Kamus ini menjelaskan Arti Kata PDKI menurut Kamus Kesehatan. Selain Arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata PDKI.
PDKI= Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "PDKI" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata PDKI untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai PDKI
PDKI terdiri dari 1 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
PDKI |
Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia |
dokter keluarga |
Dokter Keluarga adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien (di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan) untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik, bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral. Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar ditambah dengan kompetensi dokter layanan primer yang diperoleh melalui CME/CPD atau program spesialisasi. |
Dokter Layanan Primer (DLP) |
Dokter yang menjadi kontak pertama dengan pasien dan memberi pembinaan berkelanjutan (continuing care), membuat diagnosis medis dan penangannnya, membuat diagnosis psikologis dan penangannya, memberi dukungan personal bagi setiap pasien dengan berbagai latar belakang dan berbagai stadium penyakit, mengkomunikasikan informasi tentang pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan prognosis, dan melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit kronik dan kecacatan melalui penilaian risiko, pendidikan kesehatan, deteksi dini penyakit, terapi preventif, dan perubahan perilaku. |
Keluarga Pra Sejahtera |
Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, sandang, papan dan kesehatan |
Keluarga Sejahtera I |
Keluarga tersebut sudah dapat memenuhi kebutuhan yang sangat mendasar, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Indikator yang dipergunakan sebagai berikut: 1) Anggota keluarga melaksanakan ibadah menurut agama yang dianut. 2) Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih. 3) Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian. 4) Bagian terluas dari lantai rumah bukan dari tanah. 5) Bila anak atau anggota keluarganya yang lain sakit dibawa ke sarana/ petugas kesehatan. Demikian halnya bila PUS ingin berKB dibawa ke sarana/petugas kesehatan clan diberi obadcara KB modern. |
Keluarga Sejahtera II |
Keluarga yang selain dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya dapat pula memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya. Indikator yang dipergunakan terdiri dari lima indikator pada Keluarga Sejahtera I ditambah dengan sembilan indikator sebagai berikut: 6)Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang dianut masing-masing. 7) Sekurang-kurangnya sekali seminggu keluarga menyediakan daging atau ikan atau telur sebagai lauk pauk. 8) Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru setahun terakhir. 9)Luas lantai rumah paling kurang 8,0 m2 untuk tiap penghuni rumah. 10) Seluruh anggota keluarga dalam tiga bulan terakhir berada dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan tugas/fungsi masing masing. 11) Paling kurang satu orang anggota keluarga yang berumur 15 tahun ke atas mempunyai penghasilan tetap. 12) Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin. 13) Seluruh anak berusia 6-15 tahun saat ini (waktu pendataan) bersekolah. 14) Bila anak hidup dua orang atau lebih pada keluarga yang masih PUS, saat ini mereka memakai kontrasepsi (kecuali bila sedang hamil). |
Keluarga Sejahtera III Plus |
Keluarga yang selain telah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya dan kebutuhan sosial psikologisnya, dapat pula memenuhi kebutuhan pengembangannya, serta sekaligus secara teratur ikut menyumbang dalam kegiatan sosial clan aktif pull mengikuti gerakan semacam itu dalam masyarakat. Keluarga-keluarga tersebut memenuhi syarat-syarat 1 s.d 21 dan ditambah dua syarat, yakni: 22) Keluarga atau anggota keluarga secara teratur memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materi. 23) Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan, yayasan, atau institusi masyarakat lainnya. |
Keluarga Sejahtera III |
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum clan kebutuhan sosial psikologisnya serta sekaligus dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya, tetapi belum aktif dalam usaha kemasyarakatan di lingkungan desa atau wilayahnya. Mereka harus memenuhi persyaratan indikator 1 s.d 14 dan memenuhi syarat indikator 15 s.d 21, sebagai berikut 15) Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama. 16)Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga. 17)Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari clan kesempatan ini dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar-anggota keluarga. 18) Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya 19) Mengadakan rekreasi bersama di luar rumah paling kurang sekali dalam enam bulan. 20) Memperoleh berita dengan membaca surat kabar, majalah, mendengarkan radio atau menonton televisi. 21) Anggota keluarga mampu mempergunakan sarana transportasi. |
Indonesia Bebas Pasung |
Upaya ini mengatur tentang peran pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Peran serta masyarakat diharapkan mampu untuk mengenali kasus-kasus gangguan jiwa di masyarakat, pemasungan yang ada di lingkungan dan mendorong anggota masyarakat untuk berobat dan kontrol. Pemerintah dan pemerintah daerah bukan hanya menemukan kasus-kasus pasung untuk kemudian melepaskannya, tetapi juga harus memberikan edukasi pada masyarakat untuk tidak melakukan pemasungan. |
KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) |
Keluarga yang berperilaku gizi seimbang, mampu mengenall clan mengatasi masalah gizi anggota keluarganya dengan cara: 1)Memberikan hanya ASI saja kepada bayi, sejak lahir sampai usia 6 bulan 2) Memantau berat badan secara teratur 3) Makan beraneka ragam 4)Mengkonsumsi hanya garam beryodium 5)Mendapatkan clan memberikan suplementasi gizi bagi anggota keluarga yang membutuhkan. |
Jika informasi mengenai "PDKI" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Kamus Kesehatan ini merupakan online. Jika anda mencari terjemah atau arti kata menurut kamus Kamus Kesehatan, anda bisa mencari disini. Kamus bisa ditelaah menggunakan abjad atau formulir pencarian.