Kamus ini menjelaskan arti kata/frase hulu malang pangkal celaka menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata hulu malang pangkal celaka.
hulu malang pangkal celaka= [pb] asal suatu kecelakaan
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "hulu malang pangkal celaka" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata hulu malang pangkal celaka untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai hulu malang pangkal celaka
hulu malang pangkal celaka terdiri dari 4 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
hulu malang pangkal celaka |
Asal mula segala bencana/malapetaka. |
Malang tiada datang tunggal |
Malang yang bertubi-tubi. |
Asal kuda dari kuda, asal keledai dari keledai |
Sifat dari keturunan tentu berasal dari kedua orang tuanya, baik ataupun buruk sifat tersebut. |
Asal sabut terapung, asal besi tenggelam |
Untung-untungan; kalau bernasib baik tentu akan selamat, kalau bernasib malang tentu akan jatuh. |
Celaka ayam, padi masak makan ke hutan |
Nasib malang/buruk. |
Celaka tiga belas |
Sangat malang/sial. |
Hulu mujur pandai bertengkar, hulu baik pandai memakai |
Orang yang pandai menempatkan diri dalam pergaulan, selalu selamat dan disukai banyak orang. (hulu mujur = pangkat untung) |
Malang Pak Kaduk, ayamnya menang kampung tergadai |
Orang yang benar-benar malang nasibnya, segala sesuatu yang dimilikinya habis tanpa sisa. |
Malang celaka Raja Genggang, tuak terbeli tunjang hilang |
Nasib yang malang, ketika maksud/tujuan sudah diperoleh, barang yang sudah di tangan menjadi hilang. (tuak = nira yang diberi ragi) (tunjang = kaki) |
malang tak berbau |
Kecelakaan/malapetaka yang datang secara tiba-tiba. |
Jika informasi mengenai "hulu malang pangkal celaka" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).