Kamus ini menjelaskan arti kata/frase dialas bagai memengat menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata dialas bagai memengat.
dialas bagai memengat= di.a.las bagai memengat [pb] (kalau) berkata hendaknya jangan asal berkata saja
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "dialas bagai memengat" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata dialas bagai memengat untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai dialas bagai memengat
dialas bagai memengat terdiri dari 3 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
Bagai dakwat dengan kertas |
Tak pernah bercerai; sangat cocok. |
Bagai duri dalam daging |
Sesuatu hal yang membuat hati selalu merasa tidak senang/tenang. |
Bagai kucing menjemput api |
Yang dikehendaki tidak tercapai, sementara itu alat/syarat yang digunakan dalam mencapainya juga hilang. |
Bagai pintu tak berpasak, perahu tak berkemudi |
Sesuatu yang membahayakan. |
Bagai tembilang bagai penggali, begitu yang hilang begitu pengganti |
Sesuatu yang hilang diganti dengan hal sama. (tembilang = alat penggali lubang) |
Bagaimana bunyi gendang, begitulah tarinya |
Bagaimana perintah, begitulah yang dilakukan; bagaimana aksi, begitulah reaksinya. |
Bagaimana tepuk begitulah tarinya |
Bagaimana perintah, begitulah yang dilakukan; bagaimana aksi begitulah reaksinya. |
Dengan kartu terbuka |
Dengan terus terang. |
dialas bagai memengat |
Mengatakan sesuatu dengan alasan yang cukup. (memengat = memasak pengat/masakan tak berkuah) |
Takut akan bayang-bayang sendiri |
Takut akan kelemahan atau perbuatannya sendiri. |
Jika informasi mengenai "dialas bagai memengat" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).