Kamus ini menjelaskan Arti Kata Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang menurut Kamus Peribahasa. Selain Arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang.
Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang= Pemikiran yang menuruti hawa nafsu pada akhirnya hanya akan menjerumuskan kita pada kesengsaraan.
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang
Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang terdiri dari 9 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
Akan mengaji, suratlah hilang; akan bertanya, gurulah mati |
Orang yang berada dalam keadaan serba salah. |
Hanya air dingin yang dapat memadamkan api |
Hanya tingkah laku dan budi bahasa yang lemah lembut saja yang dapat meredakan kemarahan seseorang. |
Hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan |
Hawa nafsu untuk tidak mengalah. |
Kita baru mencapai pengayuh, orang sudah tiba ke seberang |
Orang yang bijaksana selalu lebih dulu mencapai maksudnya/tujuannya. |
Kita membawa jarum, dia menyambut dengan gunting |
Kita mencari jalan supaya bisa bersatu/mencapai mufakat, namun dia berikhtiar supaya terpecah-belah. |
Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang |
Pemikiran yang menuruti hawa nafsu pada akhirnya hanya akan menjerumuskan kita pada kesengsaraan. |
Nafsu-nafsu, raja di mata sultan di hati |
Menuruti kehendak hati sendiri. |
Yang berhutang terjerat di kaki, yang menjamin terjerat di leher |
Orang yang menjamin orang yang berhutang sering kali kali terpaksa membayar hutang tersebut karena yang dijamin tidak dapat membayarnya ataupun melarikan diri. |
Yang berpayung yang ditembak |
Orang yang berkuasalah yang dijadikan sebagai tempat untuk meminta pertolongan. |
Yang berpuru selalu hendak menggaruk |
Orang yang melakukan kesalahan, suatu saat pasti akan terbongkar juga kesalahannya itu. |
Jika informasi mengenai "Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Kamus Peribahasa ini merupakan online. Jika anda mencari terjemah atau arti kata menurut kamus Kamus Peribahasa, anda bisa mencari disini. Kamus bisa ditelaah menggunakan abjad atau formulir pencarian.