No | Kata | Arti |
---|---|---|
1 | nasi sudah menjadi bubur | Sudah terlanjur; sudah tidak dapat diubah. |
2 | nasi tersaji di lutut | Keuntungan yang diperoleh dengan mudah. |
3 | nibung bangsai bertaruk muda | Orang tua yang bertingkah laku seperti anak muda. (bangsai = rapuh dan buruk) |
4 | Nafsu tidak bertepi | Keinginan hati yang tidak ada batasnya. |
5 | Nafsu-nafsu, raja di mata sultan di hati | Menuruti kehendak hati sendiri. |
6 | Naga ditelan ular lidi | Anak bangsawan yang kawin/menikah dengan orang biasa/rakyat jelata. |
7 | Naik basuh kaki saja | Mengerjakan suatu pekerjaan dengan mudah. |
8 | Naik dari janjang, turun dari tangga | Melakukan suatu pekerjaan menurut aturan. |
9 | Naik di janjang, turun di tangga | Melakukan suatu pekerjaan menurut aturan. |
10 | Naik ke rumah bercuci kaki saja | Kawin/menikah tanpa mengeluarkan biaya (atau hanya mengeluarkan biaya sedikit saja). |
11 | Naik melompat, turun terjun | Untuk memperoleh kejayaan/kekayaan lambat/sangat susah, tetapi untuk jatuh cepat/mudah sekali. |
12 | Naik membilang anak tangga turun selangkah jejaklah ke bumi | Untuk memperoleh kejayaan/kekayaan lambat/sangat susah, tetapi untuk jatuh cepat/mudah sekali. |
13 | Naik seperti kelip-kelip, turun seperti ribut | Untuk memperoleh kejayaan/kekayaan lambat/sangat susah, tetapi untuk jatuh cepat/mudah sekali. |
14 | Naik tak bertangga, turun tak berpintu | Melakukan perbuatan yang salah. |
15 | Naik tangga dari bawah | Menurut derajat dan kedudukan masing-masing; menurut aturan yang lazim. |
16 | Nak ditelan termengkelan, nak diludah tak keluar | Berada dalam keadaan yang serba salah. |
17 | Nak kaya berdikit-dikit, nak ramai bertabur urai | Hemat dan cermat adalah tangga kekayaan, murah hati adalah tangga tuah/keselamatan. |
18 | Nak menangguk ikan, tertangguk ke batang | Menginginkan laba/keuntungan tetapi justru merugi. |
19 | Nak tahu jahat orang tanyakan kepada seterusnya, nak tahukan baik orang tanyakan kepada sahabatnya | Kejahatan dapat diketahui dari musuh, sedangkan kebaikan dapat diketahui dari sahabat. |
20 | Nampak gabak di hulu | Tanda-tanda yang menunjukkan akan terjadi sesuatu hal. |
21 | Nampak kulitnya tahulah isinya | Sifat seseorang dapat dilihat dari rupa dan gerak-geriknya. |
22 | Nan berat tidak terpikul, nan ringan tidak terjinjing | Sudah terlalu tua. |
23 | Nan berseluk urat, nan berjumbai akar, nan berlambai pucuk | Walaupun antar keluarga hidup berjauhan tetapi hubungan baik masih tetap terjalin. (seluk = lilit) (lambai = berayun-ayun naik dan turun) |
24 | Nan dekat panggilan tiba, nan jauh kulangsing lepas | Adat panggil-memanggil, yang dekat dipanggil dengan mulut dan yang jauh dipanggil dengan pesan. (kulangsing = sirih pemanggil) |
25 | Nan dimaksud sampai, nan diamal pecah | Sudah tercapai apa yang dicita-citakan. (amal = idaman/cita-cita) |
26 | Nan lurah juga diturut air | Orang yang kaya juga yang akan bertambah kekayaannya. |
27 | Nan pekak pelepas bedil, nan buta pengembus lesung, nan bisu penggera ayam, nan lumpur penghuni rumah | Masing-masing orang memiliki kemampuan/kegunaannya tersendiri; simbol persatuan yang kukuh. (penggera = orang yang menggertak) |
28 | Nasi basi penolak nafsu | |
29 | Nasi disaji pula digaduhkan, padi di ladang dilanyak gajah tidak disusahkan | Belanja/pengeluaran yang sedikit yang diributkan, sedangkan pengeluaran yang besar tidak dihiraukan/tidak diperhitungkan. |
30 | Nasi masak periuk pecah | Hukuman yang sudah diputuskan tidak dapat dibanding/diganggu-gugat lagi. |
31 | Nasi sama ditanak, kerak dimakan seorang | Pekerjaan dilakukan secara bersama-sama, tetapi keuntungan diambil seorang diri. |
32 | Nasi sedap gulai mentah, gulai sedap nasi mentah | Pekerjaan yang tidak selesai (terbengkalai). |
33 | Nasi tak dingin, pinggan tak retak | Cermat dalam melakukan suatu pekerjaan. |
34 | Nasi tersenduk tidak termakan | Tidak dapat merasakan, meskipun sudah diperoleh; belum menjadi rezeki. |
35 | Nasib penyapu, banyak jasa turun darjat | Terlalu banyak melakukan kebajikan, sehingga merusakkan/merugikan diri sendiri. |
36 | Negeri besar, rumah besar, berapa pun panjang perian takkan terantuk | Orang kaya yang murah hati, berapa pun banyaknya orang yang meminta pertolongan ia tidak akan menjadi miskin. |
37 | Neraca berbatu intan | Hukuman yang sangat adil. |
38 | Neraca palingan Allah, mata palingan setan | Pendirian orang mudah berubah. |
39 | Neraca palingan bungkal, hati palingan Tuhan | Pendirian orang mudah berubah. |
40 | Neraca yang palingan, bungkal yang piawai | Hakim yang sangat adil. |
41 | Niat di hati hendak memeluk gunung, sudah terpeluk biawak celaka | Berhajat/menghendaki sesuatu yang baik, tetapi justru yang buruk yang diperoleh. |
42 | Niat hati hendak memancing ikan, tak mau membuang umpan | Ingin mendapatkan keuntungan tanpa mau berkorban. |
43 | Niat hati hendak memancing temenung, sudah terpancing ikan setoka | Yang dihajati/dikehendaki berbeda dengan yang diperoleh. |
44 | Niat hati nak getah bayan, sudah tergetah burung serindit | Yang dihajati/dikehendaki berbeda dengan yang diperoleh. |
45 | Niat hati nak peluk gunung, apakan daya tangan tak sampai | Menginginkan sesuatu yang besar tetapi tidak berdaya untuk meraihnya karena kekurangan akal dan alat. |
46 | Nikah maharaja bumi | Kawin/menikah tanpa mengeluarkan biaya (atau mengeluarkan sedikit biaya saja). |
47 | Nyamuk lepas pijat-pijat kena pirik | Mendapatkan bencana/kesulitan karena kesalahan orang lain. (pirik = menumbuk/melumat) |
48 | Nyamuk mati, gatal tak lepas | Masih menaruh dendam kepada orang yang telah berbuat jahat, meskipun orang itu telah diberikan hukuman yang setimpal. |
49 | Nyawa bergantung di hujung kuku | Berada dalam keadaan yang sangat berbahaya; sangat rentan. |
50 | Nyiur setandan tetapi berlain-lain jadinya | Walaupun seibu dan sebapa (bersaudara), tetapi tabiatnya jauh berbeda. |
Kamus Kamus Peribahasa ini merupakan online. Jika anda mencari terjemah atau arti kata menurut kamus Kamus Peribahasa, anda bisa mencari disini. Kamus bisa ditelaah menggunakan abjad atau formulir pencarian.