Kamus ini menjelaskan arti kata/frase bagai si bisu berasian (bermimpi) menurut KBBI Edisi III. Selain arti, mungkin juga disertakan contoh kalimat yang menggunakan kata bagai si bisu berasian (bermimpi).
bagai si bisu berasian (bermimpi)= [pb] tidak dapat mengatakan meskipun tahu (mengerti)
Berbagai contoh kalimat untuk kata atau frase "bagai si bisu berasian (bermimpi)" tersedia di halaman contoh kalimat. Silakan kunjungi halaman khusus contoh kalimat menggunakan kata bagai si bisu berasian (bermimpi) untuk melihat berbagai penerapan riil di kehidupan nyata.
Lebih lanjut mengenai bagai si bisu berasian (bermimpi)
bagai si bisu berasian (bermimpi) terdiri dari 5 kata. Kata tersebut mempunyai 10 kata terkait yakni sebagai berikut:
bagai |
ba.gai [kl n] jenis; macam: permata sembilan --; (2) n sama; persamaan; banding: tidak ada -- nya; (3) p kata depan untuk menyatakan perbandingan; seperti; laksana: -- kucing dan anjing |
berasian |
be.ra.si.an [v] bermimpi |
bisu |
bi.su [a] tidak dapat berkata-kata (krn tidak sempurna alat percakapannya atau krn tuli sejak kecil); tunawicara |
dapat |
da.pat [adv] mampu; sanggup; bisa; boleh; mungkin: serangan musuh tidak -- ditahan; isi hatinya tidak -- kita ketahui; (2) v cak menerima; memperoleh: pemuda yg membacok temannya itu -- hukuman penjara tiga bulan; (3) v ditemukan; tertangkap dsb: ke mana pun dicarinya, anting itu tidak -- juga |
mengatakan |
me.nga.ta.kan [v] (1) menyebutkan; menuturkan: dia tidak ~ begitu; (2) menceritakan; memberitahukan: jangan ~ kpd Ibu bahwa saya tidak pergi ke sekolah |
si |
[p] (1) kata yg dipakai di depan nama diri (pd ragam akrab atau kurang hormat): -- Achmad; -- Rukiah; (2) kata untuk mengkhususkan orang yg melakukan atau terkena sesuatu: -- pengirim; -- penipu; -- tertuduh; (3) kata yg dipakai di depan nama orang untuk merendahkan diri: -- Beni; -- Joni; (4) kata yg dipakai di depan kata sifat untuk timang-timangan, pujian, panggilan, ejekan, dsb yg menyatakan bahwa yg disebut itu mempunyai sesuatu atau menyerupai sesuatu yg sama dng sebutan itu: -- belang; -- celaka; -- durhaka; -- manis; -- tolol; (5) kata yg dipakai pd berbagai-bagai nama tumbuhan atau binatang: -- dingin; -- gasir; -- kedidi; -- tawar; (6) bentuk terikat yg lazim didahului ber- (menjadi bersi- atau berse-) yg menyatakan: (a) berbuat dirinya menjadi; melakukan dirinya menjadi: bersibisu, bersitegang; (b) saling (dl bentuk kata kerja ber-...-an); msl bersikutat, berkutat-kutatan; bersipandang, berpandang-pandangan [p cak] (1) tah; kah; gerangan; agaknya; sih: apa -- yg dicari; siapa -- yg dikata-katai itu; (2) memang; sebenarnya; sih: bagus -- bagus, tapi mahal; tidak apalah, saya -- tidak salah [n Mus] nada ke-7 pd urutan tangga nada diatonik, dilambangkan dng angka 7 |
tahu |
ta.hu [v] (1) mengerti sesudah melihat (menyaksikan, mengalami, dsb): ia -- bahwa saya yg menolongnya; perkara mesin, dia lebih -- dp saya; (2) kenal (akan); mengenal: ia tidak -- akan sanak saudaranya lagi; (3) mengindahkan; memedulikan: ia sudah tidak mau -- lagi kpd anaknya; (4) mengerti; berpengertian: siapa yg -- apa maksud tanda ini?; (5) pandai; cakap: sedikit-sedikit saya -- juga tt mesin; (6) insaf; sadar: dia tidak -- akan kekurangannya; (7) cak pernah: petinju itu tidak -- menang; adikku tidak -- membolos [n] makanan dr kedelai putih yg digiling halus-halus, direbus, dan dicetak |
meskipun |
mes.ki.pun [p] meski |
tidak |
ti.dak [adv] partikel untuk menyatakan pengingkaran, penolakan, penyangkalan, dsb; tiada: tempat kerjanya -- jauh dr rumahnya; apa yg dikatakannya itu -- benar |
bagai air di daun talas |
[pb] selalu berubah-ubah (tidak tetap pendirian) |
Jika informasi mengenai "bagai si bisu berasian (bermimpi)" ini bermanfaat, silakan anda bagikan ke teman atau simpan di akun media sosial memakai menu berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi online dari KBBI edisi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2008.
Kamus ini memuat 78.000 lema. Isi (kata dan arti) dalam kamus ini merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).