Kamus ini menjelaskan arti kata/frase kartu mati menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata kartu mati.
kartu mati= [ki] orang yg dianggap tidak produktif, bersifat menunggu (tidak berinisiatif)
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "kartu mati" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata kartu mati untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai kartu mati
kartu mati terdiri dari 2 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
mati |
ma.ti [v] (1) sudah hilang nyawanya; tidak hidup lagi: anak yg tertabrak mobil itu -- seketika itu juga; pohon jeruk itu sudah -- , akarnya pun sudah busuk; (2) tidak bernyawa; tidak pernah hidup: batu ialah benda --; (3) tidak berair (tt mata air, sumur, dsb); (4) tidak berasa lagi (tt kulit dsb); (5) padam (tt lampu, api, dsb); (6) tidak terus; buntu (tt jalan, pikiran, dsb): krn pikirannya sudah -- , ia tidak dapat berbuat apa-apa; (7) tidak dapat berubah lagi; tetap (tt harga, simpul, dsb); (8) sudah tidak dipergunakan lagi (tt bahasa dsb); (9) ki tidak ada gerak atau kegiatan, spt bubar (tt perkumpulan dsb): kalau tidak diurus, koperasi itu akan --; (10) diam atau berhenti (tt angin dsb): perahu layar itu terombang-ambing di tengah laut krn angin --; (11) tidak ramai (tt pasar, perdagangan, dsb): setelah ada pasar swalayan, pasar ini --; (12) tidak bergerak (tt mesin, arloji, dsb): saya terlambat krn jam saya ternyata -- |
menunggu |
me.nung.gu [v] (1) tinggal beberapa saat di suatu tempat dan mengharap sesuatu akan terjadi (datang): dia ~ ibunya yg sedang ke pasar; (2) tinggal sementara untuk merawat, menjaga (barang-barang, rumah, orang sakit, dsb); menunggui: suami istri itu tinggal ~ dan memetik hasil ladangnya; (3) menantikan (sesuatu yg mesti datang atau terjadi); menunggukan: hidup di dunia hanyalah ~ giliran dipanggil Tuhan; (4) mengharap: sebenarnya sudah lama saya ~ uluran tangan Anda; (5) mendiami; menghuni; menunggui: dialah yg ~ rumah saya selama dua tahun; hantu yg ~ pohon beringin itu sudah dipindahkan |
orang |
[n] (1) manusia (dl arti khusus); (2) manusia (ganti diri ketiga yg tidak tentu): jangan lekas percaya pd mulut --; (3) dirinya sendiri; manusianya sendiri: saya tidak bertemu dng -- nya; (4) kata penggolong untuk manusia: lima -- nelayan; (5) anak buah (bawahan): mereka itu -- nya Pak Camat; (6) rakyat (dr suatu negara); warga negara: -- Pakistan; (7) manusia yg berasal dr atau tinggal di suatu daerah (desa, kota, negara, dsb): dia -- Bogor; suaminya -- Eropa; (8) suku bangsa; (9) manusia lain; bukan diri sendiri; bukan kaum (golongan, kerabat) sendiri: jangankan anak sendiri, anak -- pun saya tolong; negeri -- , negeri lain (bukan negeri kita); (10) cak karena (sebenarnya): mana dapat membayar, -- belum gajian |
tidak |
ti.dak [adv] partikel untuk menyatakan pengingkaran, penolakan, penyangkalan, dsb; tiada: tempat kerjanya -- jauh dr rumahnya; apa yg dikatakannya itu -- benar |
bersifat |
ber.si.fat [v] mempunyai sifat (dl berbagai-bagai arti): aksi militer itu -- menyerang |
kartu |
kar.tu [n] kertas tebal, berbentuk persegi panjang (untuk berbagai keperluan, hampir sama dng karcis) |
kartu anggota |
kartu yg memuat jati diri seseorang sbg tanda ke- anggotaan suatu perkumpulan (perusahaan dsb) |
kartu as |
kartu truf; (2) ki senjata ampuh untuk menjatuhkan atau mematahkan lawan: dia siap ke pengadilan krn dia memegang -- as yg dapat memojokkan lawannya itu |
kartu besar |
kartu permainan judi model Barat (spt dl bridge, empat satu) yg mempunyai nilai angka paling besar |
kartu ceki |
kartu untuk bermain ceki (suatu permainan cara Cina spt pei, bongkin) |
Jika informasi mengenai "kartu mati" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).