Web Analytics Made Easy -
StatCounter
"Kamus Arti Kata dan Arti Nama Rebanas"

arti kata/frase "sajak delapan seuntai" Menurut KBBI Edisi III

Kamus ini menjelaskan arti kata/frase sajak delapan seuntai menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata sajak delapan seuntai.

definisi sajak delapan seuntai

sajak delapan seuntai= sajak yg terdiri atas delapan larik dl satu bait; oktaf

Lebih lanjut mengenai sajak delapan seuntai
Contoh kalimat untuk "sajak delapan seuntai"

Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "sajak delapan seuntai" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata sajak delapan seuntai untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.

Lebih lanjut mengenai sajak delapan seuntai

sajak delapan seuntai terdiri dari 3 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:

atas

[n] (1) bagian (tempat) yg lebih tinggi: dr -- bukit kita dapat menikmati pemandangan yg indah; bagian -- dan bagian bawah; (2) sehubungan dng; akan: kami ucapkan terima kasih -- kemurahan hati Saudara; (3) berdasarkan; menurut; sesuai dng: rencana itu harus disusun -- dasar bahan-bahan yg benar; (4) dari: buku itu terdiri -- beberapa bab; (5) dengan: -- kemauan sendiri; -- nama Tuhan; -- usahanya sendiri; (6) karena; disebabkan oleh: -- pertolongan gurunya, ia mendapat pekerjaan; (7) menjadi: barang-barang ini dibagi -- dua golongan; (8) tentang; terhadap: ia berlagak tidak mengerti -- masalah itu

delapan

de.la.pan [num] (1) bilangan yg dilambangkan dng angka 8 (Arab) atau VIII (Romawi); (2) urutan ke-8 sesudah ke-7 atau sebelum ke-9; (3) jumlah bilangan 7 ditambah 1

larik

la.rik , me.la.rik v (1) membuat bulat dan licin dng bindu dsb (tt kayu dsb); membubut: tukang kayu sedang ~ kaki kursi (kaki lemari, gading, dsb); (2) melubangi (dng bor dsb) [n] (1) baris; leret; deret; (2) bait; baris (dl sajak): dng teliti dia membaca -- demi -- sajak itu; (3) variasi motif batik yg berupa titik-titik yg berderet: -- batik ini terdiri atas tujuh titik yg berderet

oktaf

ok.taf [n] (1) Mus nada yg ke-8 dl deretan tangga nada diatonik yg mempunyai getaran sebanyak dua kali lipat; (2) Mus kumpulan delapan nada berturut-turut; (3) Sas sajak yg terdiri atas delapan larik dl satu bait; (4) Fis selang antara dua bunyi yg rasio frekuensi dasarnya sama dng dua;

sajak

sa.jak [n] (1) gubahan sastra yg berbentuk puisi; (2) bentuk karya sastra yg penyajiannya dilakukan dl baris-baris yg teratur dan terikat; (3) gubahan karya sastra yg sangat mementingkan keselarasan bunyi bahasa, baik kesepadanan bunyi, kekontrasan, maupun kesamaan; (4) patut; kena; cocok: ia berpakaian indah lagi --

satu

sa.tu [num] (1) bilangan yg dilambangkan dng angka 1 (Arab) atau I (Romawi); (2) nama bagi lambang bilangan asli 1 (angka Arab) atau I (angka Romawi); (2) urutan pertama sebelum ke-2; (3) bilangan asli terkecil sesudah 0

terdiri

ter.di.ri [v] (1) tiba-tiba berdiri: tahanan itu ~ hendak menyerang penjaganya; (2) telah berdiri; sudah didirikan: gedung itu ~ sejak tahun 1928; (3) terjadi: para penyandera itu ~ atas lima orang

atas nama

atas na.ma [n] dng nama

atas-mengatasi

atas-meng.a.tasi [v] saling melebihi; berebut tinggi (menang, pandai, dsb): dl percakapan itu mereka selalu ~

atasan

atas.an [n] yg lebih tinggi; yg di atas; pimpinan
Simpan Informasi Agar Tidak Hilang

Jika informasi mengenai "sajak delapan seuntai" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.

DISCLAIMER
Jika Terdapat Kesalahan Penerjemahan Kata atau Nama dalam Kamus Rebanas ini, Anda dapat membandingkan dengan kamus yang anda miliki. Terima Kasih
Index KBBI Edisi III
Tentang KBBI Edisi III

Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring

Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.

Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).