Kamus ini menjelaskan arti kata/frase ihtikar menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata ihtikar.
ihtikar= ih.ti.kar [n] penimbunan barang keperluan umum dl keadaan masyarakat sangat membutuhkannya dng maksud menjualnya kembali dng harga lebih tinggi sehingga memperoleh ke-untungan besar; spekulasi
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "ihtikar" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata ihtikar untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai ihtikar
ihtikar terdiri dari 1 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
ihtikar |
ih.ti.kar [n] penimbunan barang keperluan umum dl keadaan masyarakat sangat membutuhkannya dng maksud menjualnya kembali dng harga lebih tinggi sehingga memperoleh ke-untungan besar; spekulasi |
barang |
ba.rang [n] (1) benda umum (segala sesuatu yg berwujud atau berjasad): -- cair; -- keras; (2) semua perkakas rumah, perhiasan, dsb: -- nya untuk membayar utang; (3) bagasi; muatan (kereta api dsb); (4) muatan selain manusia atau ternak: truk yg mengangkut -- terguling di tikungan itu [adv] (1) sedikit banyak; sekadar; kira-kira: beri aku nasi -- sesuap; (2) kl mudah-mudahan: -- disampaikan Allah kiranya surat ini kpd anakku; (3) kata yg digunakan untuk menambah ketidakpastian |
harga |
har.ga [n] (1) nilai barang yg ditentukan atau dirupakan dng uang: mobil ini sangat mahal -- nya; (2) jumlah uang atau alat tukar lain yg senilai, yg harus dibayarkan untuk produk atau jasa, pd waktu tertentu dan di pasar tertentu; (3) ki kehormatan (diri): tahu akan -- dirinya; (4) ki guna (arti, kepentingan, kabar, dsb): saran itu dianggap tidak ada -- nya untuk diperhatikan |
keadaan |
ke.a.da.an [n] (1) sifat; perihal (suatu benda): ~ penyakitnya semakin gawat; (2) suasana; situasi yg sedang berlaku: pasukan keamanan dapat menguasai ~ , dapat menekan segala yg menimbulkan kerusuhan dsb |
kembali |
kem.ba.li [v] (1) balik ke tempat atau ke keadaan semula: pesawat antariksa itu sudah -- di bumi; orang yg sudah mati tidak akan hidup --; (2) lagi: pintu harap ditutup --; (3) sekali lagi; berulang lagi: residivis itu sudah ditangkap -- |
keperluan |
ke.per.lu.an [n] (1) keharusan; kemestian; hal yg perlu: cinta kpd tanah tumpah darah adalah suatu ~ bagi bangsa yg merdeka; (2) kepentingan: kita harus berjuang untuk ~ bersama; (3) kebutuhan (barang yg diperlukan): kita selalu menyediakan barang-barang untuk ~ sehari-hari; (4) maksud; tujuan: selain hendak menemui adiknya, barangkali ada ~ lain |
lebih |
le.bih [a] (1) lewat dr semestinya (tt ukuran, banyaknya, besarnya, dsb): sudah kuberi Rp10.000,00 -- dr uang sekolahnya; ia merasa -- dr kawan-kawannya; panjangnya -- dr 3 cm; (2) (ber)sisa; ada sisanya: kalau kaubayar Rp5.000,00, -- nya tinggal Rp2.000,00; (3) (dl perbandingan menyatakan) sangat (dp): di sini saya -- senang (dp di sana); -- baik membaca dp mengobrol; (4) kira-kira sekian bertambah sedikit: ia pernah ditahan polisi seminggu --; sudah kuberi seribu rupiah --; (5) bertambah; semakin: kesehatannya sudah -- baik; harganya menjadi -- mahal |
maksud |
mak.sud [n] (1) yg dikehendaki; tujuan: telah tercapai -- nya; (2) niat; kehendak: kami datang dng -- baik; (3) arti; makna (dr suatu perbuatan, perkataan, peristiwa, dsb): -- kalimat itu sudah jelas |
masyarakat |
ma.sya.ra.kat [n] sejumlah manusia dl arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yg mereka anggap sama: -- terpelajar |
memperoleh |
mem.per.o.leh [v] mendapat (mencapai dsb) sesuatu dng usaha: rakyat negara itu -- kemerdekaan setelah berjuang satu abad lamanya |
Jika informasi mengenai "ihtikar" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).