Kamus ini menjelaskan arti kata/frase seciap bak ayam menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata seciap bak ayam.
seciap bak ayam= se.ci.ap bak ayam, sedencing bak besi [pb] seia sekata
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "seciap bak ayam" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata seciap bak ayam untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai seciap bak ayam
seciap bak ayam terdiri dari 3 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
seciap |
se.ci.ap [n] bunyi anak ayam yg berbunyi satu kali |
bak |
[p] kata depan untuk menyatakan perbandingan; bagaikan: kedua anak muda itu wajahnya mirip, -- pinang dibelah dua [n] (1) kotak besar (tempat sampah, dsb); (2) kolam tempat air di kamar mandi [n] tinta cina (hitam warnanya) [n] tiruan bunyi tamparan (pukulan dsb); debak |
seia |
se.ia [v] seia sekata lihat 2ia |
ayam |
[n] unggas yg pd umumnya tidak dapat terbang, dapat dijinakkan dan dipelihara, berjengger, yg jantan berkokok dan bertaji, sedangkan yg betina berkotek |
besi |
be.si [n] logam yg keras dan kuat serta banyak sekali gunanya (sbg bahan pembuat senjata, mesin, dsb); ferum |
ayam aduan |
ayam jantan yg dipiara untuk diadu; ayam sabungan |
ayam alas |
ayam hutan |
ayam bakaran |
ayam jantan dan betina, biasanya dr bangsa yg cepat pertumbuhannya, berumur kurang dr sepuluh minggu, cocok untuk dibakar (tidak terlalu keras) |
ayam bertelur di padi |
[pb] hidup senang dan mewah |
ayam biang |
ayam betina yg hampir bertelur |
Jika informasi mengenai "seciap bak ayam" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).