Halaman ini menjelaskan Arti Kata Lurah tidak terturuni, bukit tidak terdaki menurut Kamus Peribahasa. Selain Arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang memakai kata Lurah tidak terturuni, bukit tidak terdaki.
Lurah tidak terturuni, bukit tidak terdaki: Teramat tua dan daif/tidak berkuasa.
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "Lurah tidak terturuni, bukit tidak terdaki" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata Lurah tidak terturuni, bukit tidak terdaki untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai Lurah tidak terturuni, bukit tidak terdaki
Lurah tidak terturuni, bukit tidak terdaki terdiri dari 6 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
Lurah tidak terturuni, bukit tidak terdaki | Teramat tua dan daif/tidak berkuasa. |
Tidak ada kusut yang tak selesai | Tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan. |
Tidak ada lalat langau | Tidak ada orang satu pun. |
Tidak alang kepalang tanggung | Tidak tanggung-tanggung. |
Tidak bisa dipegang ekornya | Tidak dapat dipercaya. |
Tidak dapat menaruh muka | Tidak berani bertemu dengan orang lain karena malu. |
Tidak tahu alif | Tidak bisa membaca dan menulis; buta huruf. |
Tidak tahu dikeluani orang | Tidak sadar jika dirinya sedang atau telah diperalat oleh orang lain. |
tidak tampak batang hidungnya | Tidak muncul; tidak kelihatan. |
Tidak terkayuhkan lagi biduk hilir | Tidak mempunyai daya/upaya lagi. |
Jika informasi mengenai "Lurah tidak terturuni, bukit tidak terdaki" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Kamus Peribahasa ini merupakan online. Jika anda mencari terjemah atau arti kata menurut kamus Kamus Peribahasa, anda bisa mencari disini. Kamus bisa ditelaah menggunakan abjad atau formulir pencarian.