Kamus ini menjelaskan arti kata/frase beras pecah kulit menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata beras pecah kulit.
beras pecah kulit= butir padi yg kulitnya sudah dilepaskan, tetapi belum disosoh
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "beras pecah kulit" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata beras pecah kulit untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai beras pecah kulit
beras pecah kulit terdiri dari 3 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
beras |
be.ras [n] (1) padi yg telah terkelupas kulitnya (yg menjadi nasi setelah ditanak); (2) biji-bijian; butir-butiran (spt jagung, kopi) |
butir |
bu.tir [n] (1) barang yg kecil-kecil spt beras, intan; (2) kata penggolong bagi barang yg bulat-bulat atau kecil-kecil:; dua -- peluru bersarang di tubuhnya; (3) ki salah satu bagian dr keseluruhan; perincian: keputusan musyawarah partai itu terdiri atas delapan -- |
kulit |
ku.lit [n] (1) pemalut paling luar tubuh (manusia, binatang, dsb); jangat; (2) pemalut biji (buah, kayu, telur, dsb): -- beras; -- pisang; -- kayu; -- telur; (3) pemalut tubuh binatang yg telah dikeringkan atau disamak (sbg bahan sepatu dsb): sabuk -- lebih mahal dp sabuk plastik; (4) bagian kitab (buku, majalah, dsb) yg sebelah luar, biasanya lebih tebal: sebuah buku tebal, hitam -- nya; (5) lapisan yg ada di luar sekali: -- bumi; (6) ki segala sesuatu yg tampak di luar, belum isi yg sebenarnya: yg dibicarakan hanya -- nya bukan isinya; belajar agama jangan hanya -- nya, tetapi isinya yg perlu |
padi |
pa.di [n] (1) tumbuhan yg menghasilkan beras, termasuk jenis Oryza (ada banyak macam dan namanya); (2) butir dan buah padi [a] (dl beberapa ungkapan berarti) kecil: lada -- , lada yg kecil |
pecah |
pe.cah [v] (1) terbelah menjadi beberapa bagian: piring yg dipegangnya jatuh dan -- berkeping-keping; (2) retak atau rekah (tt kulit, tanah, dsb): krn musim kemarau yg panjang, tanah persawahan banyak yg --; (3) rusak atau belah kulitnya (dindingnya) hingga isinya keluar (tt telur, ban, bisul, dsb): ban mobil itu -- ketika dipompa; bisulnya sudah -- dan nanahnya keluar; (4) menjadi cair atau bergumpal-gumpal (tt air susu, santan, dsb): air susu yg -- tidak baik untuk diminum; (5) bercerai-cerai (tidak bersatu atau tidak kompak lagi); hilang (tt kepercayaan): partai buruh -- menjadi beberapa partai; (6) tersiar (tt kabar, rahasia): -- kabar bahwa raja akan turun takhta; (7) mulai (tt perang): -- lah perang antara dua negara yg bertetangga itu; (8) kalah (tt perang): rakyat kalang kabut sbg negeri -- perangnya; (9) sember (tt bunyi suara): suaranya tidak baik didengar krn --; (10) kl bubar; usai: kemudian -- lah segala orang yg di dl majelis raja; (11) terkalahkan (tt lawan); tercipta (tt rekor baru): rekor lari 100 m -- |
tetapi |
te.ta.pi [p] kata penghubung intrakalimat untuk menyatakan hal yg bertentangan atau tidak selaras: orang itu kaya, -- kikir; rumah ini besar, -- sudah rusak; akan -- , penghubung antarkalimat atau antarparagraf untuk menyatakan hal yg bertentangan atau tidak selaras: akan -- , masalahnya tidak semudah itu |
belum |
be.lum [adv] masih dl keadaan tidak: ia -- dewasa; Ibu -- pulang dr pasar |
sudah |
su.dah [adv] (1) telah jadi; telah sedia; selesai: setelah -- , kirimkan lekas-lekas baju itu |
belum beranak sudah ditimang |
belum ber.a.nak sudah ditimang [pb] bersenang-senang sebelum maksudnya tercapai |
belum beranak sudah ditimang belum duduk sudah berlunjur |
belum beranak sudah di.ti.mang belum duduk sudah berlunjur [pb] terlampau cepat gembira sebelum maksud tercapai |
Jika informasi mengenai "beras pecah kulit" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).