Kamus ini menjelaskan arti kata/frase lahar panas menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata lahar panas.
lahar panas= endapan bahan lepas (pasir, kerikil, bongkah batu, dsb) di sekitar lubang kepundan gunung api yg bercampur air panas dr dl kawah (yg keluar ketika gunung meletus)
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "lahar panas" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata lahar panas untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai lahar panas
lahar panas terdiri dari 2 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
air |
[n] (1) cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yg terdapat dan diperlukan dl kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yg secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen; (2) benda cair yg biasa terdapat di sumur, sungai, danau yg mendidih pd suhu 100o C |
api |
[n] (1) panas dan cahaya yg berasal dr sesuatu yg terbakar; nyala: di dekat -- itu tampak beberapa orang berdiang; (2) kebakaran: bahaya -- sering terjadi di kota-kota besar; (3) ki perasaan yg menggelora (tt cinta, perjuangan); semangat: kita harus terus mengobarkan -- perjuangan menentang penjajahan; -- revolusi; -- asmara |
bahan |
ba.han [n] pecahan kayu (yg terbuang ketika menarah); tatal kayu [n] (1) barang yg akan dibuat menjadi satu benda tertentu; bakal; (2) (segala) sesuatu yg dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu, spt untuk pedoman atau pegangan, untuk mengajar, memberi ceramah; (3) sesuatu yg menjadi sebab (pangkal) atau sikap (perbuatan): -- tertawaan; -- pertikaian (perselisihan); (4) barang yg akan dipakai untuk bukti (keterangan, alasan, dsb): ia sedang mengumpulkan -- untuk menyusun tesisnya |
bercampur |
ber.cam.pur [v] (1) beraduk (berbaur) menjadi satu: saya terkejut ~ heran mendengar berita itu; (2) bersangkut-paut: kita tidak ~ dng urusan itu; (3) bergaul: ia senang sekali ~ dng kita; (4) cak bersetubuh: setelah ~ , suami istri diwajibkan mandi besar (dl agama Islam) |
bongkah |
bong.kah [n] (1) bingkah; gumpal; gumpalan (tanah dsb); (2) Geo gumpalan batu dng garis tengah lebih besar dr 265 mm |
di |
[p] (1) kata depan untuk menandai tempat: bapak saya bekerja -- kantor; semalam ia tidur -- rumah temannya; (2) cak kata depan untuk menandai waktu: -- hari itu ia tidak datang; (3) Mk akan, kepada: tidak tahu -- jerih orang; (4) Mk dari: jauh -- mata [kp] adi, msl dipati adipati; diraja adiraja |
endapan |
en.dap.an [n] (1) sesuatu yg bercampur dng barang cair yg telah turun ke bawah dan bertimbun di dasar (spt ampas kopi yg bertimbun di dasar mangkuk); (2) Geo bahan lepas yg mengendap dan terhampar di dasar laut, danau, sungai, atau rawa; sedimen |
gunung |
gu.nung [n] bukit yg sangat besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dr 600 m) |
kawah |
ka.wah [n] (1) kuali besar; kancah; (2) Geo bagian puncak gunung berapi yg dilewati bahan letusan berbentuk lekukan besar [Jw n] ketuban |
keluar |
ke.lu.ar [v] (1) bergerak dr sebelah dalam ke sebelah luar: murid-murid disuruh -- dr kelas untuk berolahraga di lapangan sekolah; (2) tersembul: bunga teratai itu -- dr permukaan air; (3) menampakkan diri; timbul; muncul: pencuri itu -- dr tempat persembunyiannya; (4) terbit: surat kabar tidak -- hari ini; (5) terlahir: kata-kata yg -- dr hati nurani; (6) pergi ke luar (rumah dsb): ia baru saja --; (7) diumumkan: hasil ujian sudah --; (8) berhenti dr perkumpulan (pekerjaan, sekolah, dsb): ia sudah -- dr perusahaan itu; (9) muncul sbg pemenang pertandingan dsb: ia -- sbg pemenang pertama dl lomba cipta puisi untuk tahun ini |
Jika informasi mengenai "lahar panas" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).