Kamus ini menjelaskan arti kata/frase hujan emas di negeri orang menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata hujan emas di negeri orang.
hujan emas di negeri orang= [pb] sebaik-baik negeri orang tidak sebaik negeri sendiri
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "hujan emas di negeri orang" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata hujan emas di negeri orang untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai hujan emas di negeri orang
hujan emas di negeri orang terdiri dari 5 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
di |
[p] (1) kata depan untuk menandai tempat: bapak saya bekerja -- kantor; semalam ia tidur -- rumah temannya; (2) cak kata depan untuk menandai waktu: -- hari itu ia tidak datang; (3) Mk akan, kepada: tidak tahu -- jerih orang; (4) Mk dari: jauh -- mata [kp] adi, msl dipati adipati; diraja adiraja |
emas |
[n] (1) logam mulia berwarna kuning yg dapat ditempa dan dibentuk, biasa dibuat perhiasan spt cincin, kalung (lambangnya Au, nomor atomnya 79, bobot atomnya 196,9665); logam adi; aurum: ia memakai cincin -- bermata mutiara; (2) ki uang; harta duniawi; (3) ki uang suap |
hujan |
hu.jan [n] (1) titik-titik air yg berjatuhan dr udara krn proses pendinginan; (2) ki yg datang dsb banyak-banyak: -- uang; -- peluru; -- tinju |
negeri |
ne.ge.ri [n] (1) tanah tempat tinggal suatu bangsa: ia melanjutkan sekolah ke -- Belanda; (2) kampung halaman; tempat kelahiran: -- nya yg asli bukanlah Makassar; (3) negara; pemerintah (lawan kata swasta): krn ia bersekolah di SMU -- , biayanya pun tidak begitu besar; (4) nagari |
orang |
[n] (1) manusia (dl arti khusus); (2) manusia (ganti diri ketiga yg tidak tentu): jangan lekas percaya pd mulut --; (3) dirinya sendiri; manusianya sendiri: saya tidak bertemu dng -- nya; (4) kata penggolong untuk manusia: lima -- nelayan; (5) anak buah (bawahan): mereka itu -- nya Pak Camat; (6) rakyat (dr suatu negara); warga negara: -- Pakistan; (7) manusia yg berasal dr atau tinggal di suatu daerah (desa, kota, negara, dsb): dia -- Bogor; suaminya -- Eropa; (8) suku bangsa; (9) manusia lain; bukan diri sendiri; bukan kaum (golongan, kerabat) sendiri: jangankan anak sendiri, anak -- pun saya tolong; negeri -- , negeri lain (bukan negeri kita); (10) cak karena (sebenarnya): mana dapat membayar, -- belum gajian |
sebaik |
se.ba.ik [a] sama baik: permainan yg mereka suguhkan pd malam ini tidak -- malam kemarin; (2) adv ketika: bendera-bendera dinaikkan setengah tiang -- diterima kabar kematian Gandhi |
sendiri |
sen.di.ri [adv] (1) a seorang diri; tidak dng orang lain: ia tinggal -- di rumah itu; ia pergi ke Bandung -- saja; (2) a tidak dibantu (dipengaruhi) orang lain: rencana itu adalah hasil pikirannya --; (3) a tidak dibantu alat lain; otomatis: radio yg dapat berhenti --; berdiri -- , tidak diperintah orang lain; (4) n kepunyaan dr yg disebut (yg bersangkutan), bukan kepunyaan orang lain: ia tinggal di rumahnya --; (5) n diri dr yg bersangkutan (bukan wakil atau pengganti); orang yg sesungguhnya (berkepentingan): pelamar harus datang --; dr dia -- saya tidak pernah menerima surat; (6) a terpisah dr yg lain; terasing; sendiri-sendiri: setiap orang diperiksa --; (7) a yg paling: ia selalu mau menang -- , tidak mau menghiraukan pendapat orang lain |
tidak |
ti.dak [adv] partikel untuk menyatakan pengingkaran, penolakan, penyangkalan, dsb; tiada: tempat kerjanya -- jauh dr rumahnya; apa yg dikatakannya itu -- benar |
di bawah |
di ba.wah [v] (1) berada di tempat yg lebih rendah; (2) ki berada dl kedudukan rendah: orang -, orang rendahan |
di luar bagai madu |
[pb] kelihatan bagus, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya |
Jika informasi mengenai "hujan emas di negeri orang" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).