyak anaknya) |
bagai anjing melintang denai |
Mendapat kesulitan besar hingga meminta pertolongan kesana-kemari. (denai = jejak binatang di hutan) |
bagai ayam dibawa ke lampok |
Pucat dan kuning karena menghidap penyakit; sangat gelisah kelakuannya. (lampok = onggok padi disabit) |
Bagai ayam lepas bertaji |
Seseorang yang mendapat kesusahan, sementara itu orang lain merasa serba salah untuk menolongnya. |
Jika informasi mengenai "bagai perian pecah" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).