Kamus ini menjelaskan arti kata/frase kera kena belacan menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata kera kena belacan.
kera kena belacan= [pb] sangat gelisah (kurang senang dsb)
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "kera kena belacan" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata kera kena belacan untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai kera kena belacan
kera kena belacan terdiri dari 3 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
Kena parang bermata dua |
Sangat menyakitkan hati/perasaan. |
kera kena belacan |
Sangat gelisah. |
Kenal dadanya, tak kenal mukanya |
Orang alim atau orang pandai dapat dikenal orang hanya dengan membaca buku-buku karangannya saja. |
Keras bagai batu, tinggi bagai langit |
Tidak mau menuruti perintah atau nasihat; keras kepala. |
Kena kecipak orang berbelut |
Terlibat dalam urusan orang lain; mendapatkan kesulitan karena kesalahan orang lain. |
Kena luluk kandang kering |
Mendapatkan kesulitan tidak pada tempatnya. |
Kena pukul di punggung, gigi habis tanggal |
Sindiran (jawaban) yang tepat. |
Kena-kena seperti santan bergula, tak kena-kena bagai antan pukul kepala |
Suatu perbuatan jika salah ditafsirkan akan mendatangkan kesulitan, namun jika benar akan jadi kebajikan. |
Kera dapat bunga |
Mendapatkan sesuatu yang tak dapat dipergunakan (tidak bermanfaat). |
Kera memanjat pohon, kura-kura pun hendak memanjat pula |
Hendak meniru untuk melakukan pekerjaan orang lain yang mustahil dapat dilakukan olehnya. |
Jika informasi mengenai "kera kena belacan" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).