Kamus ini menjelaskan arti kata/frase wacana penuturan menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata wacana penuturan.
wacana penuturan= [Ling] wacana yg mementingkan urutan waktu dituturkan oleh orang pertama atau ketiga dl waktu tertentu, berorientasi pd pelaku, dan seluruh bagiannya diikat secara kronologis
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "wacana penuturan" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata wacana penuturan untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai wacana penuturan
wacana penuturan terdiri dari 2 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
atau |
[p] kata penghubung untuk menandai pilihan di antara beberapa hal (pilihan): Anda boleh memilih yg mana saja, majalah, buletin, -- surat kabar |
berorientasi |
ber.o.ri.en.ta.si [v] (1) melihat-lihat atau meninjau (supaya lebih kenal atau lebih tahu); (2) mempunyai kecenderungan pandangan atau menitikberatkan pandangan; berkiblat: mereka orang-orang yg -- ke Barat |
dan |
[p] penghubung satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan kalimat) yg setara, yg termasuk tipe yg sama serta memiliki fungsi yg tidak berbeda: ayah -- ibu, bibi -- paman, serta para anak, cucu, -- kemenakan bersama-sama merayakan 50 tahun perkawinan nenek mereka [n Olr] kelas atau tingkatan (I, II, III, IV, dsb) untuk yudo, karate, kempo |
ketiga |
ke.ti.ga [num] (1) tingkatan sesudah yg ke-2; urutan yg ke-3; yg nomor tiga: edisi ~; jilid yg ~; (2) kumpulan yg berjumlah tiga: ~ orang itu segera dibawa ke kantor polisi |
kronologis |
kro.no.lo.gis [a] berkenaan dng kronologi; menurut urutan waktu (dl penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa) |
mementingkan |
me.men.ting.kan [v] (1) lebih mengutamakan: ada pula negara yg ~ perluasan wilayah dp pembangunan dl negeri; (2) mengutamakan; mendahulukan: ~ diri sendiri; ~ golongannya |
oleh |
[p] (1) kata penghubung untuk menandai pelaku: rumah ini dibeli -- ayahnya bulan lalu; tidak teringat -- ibuku bahwa hari ini hari ulang tahun anaknya; (2) sebab; karena: tidak lapuk -- hujan; binasa -- perbuatannya sendiri; (3) akibat: -- kurang hati-hatinya maka ia jatuh; (4) ark (ke)pada (yg menyatakan hubungan keluarga): ia pun kemenakan juga -- Engku Payo; (5) bagi (untuk): persoalan itu menjadi pikiran -- ku; (6) dengan: pohon itu sarat -- buah |
orang |
[n] (1) manusia (dl arti khusus); (2) manusia (ganti diri ketiga yg tidak tentu): jangan lekas percaya pd mulut --; (3) dirinya sendiri; manusianya sendiri: saya tidak bertemu dng -- nya; (4) kata penggolong untuk manusia: lima -- nelayan; (5) anak buah (bawahan): mereka itu -- nya Pak Camat; (6) rakyat (dr suatu negara); warga negara: -- Pakistan; (7) manusia yg berasal dr atau tinggal di suatu daerah (desa, kota, negara, dsb): dia -- Bogor; suaminya -- Eropa; (8) suku bangsa; (9) manusia lain; bukan diri sendiri; bukan kaum (golongan, kerabat) sendiri: jangankan anak sendiri, anak -- pun saya tolong; negeri -- , negeri lain (bukan negeri kita); (10) cak karena (sebenarnya): mana dapat membayar, -- belum gajian |
pertama |
per.ta.ma [num] (1) kesatu: syarat -- , harus berijazah SMU, kedua berbadan sehat, dan ketiga, mau ditempatkan di mana saja; (2) mula-mula: dialah yg -- kali melihat kejadian itu; (3) terutama; terpenting: keamanan adalah syarat yg -- untuk memperbaiki perekonomian negara |
urutan |
urut.an [n] (1) nomor urut: gilirannya jatuh pd ~ ketiga; (2) deretan; rentetan; hal berurut: ~ kata dl kalimat; (3) susunan: ~ nama pasien itu tidak menurut abjad; (4) Ling kumpulan unsur-unsur bahasa berstruktur yg secara teoretis terletak berderetan dl suatu hubungan formal |
Jika informasi mengenai "wacana penuturan" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).